Perjalanan mereka menuju pohon kapur barus diwarnai oleh antusiasme Taiju yang tidak sabar. Rasa haru dan penasaran campur aduk di hati mereka, terutama Taiju yang sudah lama menanti saat untuk menghidupkan kembali Yuzuriha, teman masa kecilnya.
"Kalau kita menuangkan air ini padanya, Yuzuriha akan hidup kembali?!" ujar Taiju, matanya berbinar-binar.
Senku tersenyum sinis sambil mengayun-ayunkan botol berisi ramuan pembangkit, "Ya, aku sudah mencobanya pada bagian tubuh orang yang sudah pecah, dan bagian tubuh itu berubah menjadi mayat."
Taiju membulatkan matanya dalam kengerian, "Itu sangat mengerikan!"
Senku melanjutkan, "Aku mencobanya dengan menyatukan bagian-bagian tubuh mereka lagi, tapi kita tidak bisa menolong orang yang sudah mati. Ini percobaan yang sangat berharga. Semoga arwah mereka tenang disana."
"Benar!" seru Taiju, lalu dia memulai doanya dalam keyakinan Buddha, "Nanmandabutsu, nanmandabutsu!"
(Name) tertawa kecil, "Aku harap ramuan ini berhasil, kita tidak ingin membuat kesalahan yang tak termaafkan."
Senku menyeringai sinis, "Kau benar, (Name). Tapi, siapa tahu? Mungkin ramuan ini bisa membuat orang bangkit menjadi monster buas. Ha-ha."
(Name) memutar matanya dengan santai, "Oh, Senku, janganlah begitu pesimis. Bagaimana kalau ramuan ini justru membuatmu menjadi pangeran tampan dari zaman batu? Ha-ha."
Senku terkekeh, "Aku sudah menjadi pangeran tampan, (Name). Tidak butuh ramuan untuk itu."
(Name) berseloroh, "Hm, kalau begitu, bukankah kita seharusnya menyimpan sebagian ramuan untuk mempercantik Taiju?"
Taiju melihat keduanya dengan bingung, "Eh, apa? Aku tidak perlu ramuan itu, (Name)."
Senku hanya menggelengkan kepala, "Lebih baik fokus pada Yuzuriha, kita tidak mau dia bangkit dengan sepenuhnya dan malah bingung melihat wajah kita yang aneh."
(Name) tertawa kecil, "Tapi bayangkan, Senku, sekarang kita bisa membuka bisnis peremajaan zaman batu. Ramuan kecantikan ala Senku!"
Senku hanya menghela nafas, "Kau ini... benar-benar tak terduga, (Name)."
Dengan hati-hati, Taiju memindahkan ranting-ranting pohon yang melindungi tubuh Yuzuriha. Mereka mendekati sosok tubuh yang telah terpatri dalam batu selama 3.700 tahun.
Ketika senku siap menyiramkan air pembangkit, tiba-tiba terdengar teriakan Taiju, "TUNGGU, SENKU!"
Dia langsung menusukkan kedua jarinya ke mata senku, "Yuzuriha... telanjang!" serunya.
(Name) terkejut oleh teriakan Taiju, tapi tak lama kemudian ia tertawa. "Taiju, apa yang kau pikirkan?! Ini bukan saatnya untuk lelucon seperti itu!"
"Kita tidak bisa membangkitkannya kalau seperti itu!" lanjut Taiju dengan serius.
Senku memandang Taiju dengan wajah berkerut tidak percaya, meresapi logika yang terkadang sulit dimengerti oleh otak cemerlang Taiju. "Kau dan logika bodohmu itu... siapa yang peduli dengan itu kalau situasinya saja seperti ini! Kita ini berada di dunia batu!" ucap Senku kesal, meratapi keseriusan situasi yang mereka hadapi.
Taiju, dengan keringat bercucuran di dahinya, membela diri, "Ini sangat penting! Kau tak bisa mengabaikan hal-hal seperti ini, Senku."
"Ngga ada yang peduli kalau kau jalan-jalan diluar tanpa celana ataupun 'otongnya' ke luar sampai ke mana-mana," seru Senku dengan nada frustasi.
(Name) membalas, "Aku peduli jika itu kau, Senku..."
Keduanya melihat (Name) dengan pandangan tidak percaya, tak mengerti apakah (Name) serius atau hanya mencoba membuat situasi jadi lebih ringan.
![](https://img.wattpad.com/cover/356025392-288-k744188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything For You - [Senku X Reader]
FanfictionFlirty (Name)‼️ (Name) mendekatkan diri, hingga hanya beberapa sentimeter dari wajah Senku. "Kau tahu, Senku, terkadang kehidupan ini terlalu singkat untuk dihabiskan hanya di dalam laboratorium. Kita bisa membuat eksperimen yang lebih menarik, sepe...