Part 011

134 15 4
                                    

Mobilku terpental jauh dari lampu merah. Kendaraan beroda empat punyaku itu terbalik, dengan posisi atapnya yang mendarat di jalan. Mataku terasa berat. Aku mendengar suara tembakan dari arah luar.

'Sepertinya aku akan mati.' Batinku mulai pasrah sambil menutup mata.

"Ibu." Suara seseorang tiba-tiba muncul dipikiranku.
"Ibuu!" Suara orang itu muncul lagi membuatku
membuka kembali mataku.

'Sial, bisa-bisanya aku melupakan bocah itu.' Batinku meringis.

Aku melihat kakiku yang terjepit di antara kursi dan salah satu bagian depan mobil. Aku mencoba untuk menariknya kembali tapi tidak bisa.

"Hey butuh bantuan?" Tanya seseorang tiba-tiba muncul dari kaca tempatku terjungkir.

Meskipun dalam keadaan terbalik, aku agak terkejut melihatnya, karena orang itu merupakan mc dari cerita ini. Tapi secepat mungkin aku kembali menetralkan wajahku.

"Ya, tolong." Ucapku padanya karena saat ini aku sangat kesulitan.

Dia pun membantu melepaskan kakiku, dan mengeluarkan aku dari mobilku yang terbalik dengan sangat hati-hati.

"Terimakasih, aku permisi dulu." Ucapku padanya menundukkan kepalaku.

Karena tak ada respons aku pun mengangkat kembali kepalaku. Tak ada orang! Hahh karena tak mau ambil pusing, aku pun meninggalkan tempat itu dengan menaiki taksi. Tak lupa aku membawa semua barangku.

###

TitTit TitTit Tittt

Terdengar suara sentuhan jari seseorang yang membuka kode pintu.

"Ibu?" Ucap bocah yang baru masuk ke dalam rumah itu.

Jire, bocah itu merasa ragu karena, biasanya ibunya pulang malam. Tapi ini? Dia melihat seseorang terbaring lemah dikamar sang ibu.

Saat bocah itu lebih mendekati orang yang tertidur dikasur sang ibu, dia terkejut. Itu ibunya a.k.a Reva. Jire melihat ibu angkatnya itu dalam kondisi yang lumayan mengenaskan. Dengan perban yang melilit disebagian kepala, dan kedua kakinya full.

Suara tangisan kembali membangunkanku yang sedang tertidur. Aku membuka mataku, terlihat bocah itu sedang duduk bersandar di samping bawah kasurku. Sambil melihat berita di Tv dia kembali menangis tersedat sedat.

"Hey bocah." Panggilku lembut, yang membuat atensinya teralihkan padaku.
"Ibuu." Ucapnya kembali menangis.

Aku memeluk dan menenangkannya, hingga akhirnya dia tertidur di pangkuanku.

'Beginikah rasanya mempunyai ibu bagi kau bocah? Bagaimana denganku?.' Batinku meringis mengingat kembali kehidupanku.

_
_
_

Next part 012 ...

Ms. Sperado [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang