Bab 6 (enem)

3 2 0
                                    

Haloo....
Assalamualaikum.....
Hihihi..
Kembali lagi dengan author a.k.a
Ainahh..

Selamat membaca!

Aku pun kemudian menutup pintu ku, dan aku bergegas ke kamar untuk mengerjakan tugas ku, walaupun sambil gemetar. Aku tetap berusaha menenangkan diriku sendiri, aku meyakinkan diriku sendiri bahwa besok semuanya pasti akan baik-baik saja. Aku mengerjakan tugas ku sampai selesai, dan aku selesai pada pukul 22:00 PM. lalu aku bergegas ke kamar mandi untuk menyikat gigiku dan mencuci kaki dan wajahku juga.
Setelah itu aku bergegas untuk tidur.






Keesokan harinya...

Aku bangun pada pukul 05:00, aku bergegas menyiapkan sarapanku sebentar yaitu sepotong roti tawar dengan selai strawberry diatasnya. Lalu setelah itu aku bergegas mandi, dan berganti baju. Setelah siap aku bergegas pergi ke sekolah seperti biasa dengan jalan kaki.

Setelah sampai di sekolah aku langsung duduk di bangku ku, aku melihat ke samping ternyata teman sebangku ku sudah datang. Syukurlah kataku, lalu aku mengambil buku novel yang biasa ku bawa di tasku. Aku membaca novel itu untuk mengalihkan pikiranku terhadap ibuku yang sedang dirawat dirumah sakit. Pikirku nanti sore aku akan menjenguk nya.

Tak lama terdengar suara langkah kaki seseorang yang mendekat ke arah mejaku. Aku pun sedikit mengarahkan pandanganku kearahnya dan ternyata orang itu adalah...

"Cewek noleeppp....minta tugasnya dong, mau gue contek nih.."- Sandika

"Astaga, pagi-pagi Dateng minta tugas, kayak gak ada kerjaan ya selain nyontek punya orang, kenapa Lo gak berusaha sendiri aja San??"-Ana.

"Eh-eh udah-udah Na.. biarin udah iyain aja biar cepet selesai, nih San.. contek aja, btw cepet ya nulisnya keburu pelajarannya Bu Wati nih"-Nandiya

"Udah deh mending orang cantik tuh diem aja jangan kebanyakan cerewet kek gitu, orang yang nolep fine-fine aja kalo gue nyontek tugas dia, Lo kok sewot sih, nanti cantiknya hilang lho, btw makasih ya nolep atas contekannya"-Sandika

"Cepet kalo nulisnya San, jangan dilama-lamain buru kembaliim bukunya ke Nandiya ya anjir..!"-Ana

"Iyaa iyaaa..."-Sandika.

"Sandika tuh loh kok bisa ya Nan... Dia tuh dapet cewek aja, padahal dia tuh brengsek kalo diliat liat kok masih banyak ya yang mau sama modelan dia"-Ana.

Setelah itu kami melanjutkan pelajaran seperti biasanya, sampai akhirnya waktu pulang pun tiba.

Setelah pulang aku bergegas untuk ganti baju santai, lalu berangkat menuju rumah sakit.

Sampai dirumah sakit, aku menanyakan pada petugas administrasi di lobi, tentang informasi diruang mana ibuku dirawat. Setelah mengetahui informasi nya aku bergegas ke ruangan tempat ibuku dirawat, yaitu Ruangan Bugenvil No.4. lalu kemudian aku masuk.

Ceklek

"Selamat sore ayah, ibuu.. aku datang, ayah bagaimana keadaan ibu?"-Nandiya.

"Halo Nandiya selamat datang, syukurlah ibumu sudah sadar nak, sayang itu anak kesayangan mu sudah datang"-Ayah.

"Nandiya... Sayangku..ibu sudah merasa baikan nak, tapi ibu masih merasa lemas saja, maafkan ibu ya nak, ibu meninggalkan mu di rumah sendirian, apakah putri ibu ini sudah makan?"-Ibu.

"Syukurlah jika ibu merasa sudah baikan, ibu jangan terlalu banyak bergerak ya, oh ya aku makan dengan baik kok Bu, tidak apa Bu aku bisa mandiri di rumah, ibu jangan terlalu mengkhawatirkan aku, yang penting sekarang ibu baik-baik saja dulu ya.."-Nandiya.

Setelah itu aku berbincang bincang dengan ibu dan ayahku seperti biasa, dengan sedikit sendau dan gurau.

Saat jam menunjukkan pukul 20:00 tiba-tiba ayah dan ibu menyuruhku untuk pulang, agar rumah ada yang menjaga. Akhirnya aku berpamitan pulang pada ayah dan ibu.

Ayah mengantarkan aku sampai di depan pintu masuk rumah sakit sebelum aku benar-benar melangkah pergi, ayah mengajakku berbincang sebentar terkait kondisi ibuku.

"Nandiya ayah ingin memberitahumu sesuatu terkait kondisi ibumu... Sebenarnya ibumu menderita penyakit jantung, ibumu kemarin mengalami serangan jantung mendadak dan itulah yang membuatnya pingsan hingga tak sadarkan diri"-Ayah.

"Lalu bagaimana cara menyembuhkan penyakit itu ayah?"-Nandiya.

"Ayah tidak tahu Nandiya, tapi cara mencegah terjadinya serangan jantung itu dengan membuat ibumu tidak stress dan memikirkan hal hal yang berat, dan menjaga pola makannya dan tidak terlalu membuat ibumu kelelahan. Kedepannya kita harus menjaganya seperti itu Nandiya, agar ibumu tidak mengalami serangan jantung lagi, walaupun penyakit itu bisa terjadi kapan saja tapi kita masih bisa mencegahnya kan?"-Ayah.

"Baik ayah aku akan berusaha melaksanakan itu semua untuk menjaga kesehatan ibu, kalau begitu aku pulang dulu ya ayah"-Nandiya.

"Baiklah nak pulanglah, hati-hati ya"-Ayah.

Setelah berpamitan dengan ayah, aku pulang kerumah. Setelah sampai rumah aku, kemudian mengistirahatkan tubuhku di kasur empukku seperti biasa sampai aku tertidur lelap.

TEBECEHHHH....

halo gays akhirnya author upload lagi nih setelah sekian lama yuhuuu... ditunggu update selanjutnya yah! Babay frenddd happy reading.

SECRET STORY OF THE FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang