Chapter 10

832 86 11
                                    

Di Kekaisaran Great Nebula, Gao Xuan bersama Sasaki mengumpulkan semua orang demi proses pencarian Noah dan anak-anak para petinggi Kekaisaran.

Setengah jam yang lalu, para penculik dengan persiapan matang mereka menghubungi Kekaisaran untuk meminta tebusan. Meski tak mengungkapkan keberadaan Noah, Gao Xuan yakin bahwa menantunya berada di tangan orang-orang itu.

Mereka perlu menyelamatkan Noah secepatnya.

Tidak tahu apa yang direncanakan para penculik ini, yang pasti itu bukanlah hal yang baik.

Benar saja, tebusan yang diinginkan mereka berupa persediaan senjata dan beberapa mecha cadangan kelas atas.

Jika Kekaisaran berani berbuat curang, mereka akan memastikan bahwa salah satu dari anak-anak mereka bahkan ketiganya sekalipun tidak akan pulang dengan selamat.

Ancaman itu berhasil membuat sejumlah dewan senat kehilangan momentum, bagaimanapun nyawa anak-anak mereka begitu berharga. Karena itu beberapa pihak mendesak agar Kekaisaran segera mengirimkan tebusan.

Tidak tahu berapa lama lagi anak-anak itu dapat bertahan jika mereka terlambat.

Berbeda dengan situasi Parlemen yang sedang genting, Gao Minghao diam-diam menyusun strateginya. Jika ayahnya masih saja dibuat bimbang, maka ia hanya bisa melangkah ke depan, menyelamatkan Noah lebih awal. Sebetulnya dia tidak begitu peduli dengan nyawa anak-anak itu.

Karena disaat ia melakukan penyelidikan tentang identitas ketiga anak itu, dia menemukan bahwa keluarga mereka memang memiliki sejarah kelam yang tersembunyi. Sekarang dia bisa mengerti mengapa penculik itu memilih ketiganya. Motif utamanya adalah balas dendam.

Sekarang untuk menyelamatkan anak-anak itu, Noah justru menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia tidak bisa menerima itu!

Namun, memandang wajah polos putranya yang tertidur dengan air mata dan ingis setelah menangis memberinya pemahaman diam-diam. Apa yang terjadi jika putranya berada dalam situasi serupa? Hatinya serasa hancur.

Berjalan menuju tempat tidur putranya, Gao Minghao mengusap jejak air mata yang tersisa menggunakan ibu jarinya; gerakannya halus karena takut membangunkan leluhur kecil ini.

"Bersabarlah sebentar lagi, oke. Ayah berjanji untuk membawa pulang ibumu." Kemudian ia mengecup lembut kening putranya, berjalan dengan tegas; meninggalkan kamar.

Gao Minghao mengetuk ringan komunikator di pergelangan kirinya, menghubungi seseorang.

"Ayah, bantu aku."

-
Situasi yang berbeda terjadi dalam pesawat perompak. Zeuscx yang kini telah bergabung bersama membuat rute pelarian Noah semakin mudah. Tentu saja dia tidak akan meninggalkan anak-anak itu sendiri.

Analisis Zeuscx menemukan bahwa kapal perompak ini tidak lebih besar dari mecha D'Lair. Tetapi jelas bahwa daya tempur dan kemampuan kamuflase itu lebih baik dari pada generasi ke-III sebelumnya.

Beruntungnya nasib baik masih bersama, yang mana selain kedua pria asing itu, tidak ditemukan ancaman lain baik itu berupa manusia maupun android.

Sepuluh menit berjalan, Noah berhasil menembus ruang penyekapan anak-anak itu berada; melepaskan belenggu yang menahan mereka. Alarm keamanan tidak berbunyi akibat campur tangan Zeuscx yang maha kuasa. Bahkan meledakkan mecha ini hanyalah perkara kecil baginya seandainya Noah melepaskan perintah.

Tapi tidak. Noah masih memiliki hati untuk menyelamatkan anak-anak ini.

Rintangan berikutnya yang harus mereka hadapi ialah, membuka pintu belakang mecha dan melarikan diri. Masalahnya, manusia mana yang bisa bertahan di udara hampa(luar angkasa) tanpa bantuan kapsul khusus maupun mecha tempur? Jadi Noah memutuskan untuk mencari pod penyelamatan yang tentunya berada di ruang kendali utama.

[END] Melarikan Diri Usai Mencuri Benih Tuan NagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang