06. Bobo Bareng 🔞

3.5K 182 11
                                    

Sumarry,

Wiraga, Wirasa, dan Wirama terkadang mumpuni untuk dijadikan sebagai sandaran gejolak asmara yang nantinya akan diraih sebagai cikal bakal kehidupan dunia.

Bagas Jisung Ferdiansyah si kulkas delapan pintu dengan kepingan es batu didalamnya yang rasanya susah dilelehkan.

Bagaimana jika takdir menemukannya dengan si kecil tengil Chenle Guansa?

"Mas bagas! kok Asa lihat mas jadi becek ya, soalnya mas Bagas tuh ganteng banget," Chenle Guansa.

"Jangan gila bocoh, Lo itu cowok," Bagas Jisung Ferdiansyah.

.

.

"Dek besok libur kan, mas mau nginep disini boleh?"

Ya tuhan apalagi ini, setelah datang tiba-tiba, membuka pakaian satu sama lain, sekarang si Bagas malah meminta bobo bareng sama Asa.

Bolehkah kali ini Asa menampar sebentar penis lelaki itu, huh pria itu ternyata sama, kalau sudah dikasih hati minta jantung.

"Besok pagi mas mau ajak kamu ke suatu tempat," sambung Bagas lagi.

Chenle mau berbicara? Fiks dia hanya speechless, nikmat Tuhan rasanya datang untuknya secara bertubi-tubi.

"Mas besok adek rencananya mau pulang kampung sebentar," ujar Asa.

//CUPPP...

"Kamu ngga mau jalan-jalan sama mas? Mas padahal pengen banget sama kamu loh dek,"

Asa menolak? Oh tidak bisa ini terlalu berharga bagi anak manis itu, dikala bibir cinta mulai merekah mengembang di hati Bagas nya itu adalah peluang emas untuk Asa memperbesar rasa cintanya.

"Yaudah adek pulang nya Minggu depan aja, mas mau ngajak adek kemana?"

Ucapan barusan membuat Jisung senang, tubuh telanjang mereka saling memeluk satu sama lain, mencoba merasakan hawa hangat di tubuh keduanya, menyatukan keringat bersama.

"Rahasia, nggak surprise dong kalau mas ngasih taunya sekarang," jawab Jisung.

"Emang mas tau surprise juga, kukira orang kek mas Bagas itu bisanya marah-marah doang," goda Asa mengingat pribadi Bagas saat dikantor.

"Sekarang marahnya ilang kalau sudah sama kamu," pekik Bagas lagi.

Sebentar, ini laki sebenarnya apa sih sama Asa, membalas rasa karena kasihan?

Tapi jika iya kenapa Bagas bisa tegang banget kalau liat badan Asa, apa dia udah mulai perlahan terbuka?

Asa lantas melihat kearah wajah Bagas dengan mendongak, sambil tetap ada dipelukan Bagas, si adek tersenyum sambil menahan tangis, menggerakkan tangan mungil tersebut untuk menyentuh dagu si tampan.

"Mas serius bicara seperti ini atau hanya ada rasa kasihan sama aku? Asal mas tau aku jatuh hati sama mas Bagas itu sungguhan, jika niat mas merespon ku hanya karena rasa kasihan, bilang sama adek, perlahan biar adek yang pergi dari mas Bagas,"

//DAMNNN...

Bagas lantas melotot, menggeleng keras kepalanya, memeluk Asa lagi sambil mengusap kepalanya pelan, mencium seluruh wajah indah tersebut.

"Jangan berbicara seperti itu, entahlah aku belum yakin tentang cinta, apa kamu ingin tau dek, jika mas itu tumbuh dari kecil tanpa cinta, hidup sebatang kara, mencari apapun sendiri apapun mas lakuin sendiri, bukannya mas tidak cinta sama kamu, tapi diposisi mas mas hanya bingung tentang definisi cinta itu seperti apa,

MAS BAGAS | CHENJI 🔞 ( PDF )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang