Sumarry,
Wiraga, Wirasa, dan Wirama terkadang mumpuni untuk dijadikan sebagai sandaran gejolak asmara yang nantinya akan diraih sebagai cikal bakal kehidupan dunia.
Bagas Jisung Ferdiansyah si kulkas delapan pintu dengan kepingan es batu didalamnya yang rasanya susah dilelehkan.
Bagaimana jika takdir menemukannya dengan si kecil tengil Chenle Guansa?
"Mas bagas! kok Asa lihat mas jadi becek ya, soalnya mas Bagas tuh ganteng banget," Chenle Guansa.
"Jangan gila bocah, Lo itu cowok," Bagas Jisung Ferdiansyah.
.
.
Tak ada makna tanpa takdir, dan tak ada takdir tanpa usaha,
Jika boleh diibaratkan, mencintai itu sakit, ketika mendeskripsikan bagaiman bentuk awam dari dua karakter yang harus dipaksa untuk menyatu.
Saling mengalah dari perumpamaan watak yang tak bisa ditebak,
Seperti itulah yang dipikirkan Nata kala ia terlanjur jatuh pada sosok lelaki yang saat ini tengah menjabat menjadi kekasihnya.
Hari ini adalah hari peringatan jadian mereka, tepat pada perayaan hari ibu di tanggal 22 Desember mereka hampir menjalani 3 tahun bersama.
Malam itu Juno mengajak Nata dinner spesial untuk merayakan tanggal spesial mereka.
"Kamu cantik sekali malam ini Na,"
Lelaki itu datang dengan pujian awal, melihat perawakan Nata yang memang sebenarnya sangat cantik tampil malam hari ini.
Kaki kecil itu jenjang terpadu besama dengan celana panjang cutbray warna putih, serta atasan kemeja setengah perut indah menukik harum seperti bunya yang sedang mekar indah malam itu.
"Happy Anniversary ke tiga tahun Mas Juno, aku berharap kita bisa segera menikah, menyusul Asa dan Bagas di pelaminan nanti,"
Juno memeluk badan kecil itu, Juno merasakan getaran tangis di bahunya, dan benar itu adalah tangis kekasihnya.
"Sudah jangan menangis, bukankah malam ini adalah malam bahagia kita?"
Juno mengusap pipi lembut Nata, mencium perlahan bibir ranum berhias gincu alami tersebut.
"Nyonya Juno malam hari ini benar-benar sangat cantik, rasanya saja aku pangling melihat kamu sayang," puji Juno lagi berniat mengalihkan tangisan Nata.
"Mas udah ah, kamu dari tadi bilang cantik terus," balas Nata malu sambil memeluk dada lelakinya, menyembunyikan wajah indah itu kedalam kemeja hitam si jangkung.
.
Malam bersama mereka sengaja mereka habiskan berdua, Juno sengaja menyewa salah satu Apartemen yang bisa dijadikan tempat mereka menginap beberapa malam nanti.
Juno ingat kata-kata Nata tempo hari lalu,
"Jika mas sayang sama Nata, kenapa mas ngga mau nyentuh Nata sedikit pun? Bukankah tugas Nata adalah melayani biologis mas Juno? Apa mas Juno jengah melihat tubuh Nata mas?"
Ucapan kekasih cantiknya hari itu membuat Juno benar-benar mabuk kepayang.
Bagaimana tidak?
Niat Juno tak ingin merusak Nata sebelum mereka benar-benar resmi menikah,
Tapi mau bagaimana lagi, mungkin malam ini Juno akan mewujudkan keinginan Nata sebagai bentuk tanda cintanya yang besar kepada si cantik.
Selepas melakukan makan malam, Juno menggendong Nata selayaknya pasangan pengantin baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BAGAS | CHENJI 🔞 ( PDF )
RomanceWiraga, Wirasa, dan Wirama terkadang mumpuni untuk dijadikan sebagai sandaran gejolak asmara yang nantinya akan diraih sebagai cikal bakal kehidupan dunia. Bagas Jisung Ferdiansyah si kulkas delapan pintu dengan kepingan es batu didalamnya yang rasa...