30

8.3K 418 6
                                    

Hai 👋🏿

Giman-gimana kabar nya? Baik kan? Baik dong.

Oke selamat membaca 🙆🏾‍♀️

Typo betebaran

Vote komen follow 👊🏿

•••••

"Paham gak!?"

Fera yang sedang mengamati wajah nya tersentak lalu menyengir tanpa dosa. "Enggak"

"Anj- yang benar aja Lo!" Cowok dengan seragam rapi itu mengacak rambut kasar.

"Hehe.. bercanda aja kak bercanda santuy"

"Awas Lo ulangin gue aduin ke Bu Gita. Bersihin tuh!"

Fera berdecak tak urung melaksanakan apa yang diperintahkan, memungut bungkusan snack nya kemudian membersihkan sisa-sisa remahan yang berjatuhan.

"Cuman makan padahal" gerutu nya pelan.

"Lo makan ditempat yang salah! Ini perpustakaan bukan kantin!"

"Yaudah sih. Nih" Fera menyerahkan kantong sampah di hadapan Fabian, babu sekolah alias ketua OSIS yang sangat perfeksionis.

Fabian melirik sekitar yang sudah tampak bersih lalu mengangguk pelan. "good"

Fera terperangah tamvan!

"Lo ganteng" celetuk nya tiba-tiba membuat Fabian mendatarkan wajah. "Manis lagi pacaran— enggak maksud nya selingkuh yuk."

Cowok itu menaikan alis "Waras?" Tanya nya sarkas.

Fera menggeleng ia mendekat satu langkah "gue tergila-gila dengan Lo"

Fabian mundur tapi tertahan karena Fera menarik dasi nya.

Raut tenang ny berubah panik dan itu sangat menghibur bagi Fera.

"J-jangan dekat-dekat!" Rumor tentang sang ketos yang masih polos ternyata benar.

Fabian mundur selangkah tapi Fera maju dua langkah begitu seterusnya sampai mentok rak buku.

"Pftt.. puahahaha" cukup Fera tidak bisa menahan tawa nya, ia tertawa kencang tidak peduli dengan peraturan perpustakaan yang tidak boleh berisik.

Fera berjongkok memegang perut masih dengan tawa nya yang meledak-meledak.

"Lo!!!" Wajah nya memerah antara malu dan kesal

Fera tidak menyahuti ia masih sibuk dengan tawa nya bahkan mata nya sampai mengeluarkan air mata.

Wajah manis Fabian yang memerah sangat mood.

Ternyata sang ketua OSIS mudah blushing di goda dikit muka nya memerah ditambah ekspresi serius nya..

Tidak bisa ini terlalu lucu! Imut!

Memikirkannya lagi membuat tawa Fera kembali pecah "Phuahaha.." tanganya tergerak memukul-mukul lantai ubin yang dingin.

Merasa di acuh kan Fabian beranjak dari sana denga ekspresi super duper kesal ah jangan lupa rasa malu nya.

"Udah?"

Tawa Fera berhenti jantung nya berdetak dua kali lebih cepat dengan gerakan kaku dan patah-patah ia menoleh kebelakang.

Gulp

Hawa dingin yang menguar di sekitar membuat cewek itu kesulitan bernapas rasa nya seperti bertemu malaikat maut.

•••••

"Turun." Fera tersenyum kikiuk tak ayal menurut.

Walaupun sedang marah Azka tetap membukakan pintu mobil untuk Fera dan memayungi nya.

FERAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang