09. Mimpi Terindah

845 49 4
                                    

Sumarry,

Wiraga, Wirasa, dan Wirama terkadang mumpuni untuk dijadikan sebagai sandaran gejolak asmara yang nantinya akan diraih sebagai cikal bakal kehidupan dunia.

Bagas Jisung Ferdiansyah si kulkas delapan pintu dengan kepingan es batu didalamnya yang rasanya susah dilelehkan.

Bagaimana jika takdir menemukannya dengan si kecil tengil Chenle Guansa?

"Mas bagas! kok Asa lihat mas jadi becek ya, soalnya mas Bagas tuh ganteng banget," Chenle Guansa.

"Jangan gila bocoh, Lo itu cowok," Bagas Jisung Ferdiansyah.

.

.

Guansa Pov,

Ternyata benar, bahwa takdir tuhan akan menyimpan pelangi yang diwujudkan jika suatu saat kuasanya menurunkan hujan.

Hadirnya Mas Bagas ketika semuanya bagiku terasa hancur, entah mengapa membawa dampak perubahan.

Dicintai dan mencintai itu adalah sebuah angan takdir yang nyata.

Perkara asmara itu tak boleh dianggap remeh.

Ibarat jodoh itu tak bisa diraih tanpa usaha dari pelakunya.

Aku tak tau apakah mas Bagas mencintai ku secara tulus seperti aku mencintai nya atau hanya sebuah angan yang iba ketika melihat cintaku.

Ketika waktu itu aku bertanya kepada nya apakah dia mencintai ku, aku melihat raut wajah ragu dalam netra mas Bagas.

Aku takut,

Sejauh ini aku sudah terlalu jatuh, menidurkan sanubari ku pada hati sang Arjuna yang menurutku sangat indah.

Aku tak tau apakah arjuna ku akan benar-benar mencintai sembadra nya atau tidak, ataukah dia ada alasan yang lain untuk membalas cintaku.

Sudah terlalu sering aku dihujam oleh hujan takdir, jadi apakah aku juga trauma akan takdir?

Rasanya aneh, tapi sudah berkali aku mengujar terluka, salahkah aku jika kali ini aku sedikit tak percaya pada denting takdir?

.

.

Hari itu, tiba-tiba Bagas meminta pulang dengan alasan jika sang ibu sangat ingin bertemu dengan lelaki tersebut.

Asa hanya menurut, dengan segera mereka bergegas menuju hotel yang awalnya ia tempati, membereskan semua pakaian mereka.

"Maaf mas belum bisa terlalu lama berlibur sama kamu dek,"

Bagas merasa bersalah sungguh, liburan yang awalnya mereka rencanakan selama tiga hari kedepan.

Namun mereka harus pulang sebelum waktu itu tiba.

Mungkin hanya sehari setengah mereka berlibur.

"Mas ngga tau kenapa ibu menelfon meminta mas untuk pulang secara tiba-tiba begini,"

Guansa menatap Bagasnya sebentar, mengusap rahang tegas tersebut dengan telaten.

"Mas, adek ngga papa, mungkin ibu ada kepentingan dengan Mas Bagas yang tak bisa di tunda,"

Bagas sontak mengambil sebelah tangan si cantik, menggenggam sambil sesekali lelaki itu mencium ujung tangan Guansa.

"Mas cinta sama kamu dek,"

"Adek jauh lebih cinta sama mas," balas Guansa dengan mata yang berair.

Entah mengapa perasaan anak itu sedari tadi merasa sangat tidak enak.

MAS BAGAS | CHENJI 🔞 ( PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang