1
"Selamat pagi."
Aku melangkah, masuk ke dalam ruang makan. Dalam 3 detik aku sampai di depannya.
"Mau makan?" Ia bertanya. Suaranya datar namun tajam. Tatapannya beralih dariku, kemudian pada meja penuh makanan di depannya. Terlalu berat untuk sarapan, terlalu ringan untuk makan siang. Sudah jam berapa sekarang?
Aku menggeleng. Konsentrasiku terhenti pada seberkas amplop coklat yang nampak mencolok dari komposisi lain di meja itu. Wanita di hadapanku mengerti. Ia mengulurkannya padaku.
"Ini apa?"
"Baca dulu. Dan berikan pendapatmu."
"Hm..." Aku menerimanya, lalu melepaskan benang yang digunakan untuk menyegel amplop itu dari kancing pengaitnya.
"Duduklah dulu. Itu agak panjang."
Aku menarik kursi. Bunyinya melengking dan menjengkelkan. Urusan apa yang bisa membuatku melewatkan latihan meditasi pagiku?
"Sekarang, bacalah."
"Kamu ingin aku membaca keras-keras?"
"Aku tidak masalah kalau mendengarnya lagi. Dia menghimpun perjanjian ini sendiri. Penuh perhatian dan sangat indah."
"Dia?"
"Ya kamu tahu siapa dia. Dia temanmu, kan? Kamu juga sudah pernah tidur dengannya beberapa kali. Ingat?"
Aku memiringkan kepalaku. Lalu menjawab, "Oh."
Aku melihat sekilas senyum dari sudut mataku. Dingin dan samar. Lalu aku mengeluarkan kertas-kertas di dalamnya. Membaca judulnya saja sudah membuatku terganggu.
"Ini serius?"
"Aku tidak akan memanggilmu ke sini pada jam segini kalau ini tidak serius."
Aku menjentikkan alis. Kemudian mulai membaca.
"Perjanjian Dominan dan Submisif. Dalam perjanjian ini menyebutkan bahwa pihak satu atas nama-"
"Cek penulisan nama dan gelarnya saja, lalu lewati. Baca pasal-pasalnya." Ia memotong dan memberi perintah sekaligus. Aku mengangguk.
Aku menarik nafas dan mulai lagi.
"Peraturan. Pasal Kepatuhan. Pihak Submisif akan mematuhi semua perkataan dan anjuran dari pihak Dominan tanpa keraguan dan bersikap tunduk. Pihak Submisif akan patuh pada semua perintah dan aturan disiplin yang ditetapkan oleh pihak Dominan termasuk dalam tindakan yang mengacu pada seksualitas dan-tunggu! Uh! Ini memalukan sekali." Aku bernafas tajam.
Ia menatapku. Alisnya terangkat. "Itu kenapa aku memperkerjakanmu. Bukannya dulu kamu lebih memalukan dari ini?"
"Tapi..."
"Lanjutkan saja. Pikirkan bahwa ini untuk keselamatanku. Kamu punya pengalaman. Jadi, bantulah aku."
Aku mengangguk.
"...termasuk dalam tindakan yang mengacu pada seksualitas dan kepuasan seksualitas kedua belah pihak." Aku melanjutkan, "Pihak Submisif akan melakukan dan mematuhi pihak Dominan tanpa keraguan. Pasal, Kesehatan. Ayat satu, jam tidur dan istirahat. Pihak Submisif akan patuh pada jam tidur malam setidaknya 7 jam minimal dan 8 jam maksimal pada saat ia tidak bersama dengan pihak Dominan.
"Ayat Makanan dan Minuman. Pihak Submisif setuju untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau zat adiktif lainnya adalah dilarang, secara berlebihan yang menyebabkan mabuk dan ketidaksadaran saat tidak bersama dengan pihak Dominan. Pihak Submisif setuju untuk melakukan pola makan sesuai anjuran ahli nutrisi yang dipercaya dan ditentukan oleh pihak Dominan. Untuk ayat ini, pihak Dominan menyarankan Intermitten Fasting sebagai langkah awal dan kelanjutannya akan ditentukan setelah berdiskusi dan pemeriksaan laboratorium dengan nutrisionis.
KAMU SEDANG MEMBACA
10. The Queen of Imperfect GXG (END)
Romance18+ "Kadang... Menurutku, kita adalah tamu tak diundang dalam semesta ini." -Arung, seorang mantan pelacur-