1. “Kamu kayanya gendutan deh, mau olahraga bareng?”
2. “Kamu kok jerawatannya gak selesai-selesai sih? Mau konsul ke dokter?”
3. “Kamu kalau duduk dibiasain tegak ya, biar postur tubuh kamu bagus.”
4. “Gendut banget brengsek, kek babi tau gak, jangan makan lagi jangan makan!”
5. “Lo cewek kenapa gak bisa ngerawat badan sih?! Nyesel tau gak gue punya pacar kaya lo!”
6. “Hah, goblok banget! Nyari kunci mobil aja gak becus!”
7. “Kenapa lo gak mati aja sih?! Gak berguna banget, anjing!”
Semua kalimat dan ekspresi wajah yang ditunjukkan Wonbin saat mengucapkan kalimat-kalimat itu muncul dengan jelas ketika tak ada suara apapun di sekitar Stefani.
Hal-hal buruk, perlakuan dan perkataan-perkataan buruk itu selalu terngiang-ngiang di kepalanya.
“Gue akan bantu sebisa gue.”
“Hyunjin, gue mau mati aja.”
“Mati gak menyelesaikan masalah, Fan..”
“Gue mending ketemu dia di neraka, gue mau lihat dia disiksa.”
“... Udah Fan, tenang dulu, jangan mikir ke sana, dia udah mati.”
“Tapi dia muncul di rumah gue.. Gue gak tau itu beneran dia atau cuma imajinasi ketakutan gue.. Tapi semuanya kerasa nyata..”
Mata Hyunjin bergerak turun, dia melihat bekas merah di leher Stefani yang kini berubah sedikit gelap. “Kalau gue boleh tau, sebelumnya lo ada niatan untuk mengakhiri diri?”
“Enggak, sama sekali.”
“Terus.. Yang di leher lo itu kenapa?”
Mata Stefani bergerak panik, jantungnya berdegup kencang, ternyata Hyunjin juga bisa melihat bekas yang sama di lehernya.
“Wonbin masih hidup..?”
Hyunjin mengernyit. “Ha?”
“Wonbin.. Gue yakin Wonbin yang ngelakuin ini.. Semalem dia muncul di rumah gue, sampai sebelum lo dateng, dia masih di sana, meja di rumah gue pecah karena dia, Wonbin masih hidup! Dia masih hidup! Gue gak aman! Gue dalam bahaya!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARE - park wonbin ✔
Mystery / ThrillerStefani yakin, sangat yakin bahwa dia sudah membunuh Wonbin. note: seluruh isi dari cerita berikut hanya fiksi! karakter dan sifat seluruhnya hanya karangan semata!