Part 006

151 18 3
                                    

Dor!
Dor!

Dor!
Dor!

Aku menembakkan peluru yang menembus area jantung dan paru-paru kedua orang itu. Terorisnya tadi tinggal dua, jadi aku berlari ke arah mereka, dan menembak mereka sampai died.

"Yes brodi, berguna juga pekerjaanku sebagai mantan bodyguard." Monologku merasa senang.

"Hey bocah kemarilah cepat." Panggilku pada Jire sambil memakai parasut punya dua teroris yang kujatuhkan mayatnya tadi.

Aku menggendongnya dan memakaikan sabuk pengaman yang melingkar dibelakangnya. Ya, aku dan Jire hanya memakai satu parasut, lagi pula ukurannya memang pas untuk kita berdua.

Tak lama setelah pesawat berada diketinggian 1,5 km dari atas air, aku pun melompat dari area pesawat yang bocor itu. Memang benar tantangannya sangat berbahaya, tapi demi kehidupanku yang damai aku rela, haha.

Setelah sekian lama jatuh diudara, akhirnya kami jatuh di air, untungnya aku tahu berenang.

###

Tok tok tok tok

Aku membuka pintu penginapan dan mengambil barang-barang yang kubawa dari Zennon ke Vega.

Sebenarnya tadi aku berangkat tanpa barang-barang a.k.a memang sengaja ku tinggalkan dibandara agar orang suruhanku bisa membawa barangku dengan keadaan lengkap, ke tempat yang ku tandai.

Aku terlihat tenang karena ya, memang sudah ku atur rencananya saat di toilet Bandara Internasional Vega dini hari. Dimulai dari mengganti tiket salah satu penumpang dengan tiketku, sampai menginap dipenginapan negara tetangga ini.

"Bibi?" Panggil bocah itu, ya bocah itu adalah Jire.
"Oh bocah, kau sudah bangun rupanya." Ucapku melewati panggilannya.
"Ini dimana bibi?" Tanyanya padaku.
"Ini? Kita dipenginapan yang ku sewa." Balasku padanya.
"Maksudku ini didaerah mana bibi aneh." Ucapnya padaku seusai menatap ke luar balkon.
"Apa sih nih bocil -ehem Likhos." Ucapku sadar akan keberadaan bocah ini.
"Negara Likhoss bocah, tetangganya Vega." Jelasku lagi karena menatap wajahnya yang masih mencerna hal lain.
"Ohh." Tanggapnya berjalan menuju ke kamar mandi, mungkin dia ingin mandi.

###

"Bibi aku tidurnya dimana." Tanyanya padaku yang membuatku melongo.

Yang benar saja penampilannya saat ini! dia mengenakan pakaianku yang terbilang cukup besar dibadannya, dan sambil memeluk bantal guling dia menuju kearahku dimeja makan. Aghh itu membuatku gila! Benar-benar sangad kiyowoo!!

"Ee -ehem kau, kau belum saja makan malam sudah mo langsung tidur." Omelku random padanya.
"Aku tidak terbiasa makan malam, lagi pula bibi... kan tidak ada makanan dimeja makan." Ucapnya padaku yang membuatku menjadi sangat malu.

Aku pun menyuruhnya menonton kartun di tv dulu, selagi menunggu aku memasak. Tapi yang benar saja, saat makanannya sudah kusajikan di atas meja, tiba-tiba program tv nya beralih ke berita terkini.

_
_
_

Next Part 007  ...

Ms. Sperado [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang