Part 008

137 16 2
                                    

"Hey bocah!" Seruku pada Jire.
"Hahh??" Balasnya malas padaku.
"Besok kita pindah ke Zennon." Ucapku padanya berusaha anggunly dalam melahap paha ayam.
"Kenapa? Kau tidak mau? Kau tak lupa kan kalau kau ini sedang pura-pura mati?" Tanyaku beruntun padanya, karena melihatnya tak merespons ucapanku tadi.

Sudah satu minggu aku tinggal bersama Jire di penginapan Negara Likhoss ini. Dan satu minggu itu pun aku mendapat informasi bahwa sang mc sedang mencari mayat si bocah yang tinggal bersamaku saat ini.

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan alur a.k.a agar alur ceritanya tidak rusak. Aku berencana membuat agar aku dan Jire terlihat mati saja, karena memang cerita awalnya begitu.

"Hmm iya." Balasnya padaku tiba-tiba.
"Iya apanya?" Tanyaku karena mendengar ucapannya yang tak jelas.
"Ke Zennon aku ikut." Jelasnya sambil berjalan menuju ke arah wastafel dapur.
"Oke sip." Balasku random.

###

Besoknya kami pun berangkat dari penginapan ke Bandara Internasional Likhoss. Lima jam kemudian kami tiba di Zennon.

"Apa yang kau lakukan, ayo naik." Ucapku pada Jire yang kelihatan melamun disamping kiri mobilku.
"Aku melihat paman di bandara Likhoss tadi subuh." Ucapnya padaku usai duduk dibangku sampingku.
"Aku tau, oleh karena itu ku manipulasi cctv nya tadi." Balasku padanya yang hanya dibalas satu anggukan darinya.

Tak terasa kini kami sudah sampai di tempat tinggalku.

"Ini rumah yang kutinggali dalam diam untuk menghindari ibuku, rumah nenekku." Tunjukku padanya.
"Kita akan tinggal disini mulai sekarang." Ucapku padanya lagi karena melihat dia diam saja. Aku pun lanjut masuk melewati gerbang rumah.

###

Hari berjalan seperti biasa dimana aku kembali beraktivitas di UNITI. Aku belajar sambil mengajar, karena ada satu gelar lagi yang ingin ku capai setelah Doktor.

Di Universitas, aku beraktivitas sambil membawa Jire. Sebenarnya hal tersebut tak diperbolehkan bagi para mahasiswa, tapi tidak denganku. Selain sebagai pengajar, aku juga menerima hak istimewa sebagai mahasiswa terbaik.

Seharianku yang biasanya agak canggung menghadapi si bocah, akhirnya mulai pudar. Ya, sebenarnya kecanggungannya memang benar-benar hilang. Karena ada satu alasan dibalik hal itu terjadi.

Flashback

"Bibi" Panggil Jire.
"Bibi!" Teriaknya lagi setelah selesai menelusuri seluruh ruangan rumahku.

Melihat aku yang tak ada dirumah, si bocah itu akhirnya berpikiran untuk kabur dari rumahku. Tapi hal itu diurungkannya karena kini dia telah diculik.

_
_
_

Next part 009 ...

Ms. Sperado [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang