Part 001

346 22 1
                                    

"Hahh." Aku membuka mataku dan melihat ke arah atap.

Ternyata tubuhku dalam posisi tidur terlentang. 'Dimana?' Batinku yang berusaha berpikir dimana ini.

Terakhir yang kuingat, aku baru habis membaca komik bergenre laga-aksi dikamar semalam. Dan sekarang? Ini terlihat seperti siang hari, jangan tanya kamarku? kini berubah dari cat gray menjadi putih yang nuansanya seperti kamar RS.

Karena sempat terpikir 'mungkin aku isekai' jadi akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari kasur dan menuju ke arah cermin. Dan ya, seperti dugaanku wujudku kini menjadi gepeng.

Setelah sekian lama ku berperang batin memikirkan 'dikomik mana yang ku masuk?', dan 'raga karakter siapa yang ku rasuki?'. Akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamar RS ini.

Aku berjalan sambil melihat-lihat kamar lain, tapi berbeda denganku yang sendirian, kamar pasien lainnya mempunyai banyak kunjungan. Aku sih tidak masalah dengan itu, karena aku dikehidupan dulu sudah terbiasa.

###

Tak terasa kini aku sudah tiba di lobi rumah sakit. kenapa aku cepat tiba? ya, karena Rumah Sakit ini terbilang kecil, jadi ruang-ruangnya mudah dijangkau.

Saat aku hendak bertanya pada salah satu petugas disana, seseorang menghentikanku, ya siapa lagi kalo bukan dokterku?.

"Pasien Revanne Sperado?". Panggil dokter itu memastikan, yang kubalas dengan mengangkatkan alis kiriku.

Aku yang mendengar panggilan itu reflek menoleh, ya karena itu memang namaku dikehidupan dulu, meski marganya beda sih.

"Kamu sudah bisa berjalan?". Tanya dokter itu sedikit syok.
"Memangnya saya kenapa dok?". Tanyaku, yang membuat hampir seisi rumah sakit teperangah tidak percaya.

###

"Karena benturan keras yang sempat dialami pasien, jadinya pasien mungkin kehilangan ingatannya." Kata dokter itu, yang membuat nenek disebelah brankarku mengeluarkan air matanya.

Ya memang setelah aku bertanya pada dokter di lobi tadi, para perawat langsung menuntunku kembali ke ruanganku. Tak lama setelah itu tiba sang nenek dengan raut wajah khawatirnya.

Setelah nenek tersebut agak tenang, dokter pun menjelaskan padaku kalau sebelumnya aku mengalami kecelakaan mobil yang lumayan mengenaskan. Itulah yang mengakibatkan aku koma selama dua tahun lebih.

Melihat keajaiban yang terjadi pada seorang yang koma, merupakan hal yang mustahil. Karena tak mau ambil pusing, akhirnya dokter itu pun mengizinkanku kembali ke rumahku.

Sepanjang perjalanan dimobil, sang nenek terus memberikan pertanyaan kekhawatirannya. Aku hanya membalasnya dengan anggukan, ya karena aku memang tidak tahu apa-apa saat ini.

'Sperado? keknya aku tau tapi lupa sialan.' Batinku meringis memikirkan siapa aku disepanjang perjalanan pulang.

_
_
_

Next part 002 ...

Ms. Sperado [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang