#1

4.5K 209 1
                                    

TYPO BERTEBARAN

12 tahun sudah terlewatkan, semenjak hilangnya permata keluarga Jung, mereka semua menjadi keluarga yang tertutup, dingin, dan kejam, di mana sang kepala keluarga yang tiba-tiba masuk ke dunia bawah dan menjadi pimpinan sebuah kelompok mafia, dan di ikuti oleh anak-anaknya.
.
.
.
Di sebuah rumah yang sederhana tapi nyaman untuk di tinggali, terlihat seorang anak berusia 15 tahun yang sedang bersiap untuk pergi ke sekolah "jie udah siap" seorang wanita paruh baya memanggil sang anak yang bernama Park Ji-Sung, dan wanita itu Park Jenni.

"Udah, jie udah siap mah" jawab anak yang di panggil jie, "kalo gitu kita sarapan bareng ya, ini hari pertama kamu masuk ke sekolah baru, jadi harus punya energi" ucap Mama Jenni yang di angguki oleh Ji-Sung, merekapun melakukan sarapan bersama.

"Ayo makan dulu, nanti papa anter" suruh papa Siwon, Park Siwon.

Setelah sarapan Ji-Sung di antar Siwon menggunakan mobil, memang bukan mobil yang mahal tapi setidaknya bisa untuk pekerjaan papah Siwon "sana masuk, nanti telat" suruh papa Siwon "jie masuk ya pah, papah hati-hati di jalan" setelah itu Ji-Sung masuk ke sekolahan itu, SEOUL CITY HIGH SCHOOL salah satu sekolah elit di Korea.

Ji-Sung masuk ke sekolah itu, sekolah itu sangat besar mungkin 5 x lebih besar dari sekolah lamanya, Ji-Sung nampak bingung mencari ruang kepala-berada dimana "huh jie nggak tau lagi di mana ruang kepala sekolah" ingin bertanya tapi dia takut hingga "hei, kamu murid baru ya" tanya seorang kepada jisung "i-iya" jawab Ji-Sung dengan gugup "nggak usah gugup, ayo gw anter ke ruang kepala sekolah, Lo pasti lagi nyari ruangan kepala sekolah" ajak orang itu "Lo. Gw" ucap Ji-Sung sambil memiringkan kepala ke samping "aw kamu polos banget, mana imut lagi, udah ayo aku antar ke ruangan kepala sekolah" setelahnya Ji-Sung di antar oleh anak itu ke ruangan kepala sekolah.

"Oh iya, nama kamu siapa" tanya orang itu "Ji-Sung, park Ji-Sung" jawab Ji-Sung "ooh, kayaknya kamu seangkatan sama aku, semoga kita sekelas deh" Jawanya "kalo kamu siapa" giliran Ji-Sung yang bertanya "aku, aku Yangyang" jawab orang itu "orang cina ya" tanya Ji-Sung "kok tau";Yangyang "dari nama kamu"; Ji-Sung

"Kita udah sampai, semoga kita sekelas, kalo gitu aku pergi dulu ya soalnya guru mau masuk";Yangyang "iya"; Ji-Sung.

Ji-Sung masuk ke ruang kepala sekolah.
'tok tok tok' "masuk" ucap seseorang dari dalam ruangan itu, jisungpun masuk ke ruangan itu "oh kamu murid baru ya" tanya orang itu yang di angguki oleh Ji-Sung "baiklah kamu masuk kelas 10 IPA 1, sebentar saya suruh wali kelas kamu buat antar kamu ke kelas kamu" Ji-Sung hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, jujur dia sangat takut.

"Oke ini wali kelas kamu, Bu Rose" ucap kepala sekolah sambil masuk ke ruangannya, setelah itu Ji-Sung di antar menuju ke kelasnya oleh Bu Rose.

'tok tok tok' "permisi Bu Lia ini ada murid baru" izin Bu Rose pada bu Lia "oh iya, sini masuk kita perkenalan" Ji-Sung masuk ke kelas "baik perkenalkan nama kamu" suruh Bu Lia "ha-hali namaku Park Ji-Sung" Ji-Sung mengenalkan dirinya dengan gugup "baik ada yang mau bertanya" tanya Bu Lia "saya" "ya mau nanya apa";Bu Lia "kamu laki-laki atau perempuan sih kek boty tau tampilannya" mendengar itu Ji-Sung merasa tambah gugup "ningning"  tegur Bu Lia pada ningning "huh, baiklah Ji-Sung kamu duduk di sebelah Yangyang" belum Bu Lia bicara Ji-Sung sudah duduk di sebelah Yangyang "kita sekelas"; Yangyang "iya";Ji-Sung "baiklah untuk hari ini kita akan belajar...".

Krrrriiing

Bell istirahat berbunyi "ayo ke kantin, kamu belum tau kan kantin di mana" ajak Yangyang pada Ji-Sung yang hanya di angguki oleh Ji-Sung. Mereka pergi ke kantin.
.
.
.
Sesampainya di kantin, mereka langsung duduk di salah satu meja yang masih kosong "mau pesen apa, biar aku pesenin" tawar Yangyang pada jusung "emm apa aja deh yang penting jangan pedes" lalu di angguki oleh Yangyang "ini uangnya"; Ji-Sung "iya";Yangyang.
.
.
.
"Ini pesanan kamu";Yangyang, Yangyang menaruh pesanan Ji-Sung di meja.

Saat sedang asik makan tiba-tiba ada sebuah keributan "kenapa itu" tanya Ji-Sung pasa Yangyang "udah biasa itu, orang yang ngemis minta di terima sebagai adiknya" jawab Yangyang "maksudnya" Ji-Sung tidak paham sama sekali dengan apa yang di katakan oleh Yangyang "jadi ada gadis yang di pungut keluarga Jung, lebih tepatnya cuman nyonya Jung yang mungut, soalnya tuan Jung tidak Nerima, karena nyonya Jung mungut dia tapi anak kandungnya malah di buang" ucap Yangyang menjelaskan.

Dan setelah mendengar itu Ji-Sung paham.
.
.
.
"Oppa tunggu" panggil seorang gadis "CK, KARINA BERHENTI NGIKUTIN GW, BERAPA KALI GW BILANG KITA BUKAN SAUDARA"
Marah seseorang yang sedari tadi terus di ikuti oleh Karina, ya dia adalah Jung Chenle "oppa aku adik kamu hiks" bukannya sadar diri malah nangis.
Banyak orang yang berbicara tentang Karina yang masih aja nyoba masuk keluarga Jung.

Sebenarnya dia sudah masuk ke keluarga Jung tapi malah cerai dan dia ikut sang mommy.
.
.
.
"Malu-maluin"; Ji-Sung "emang"; Yangyang.
.
.
.
"Masih ganggu tuh orang" tanya teman Chenle hyunjin "masih, risih banget, udah buat gw kehilangan adik gw, sekarang malah ganggu tuh orang" Chenle berucap dengan nada yang sangat marah "sabar aja sih"; hyunjin "CK nggak bantu"; Chenle "lu tau nggak sih kali ada murid baru" seru Felix "tau adik kelas kan" jawab hyunjin, sedangkan chenle nampak tidak peduli "namanya kalo nggak salah Park Ji-Sung" lanjut Felix yang membuat Chenle langsung teringat adiknya "jangan jangan itu icung" batin Chenle "eh itu kan yang lagi duduk sama Yangyang" seru hyunjin sambil menunjuk ke meja yang di duduki oleh Yangyang dan Ji-Sung.

Chenle menoleh dan merasakan ikatan batin dengan Ji-Sung, rasanya dirinya Dejavu dengan momen di mana dia melihat icung makan "icung" lirih Ji-Sung namun di dengar oleh Felix "siapa" tanya Felix "bukan apa-apa" Chenle pergi tanpa pamit kepada temannya "kenal tuh bocah";hyunjin.
.
.
.
Chenle pergi menuju ke ruangan khusus untuknya, ruangan itu di buat memang khusus untuk dirinya karena Daddynya lah yang memiliki sekolah ini "gw harus cari tau tentang dia" ucap Chenle lalu mengotak-atik komputer.
.
.
.
"Ayo masuk udah sebentar lagi bell bunyi" ajak Yangyang pada Ji-Sung yang di angguki oleh Ji-Sung.

Mereka berjalan menyusuri lorong. 'BRUK' Ji-Sung tidak sengaja menabrak orang dan sikunya mengeluarkan darah "maaf gw nggak sengaja" orang yang menabrak Ji-Sung langsung meminta maaf, tanpa sepengetahuan siapapun dia mengambil Sempel darah dari sikut Ji-Sung "ji nggak papa" Yangyang membantu Ji-Sung berdiri "kita ke UKS aja ya" ajak Yangyang, belum sempat Ji-Sung menjawab malah dirinya di gendong oleh orang yang nabrak menuju ke uks "eh turunin icung, yang luka kan sikut kenapa di gendong" rintak Ji-Sung "yang, kembali ke kelas aja dia biar sama gw" ucap orang itu menyuruh Yangyang kembali ke kelas.

Yangyang mengangguk lalu pergi, membiarkan temannya di gendong oleh seniornya "ih Yangyang ninggalin icung" Ji-Sung tidak mau di tinggal bersama orang asing.

Ji-Sung langsung di bawa ke ruang kesehatan oleh orang yang menabraknya.
.

.UKS

.
Orang itu menurunkan Ji-Sung di kasur UKS "diam di sini, aku akan mencari obat" Ji-Sung mengangguk lalu orang itu pergi, selang beberapa saat orang itu kembali dengan membawa obat.

"Sini yang luka" perintah orang itu untuk melihatkan luka Ji-Sung, Ji-Sung hanya diem dan melihatkan lukanya ke orang ppitu, lalu orang itu membersihkan darah yang keluar dari sikut Ji-Sung.
PLJi-Sung sedikit meringis merasakan perih "tahan sebentar" ucap orang itu "iya" jawab Ji-Sung.

Luka Ji-Sung telah di tutup dengan plester oleh orang itu "nama Kamu siapa" tanya Ji-Sung pasa orang itu karena dari tadi dia tidak tau namanya padahal sudah dari tadi mereka bersama bersama tapi belum tau namanya "nama ku Chenle, panggil aku Hyung, kamu adik kelas".

.

.

.

TBC

Permata Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang