Azizi terbangun dari tidurnya di siang hari. Ia mengambil handphone nya lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 14:00 yang berarti Azizi tertidur sekitar 4 jam. Ia pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Ia melihat ke arah cermin dan melihat luka yang ada pada wajahnya, luka sobek di bibir dan luka-luka lainnya.
"Lama kayaknya nih luka ilang, berharap aja gak ada guru yang sadar." Setelah selesai cuci muka, Azizi kembali ke kamarnya lalu mengganti pakaiannya. Ia mengenakan kaos putih polos dibalut dengan jaket varsity miliknya dipadukan dengan celana jeans berwarna cream dan sepatu sneakers putih.
Setelah berganti pakaian, ia pergi keluar asrama dan melihat ke sekeliling sekolah yang suasananya cukup sepi mungkin karena weekend jadi tidak banyak murid yang menetap di sekolah dan memilih untuk pulang ke rumah mereka.
"Ngapain ya? Bosen banget begini-begini doang mah... Si Jessi kemana lagi, tumben banget gw kaga ngeliat dia." ucap Azizi.
"Ahh, keliling aja dah daripada bingung gw." lanjut Azizi.
Azizi berkeliling sekolah sambil mencari udara segar disana. Tidak ada yang berubah disini walaupun weekend, masih saja ada yang sedang di bully ataupun sedang mabuk. Mereka memanfaatkan weekend ini untuk melakukan hal tersebut karena tidak banyak guru disini dan juga tidak ada patroli. Saat sedang berkeliling, Azizi melihat Fiony yang sedang mencari sesuatu di sekitar perpustakaan.
"Aduh jatuh dimana ya? Masa hilang sih..." ucap Fiony sambil terus mencari sesuatu.
"Nyari apa Fio? Keliatannya panik banget." tanya Azizi.
Fiony memutar badannya dan melihat Azizi berdiri di hadapannya. Ia tersenyum saat melihat Azizi namun tidak lama, ia kembali kepikiran tentang barang yang sedang ia cari.
"Ini Zee, aku lagi nyari barang aku soalnya tadi jatuh disekitar sini tapi gak tau dimana nya, tolong bantu cari ya." pinta Fiony.
"Yaudah aku bantu cariin, barang nya yang kayak gimana?"
"Kacamata aku, tadi aku bawa terus jatuh."
"Ouh kacamata, yaudah aku bantuin." Azizi mulai membantu Fiony mencari kacamatanya yang hilang tersebut.
Azizi mencari di sekeliling perpustakaan mulai dari sudut demi sudut namun hasilnya nihil, ia sama sekali tidak menemukan barang tersebut. Setelah lelah mencari, akhirnya mereka berdua menyerah dan duduk di depan perpustakaan.
"Pasrah aja deh, udah hilang, gak tau kemana itu kacamata aku."
"Sabar ya, makanya lain kali hati-hati sama barang kamu, Fio." ucap Azizi sambil menepuk pundak Fiony.
Mereka hanya duduk dan mengobrol santai di depan perpustakaan. Setelah mengobrol cukup lama, mereka berdua hanya diam sambil memandangi langit karena tidak tahu apa lagi yang harus di obroli oleh mereka. Tiba-tiba Fiony melihat ke arah Azizi dan bertanya.
"Kamu sibuk gak, Zee?" tanya Fiony.
"Enggak sih, kenapa emang?"
Fiony sedikit ragu untuk mengatakannya pada Azizi. Setelah mengumpulkan cukup keberanian, akhirnya Fiony memberanikan diri untuk mengajak Azizi jalan-jalan.
"Ehh... Itu... Kamu mau jalan-jalan sama aku gak?" ajak Fiony malu-malu ke Azizi.
"Jalan-jalan? boleh aja, kapan?"
Fiony cukup senang dengan jawaban dari Azizi, ia tersenyum lebar dan langsung berdiri, "Sekarang aja langsung gimana? Tapi aku ganti baju dulu."
"Yaudah boleh, aku tunggu depan asrama nanti." Mereka berdua kembali ke asrama mereka. Fiony masuk ke asrama untuk mengganti bajunya sementara Azizi menunggu Fiony didepan asrama. Setelah 10 menit, Fiony akhirnya keluar dari asrama setelah berganti pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighters (END)
ActionSeorang Gadis Tomboy yang ingin jadi Penguasa Sekolah yang dipenuhi oleh sekelompok berandalan-berandalan kuat. Akankah ia berhasil mewujudkan keinginannya? [DISCLAIMER] Cerita ini hanya fiksi belaka jadi jangan di bawa ke real life! ⚠️Just pure fic...