7 - Untuk berjaga-jaga

279 51 0
                                    

"Sinar senja memeluk pantai yang tenang, melukiskan warna jingga dan merah di langit, memberikan kehidupan pada pasir putih yang berserakan di bibir pantai.

Taiju, dengan semangat yang membara, mengarungi tepian laut yang membentang luas. Dengan setiap langkahnya yang penuh tekad, ia menelusuri tepian pantai, menyusuri jejak pasir yang lembut.

Di tangannya, keranjang-keranjang berkilauan dipenuhi oleh aneka warna kerang yang berkilau di sinar senja. Taiju merasakan getaran energi alam, seolah-olah bumi sendiri memberikan restu pada tindakannya.

Keesokan harinya, pagi menyongsong dengan embun yang membasahi pantai. Taiju, yang dipenuhi semangat dan tekad, menghadapi keranjang-keranjang berisi kerang yang ia kumpulkan dengan begitu antusias.

Dengan tekad yang tak tergoyahkan, Taiju melancarkan serangan pada kerang-kerang yang ia kumpulkan. Suara hentakan kapak menyatu dengan suara ombak, menciptakan melodi keberanian di pagi hari. Pecahan kerang berhamburan di sekitarnya seperti potongan-potongan kenangan yang terurai."

Di balik semua itu, (Name) duduk dengan pandangan mendalam, sibuk menggambarkan setiap langkah dan hentakan kapak Taiju dengan kata-kata yang menawan.

Senku menatap (Name) dengan pandangan heran, lalu menyindir dengan nada skeptis, "Bukankah kau ini terlalu dramatis, (Name)? Ini bukan novel romantis, melainkan hanya Taiju yang sedang mengumpulkan kerang."

(Name) hanya tersenyum penuh arti, "Setiap tindakan bisa menjadi kisah yang indah, Senku. Kita hanya perlu pandangan yang tepat."

Senku menggelengkan kepala, "Pandangan yang tepat, huh? Mungkin aku memerlukan teleskop untuk melihat pandanganmu yang begitu jauh."

(Name) tersenyum lebar, "Oh? Mungkin kau memerlukan lebih dari sekadar teleskop, Senku."

Senku menanggapi dengan ekspresi tidak tertarik, "Seperti apa? Mesin waktu?"

(Name) tertawa, "Bisa jadi. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kita bisa mengumpulkan kerang dan merancang mesin waktu secara bersamaan."

Senku mendengus, "Kerang dan mesin waktu, kombinasi yang tak terduga."

"Seperti hubungan kita, Senku. Tak terduga dan selalu penuh kejutan." Ucap (Name) tidak mau kalah,

Senku mengangkat alisnya dengan ekspresi meragukan, "Hubungan?"

(Name) tertawa kecil, "Tentu saja, Senku. Kita kan pasangan serasi dalam membangun peradaban ini."

Senku hanya mendengus dengan sikap santainya, "Serasi? Mungkin lebih ke arah kolaborator yang terjebak bersama-sama."

Kolaborator = orang yang bekerja sama dengan musuh, dsb.

(Name) memutar matanya dengan lembut, "Oh, Senku, kau selalu menyembunyikan perasaanmu yang dalam."

Senku merespon dengan nada malas, "Perasaan dalam itu lebih baik ditanam dalam-dalam tanpa perlu diumbar."

(Name) tertawa kecil, "Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kau akan menyadari betapa serasinya kita berdua."

Senku hanya menggeleng, senyuman terukir di bibirnya, tanpa sepatah kata pun untuk merespons ucapan (Name).

Taiju dan Tsukasa yang sejak tadi melihat antara kedekatan (Name) dan Senku terdiam. Mereka berbicara tanpa henti, seolah-olah tidak ada batas untuk topik yang bisa mereka bagikan.

Tsukasa, dengan senyum, berkomentar, "Mereka berdua memang dekat sejak lama, yah?"

Taiju, yang duduk di sebelah Tsukasa, tertawa, "Padahal, faktanya, Mereka baru mengenal satu sama lain 1 tahun yang lalu."

Anything For You - [Senku X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang