Hyunjin, teman Stefani semasa kecil itu tak datang sendiri. Dia datang bersama dua kawannya yang juga seorang polisi.
“Fan, sebelum kita pergi, gue mau mastiin sesuatu. Gue gak pernah berharap lo terlibat dalam hal seperti ini.”
“...”
“Park Wonbin.. Lo gak ngebunuh dia, kan?”
Sinar mata Stefani meredup, matanya bergerak melihat mobil hitam dengan yang terparkir di jalan depan rumahnya, juga dua polisi dengan jaket hitam yang berdiri di samping mobil, menunggu Hyunjin.
“Wonbin dibunuh?” Tanya Stefani datar, matanya kembali menatap Hyunjin. “Dia mati?”
Hyunjin mengangguk. “Wonbin ditemukan di reruntuhan villa yang terbakar di atas gunung, beruntung badan dia masih utuh dan masih bisa dilakukan autopsi. Dari tim forensik kami, mereka bilang ada kandungan racun di tubuh Wonbin, dan ada banyak luka tusukan di area vital tubuhnya.”
“Jadi.. Dia mati?”
Mengernyit, Hyunjin tak paham mengapa Stefani tampak sedatar ini. “Iya, Wonbin meninggal. Dan dari bukti CCTV dan beberapa saksi mata... Lo.. Lo tertuduh tersangka.”
“Tapi dia beneran mati, kan?” Tatapan Stefani terlihat penuh harap.
“Mati, Fan, dia mati.”
“Dia udah dikubur? Dikremasi?”
“Mayatnya masih di rumah sakit, pihak kepolisian pusat masih nunggu keluarganya.”
“Wonbin gak punya keluarga, dia diusir sama keluarganya. Kenapa gak langsung dikubur? Atau dibakar aja sampai jadi abu? Hasil autopsi udah keluar, kan? Kenapa gak langsung dibakar aja? Kenapa? Kenapa?!” Stefani mencengkram kemeja putih yang dikenakan Hyunjin dengan kedua tangannya.
Hyunjin mengangkat tangannya, mencegah dua rekannya untuk mendekat ke arahnya, berniat menolong.
“Fan.. Gue sebenernya gak mau ambil kasus ini, tapi karena ini lo, gue cuma mau mastiin kalau ini bukan lo.”
“Gue yang bunuh dia. Gue gak suka dijadiin samsak, gue gak suka dijadiin tempat luapan emosi dia.. Gue.. Gue bukan asbak, Jin.. Hyunjiinn.. Kenapa..” Air mata Stefani jatuh begitu saja, mengalir bersama dengan rasa sakit yang muncul di dadanya. “Gue cuma membela diri.. Gue.. Gue gak tau cara lain buat lepas dari dia.. Gue gak mau mati kalau dia masih hidup.. Gue.. Cuma mau dia mati.”
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE - park wonbin ✔
Mistero / ThrillerStefani yakin, sangat yakin bahwa dia sudah membunuh Wonbin. note: seluruh isi dari cerita berikut hanya fiksi! karakter dan sifat seluruhnya hanya karangan semata!