2 - 1, 2, 3 Senku

630 96 11
                                    

Gelap... Semuanya gelap...

Aneh sekali, apa yang sebenarnya terjadi?

Aku tidak bisa melihat apa-apa.. Hanya kegelapan di sekitarku.

Tes... tes!

Mic 1, 2, 3.

Suaraku juga tidak bisa keluar... SENKU! 

Senku ada di sampingku kan?

Ah iya, tadi aku memeluk lengannya dengan erat... Hihihi.

Eh, bukan itu maksudku! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi yang pasti begitu aku bangun nanti, Senku pasti masih ada di sampingku.

Itu yang kuharapkan...

...

Hmm... Bosan juga ya begini terus.

Twinkle twinkle little star~

How I wonder what you are~

Up above the world so high~

Like a diamond in the sky~

....

Semoga aku cepat bangun dan bisa bertemu Senku secepatnya. Stay tune Senku, aku akan menyanyikan lagu untukmu nanti!

...

Biar ku tebak, Senku sedang menghitung sekarang. 

Jika Senku menghitung maka aku juga akan ikut menghitung.

1 Senku

2 Senku

3 Senku

...

43,200 Senku

...

1,351,500 Senku

...

58,358,400,000 Senku

KRAAK...!

Huh?

KRAAK... KRAAK

OMG, OMG, AKHIRNYA!!!

PRANG!

"Akhirnya aku bisa melihat langit lagi selain kegelapan!" seru (Name) dengan suara keras begitu membuka mata, masih terbaring di tanah.

"Kau baru bangun langsung berteriak?" terdengar suara familiar di sampingnya.

(Name) menoleh dan mendapati Senku, pria yang selalu memenuhi pikirannya selama masa hibernasi, tengah menatapnya dengan senyum lega.

Tanpa pikir panjang, (Name) langsung mendekatkan badannya ke depan Senku dan memegang bahu Senku dengan erat, yang dibalas dengan wajah heran.

"Senku... Aku mengucapkan namamu sebanyak 58,358,400,000 kali." ucap (Name) dengan wajah yang bersinar disertai senyumannya yang terpancar dari wajahnya yang cantik.

Senku menatap (Name) dengan pandangan tidak percaya dan ngeri, "...(Name), aku tidak senang mendengarnya,"

(Name) terdiam sebentar lalu menyunggingkan senyum, "Oh ayolah, bilang saja kau juga memikirkan ku juga sepanjang hitunganmu." goda (Name) menunjuk-nunjuk pipi Senku yang dibalas dengan wajah malas.

"Oh~ tidak menjawab? Ku anggap iya." Setelah puas menggoda senku, (Name) pun duduk bersila di hadapan Senku. Saat itulah dia tersadar bahwa mereka sama-sama... telanjang bulat. 

Rupanya pakaian mereka hancur sepenuhnya akibat proses petrifikasi.

Muka (Name) langsung memerah padam begitu menyadari keadaan Senku bukan dirinya. Daripada menutup tubuhnya, dia malah menutupi mulutnya.

Anything For You - [Senku X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang