Nikah Kontrak Dengan Tuan Muda Obsesif

09.

Christine pergi menemui ayahnya di ruang kerja setelah perdebatan sengit antara dirinya dan Edward. "Ayah! Aku ingin bicara sebentar ...."

Delon Snowden. Pemimpin keluarga sekaligus ayah dari anak perempuan kembar itu menatap putrinya dan berkata dengan lembut, "Ada apa Sayang? Apa putra-putranya Ammar mengganggumu?"

Christine menggeleng cepat lalu memeluk Delon, erat. "Crystal ... ayah akan menjodohkan dia dengan Tuan Muda Edward, kan?"

"Loh? Kok kamu bisa tahu?"

He~ jadi benar, ya. Padahal aku asal nebak aja. Berarti anak itu sudah membicarakan masalah ini sejak kapan, ya. Dasar bocah. Lihat saja. Aku akan menghancurkan keinginanmu. Christine tersenyum kecil membatin.

"Itu ... tadi aku tidak sengaja mendengar gurauan Edward. Kukira, ayah akan menjodohkan Crystal dengan sepupu mereka. Anak sulung keluarga Herson. Siapa ya namanya?"

"Adam?"

"Nah, itu!" Christine menjawab cepat. "Kenapa ayah tidak mendekatkan Crystal pada Adam saja, Ayah?"

Delon terdiam sejenak. Ia sedikit merasa bersalah pada Adam saat putrinya berkata begitu. Ia sangat mengerti bahwa Adam memiliki perasaan pada Christine. Namun, ia tidak mengerti mengapa putrinya malah berkata begitu padahal ia juga tahu perasaan Adam padanya.

Hubungan erat persaudaraan ketiga keluarga itu cukup membuatnya harus bersikap hati-hati agar tidak ada permasalahan yang tidak diinginkan di masa depan. Jadi, ia pun menegaskan, "Ayah masih berpikir bagaimana perasaan Tuan Muda Edward dan Crystal, Sayang. Untungnya anak itu tidak terlalu peduli pada masalah ini. Tapi—"

"Itu bagus, dong." Christine memotong ucapan Delon dengan sengaja. "Karna ... sebenarnya, aku menyukai Edward, Ayah!"

"Apa!?"

"Jadi, bisakah Ayah menukar perjodohan ini? Biar Crystal bersama Adam dan aku yang bersama Edward. Lagi pula, Edward kan masih belum berani mendekati Crystal. Ya kan?"

"Tidak, Christine. Kau bilang apa? Menyukai Edward?" Delon tak habis pikir. Sejak kapan? Padahal interaksi mereka bisa dikatakan paling buruk dari anak-anak lainnya.

Keluarga Charleston memiliki dua putra, yakni Gallan (23) dan Edward (15); Keluarga Herson memiliki tiga anak, yakni Adam (23), Cynthia (20), dan Della (15); lalu, keluarga Snowden memiliki dua anak kembar perempuan, yakni Crystal dan Christine yang keduanya sama-sama berumur 20 tahun.

Hubungan ketiga keluarga ini didasari oleh bisnis keluarga dan juga kekeluargaan dari keluarga Charleston dan Herson. Sementara keluarga Snowden adalah yang kepala keluarganya—Delon adalah teman dekat dari Ammar Charleston.

Fakta unik dari ketujuh anak itu, sementara yang lain terlihat akur dan tenang, yang paling sering ribut dan bertengkar adalah Edward dan Christine. Lalu, anak yang paling mencolok adalah Christine. Dialah yang paling ceria dan berbanding terbalik dengan kembarannya— Crystal yang menjadi anak paling pendiam dan paling sulit diajak bicara di antara mereka semua.

"Ayah tidak setuju!" Delon sekali lagi menegaskan. Ia sangat khawatir perihal keinginan Christine yang tidak masuk akal. Padahal sangat jelas sekali kalau Edward sangat tidak suka dengan Christine, tetapi mengapa. Dia benar-benar tidak mengerti.

"Ayah ... memangnya, Ayah tidak khawatir juga pada Crystal? Kalau benar Edward menyukai Crystal yang seperti itu ... sebenarnya rasa suka apa yang dimiliki Edward?"

"Apa maksudmu?"

"Bukankah Edward terkenal sebagai anak paling sulit diatur di keluarga Charleston? Kalau laki-laki yang seperti itu menginginkan Crystal yang notabennya anak baik dan polos, bukankah hubungan mereka lebih mengkhawatirkan?"

Deg.

Secara terpaksa, Delon menelan seluruh ucapan Christine. Putrinya benar, bagaimana perasaan Crystal bila memiliki suami yang keras dan sulit dikendalikan seperti Edward. Mengapa dia tidak berpikir rasional saat membahas Crystal dengan Edward.

"Ha~ baiklah. Akan ku pertimbangkan!"

"Yey ... ditunggu kabar baiknya, Ayah! Muaahh!" Christine memeluk erat ayahnya sebelum keluar ruangan. "Jangan ragu, Ayah. Keputusan Ayah sangat penting bagi masa depannya ...," ucapnya lalu Christine benar-benar menghilang dari balik pintu.

Crystal dan Edward, ya. Banar juga. Apa tujuan Edward sampai ia berani bilang ingin mengambil Crystal sebagai istri. Padahal umurnya saat itu masih, 14 tahunan. Batin Christine, penuh rasa penasaran.

To be continued ...