•••••Crass
Rintik hujan menguyur kota dengan lebat nya seolah terangnya bulan dan bintang-bintang tadi kebohongan.
Azka mengusap wajah nya kasar sudah tiga hari Fera menghilang dan dia belum mendapat petunjuk sama sekali.
"Kita harus berhenti bos hujan nya menghambat perncarian kita—"
Bugh
Perkataan Odi terhenti ia tersungkur karena pukulan Azka.
"Maksud Lo apa hah?!" Azka menarik kerah Odi "Lo nyuruh gue istirahat sedangkan gue gak tau keadaan Fera sekarang!"
Sebelum Azka kembali memukul Odi Gavin dan Langit sudah memisahkan mereka berdua.
"Odi benar kita harus istirahat sebentar setidak nya sampai hujan reda."
"Kita gak tau kapan hujan nya reda! Waktu gue gak banyak Fera dalam bahaya Lo tau gak!" Teriakan Azka menggema di tengah deras nya hujan.
"Gue tau! Tapi pikirkan kesehatan Lo juga Az! Dari kemarin Lo gak ada istirahat! Jangan sampe bikin Fera sedih." Gavin ikut berteriak ia menarik kerah jaket Azka dengan kesal.
"ARGHH!" Azka menarik rambut nya frustasi.
Sebenarnya dimana?
Dimana tempat yang dilewatkan?
Seluruh anggota Blood rose'z sudah di kerahkan bahkan Black Spider ikut membantu tapi sampai sekarang tidak ada titik terang.
Pikiran buruk mulai berkeliaran di otak nya.
"Gue cuman mau Fera gue balik" Azka meluruh di tanah mata nya memerah.Gavin menepuk pundak Azka "gue tau. Kita juga gak mau Fera kenapa-napa. Pulang ya?" Bujuk Gavin lembut.
Zaidan dan Fino hanya menonton tidak ingin mengganggu, kejadian ini sama persis dengan 5 tahun silam.
Dimana Azka mengamuk dan hilang kendali lalu ia ditenang kan dengan Gavin.
Penyebab nya sama yaitu Fera. Queen blood rose'z. Queen Laudrez. Queen nya Azka.
Gavin menarik tangan Azka untuk bangkit lalu mereka keluar dari daerah hutan.
Sedangkan Zaidan menghubungi yang lain berkumpul dan bersiap untuk pulang ke kediaman Jonathan.
"Ya ampun Az" Violet menyambut mereka khawatir.
Diusap nya rambut basah Azka "Fera pasti ketemu oke? Tapi kamu jangan kayak gini nanti sakit Fera sedih hm?" Azka hanya mengangguk lesu.
"Udah sana mandi. Kalian juga sekalian nginap aja ngumpul sama temenin Azka ya?" Semua mengangguk mereka mencar ke kamar tamu untuk berganti pakaian.
Setelah selesai mereka malam bersama walaupun ramai tapi tidak dengan suasana nya satu ini suram hening mencekik dan menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FERAZKA
Roman pour AdolescentsBukankah itu kejam, hidup seperti marionette Namun, hidup sebagai orang lain itu jauh lebih sakit Apa yang harus dilakukan? Menyerah? Tidak semudah itu bajingan Lalu, berjuang? Tubuh rapuh ini sudah cukup berjuang sendiri $ "Akan ku balas semua perb...