Prolog

341 119 16
                                    

Happy Reading•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading




"Menyimpan rasa sakit adalah, bukan hal yang mudah untuk diobati"

-Senja Alferinika Laurent-

Jam menunjukan pukul 5 sore hari, terlihat seorang gadis yang mengenakan seragam putih abu itu, mulai memasuki pekarangan rumah sembari mendorong sepeda miliknya.

Gadis tersebut memiliki nama lengkap Senja Alferinika Laurent. Gadis yang berusia 17 tahun dengan rambut sebahu berwarna coklat, pupil mata bulat berwarna coklat, dan parasnya yang cantik.

Ceklek!

Senja membuka pintu perlahan, alangkah terkejutnya, ia melihat sang ayah dengan sang ibu menatap tajam ke arahnya.

"Dari mana saja, kau?" Pertanyaan itu lolos dari Difarent Albrata, ayah angkat Senja.

Bibir senja keluh tak bisa berkata-kata dirinya diselimuti rasa takut. Namun, ia mencoba membuang rasa takut itu.

"Jawab!" sentak Brata pada Senja. Membuat Senja terperanjat kaget dengan sentakan Brata.

"Maaf yah, aku tadi ada pekerjaan se-" ucapan terpotong kala ibunya menyela ucapannya.

"Ck, alasan! Dasar, anak pembawa sial!" sarkasnya di sela-sela ucapan senja. Liora Lauren Alfarez, ibu dari senja.

"Senja bukan anak pembawa sial, bu!" elaknya para Liora dengan mata berkaca-kaca. Sebisa mungkin Senja untuk tidak menangis. Dia bukan gadis lemah, camkan itu!

"Apa kau tidak ingat apa yang kau perbuat Senja? Kau yang membuat Reynal koma, Reynal koma karena kau!" hardik Brata penuh emosi, menatap Senja dengan tatapan bencinya.

Reynald Difaren Aldexara, atau kerap dipanggil Reynald. Pria berusia 20 tahun. Reynald anak satu-satunya dari keluarga Albrata sekaligus pewaris tahta satu-satunya. Namun, takdir berkata lain.

Reynald mengalami kecelakaan 7 bulan yang lalu saat ia mengajar Senja untuk belajar mobil. Sayangnya, Senja tidak sengaja melewati pembatas jalan sehingga hal yang tidak diinginkan terjadi. Kondisi Reynald lah yang sangat memprihatinkan dan buruk.

Dokter mengatakan entah kapan Reynald akan sadar kembali hanya ada keajaiban sehingga Reynald bangun dari tidur panjangnya itu. Sehingga, saat ini Senja lah yang disalahkan di keluarga, mereka menatap senja dengan kebencian.

Isakan tangis tertahan, Senja berusaha menahan tangisan agar tidak lolos saat menginggat kejadian dimana Reynald dan dirinya kecelakan. "Maaf, Senja tidak sengaja itu semua," cicit Senja pelan.

"Semua maaf mu, tidak akan membuat Reynald kembali. Ingat itu!" ucapnya menetap tajam ke arah Senja.

Brata menyeret kasar Senja untuk mengurungnya di gudang. Apakah Senja memberontak? Tidak, ia sudah terbiasa dengan itu semua. Andai Reynald tidak koma, mungkin dia selalu ada saat ia membutuhnya. Tapi, itu sudah takdir. Senja tidak akan bisa merubah takdir itu semua.

Brukhh!

Senja tersungkur dengan kasar, kala Brata mendorongnya dengan kasar. Ia menatap Brata, dari tatapan Brata terlihat kebencian terhadap Senja.

"Jangan coba-coba kabur dari Saya, Senja. Karena saya tidak akan pernah melepaskanmu begitu saja!"

BRAKHH!

Brata pergi meninggalkan Senja seorang diri di gudang. Tidak lupa, ia mengunci gudang tersebut agar Senja tidak bisa lolos dari hukumannya.

Bersambung •••••

Jangan lupa vote and komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote and komen ya ...

Bantu folow:
Ig :yummy.sr09
Tiktok :yummy.sr09

Garis Takdir Senja(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang