bab 3 #ketemu mama papa?

134 7 0
                                    

Jangan lupa vote.
Gw up nya gak tentu, menurut mood aja.

Baca elite vote sulit.

Happy reading

---*---

Di pagi hari Hendi terbangun dan merasakan sakit di bagian bawah. Sambil meringis Hendi bangun dan menyingkirkan tangan Saputra yg berada di perutnya.

"Iss.... Sakit anjir" kata Hendi meringis.
"Engh..." Lenguh Saputra yg merasa terganggu.
"Masih sakit?" Tanya saputra pada Hendi.
"Masih lah" kata Hendi memalingkan muka karna kesal dengan Saputra yg berkata akan pelan tapi ternyata.
"Maaf.. Lo mau mandi?" Tanya Saputra.
"Iya gerah gw" jawab Hendi.
"Yaudah sini gw gendong.. sekalian mandi bareng" kata Saputra bangun lalu menggendong Hendi menuju kamar mandi.

Skip mandi.

Setelah selesai mandi mereka berdua turun untuk sarapan. Mereka gak sekolah Karna udah jam 09.27. jadi kalo mereka sekolah pasti telat. Jadinya mereka pun diem di apartemen.

"Sa" panggil Hendi
"Apa?" Tanya Saputra.
"Gw pengen makan sate yg ada di depan kampus itu" kata Hendi.
"Yaudah ayo kita beli" kata Saputra.
"Beneran " jawab antusias Hendi
"Iya... Sana ganti baju dulu" suruh Saputra pada Hendi. Karna Saputra males ganti baju jadi dia pake yg tadi, baju over size warna hitam di padukan dengan celana jins hitam. Pokoknya dia tuh ganteng.

Setelah menunggu agak lama akhirnya Hendi keluar dengan menggunakan baju sama kek Saputra cauple gitu.

"Yok sa" kata Hendi yg baru datang lalu menggenggam tangan Saputra agar cepat sedikit.
"Pelan² hen " kata Saputra.
"Hehe... Habisny sih gw gak sabar makan sate" jawab Hendi dengan cengengesan.
"Ngidam Lo?" Tanya Saputra.

Plak..
"Aduh sakit hen" kata Saputra kesakitan padahal gak kerasa.
" Ck. Habisny sih Lo ngeselin, ya kali gw ngidam" jawab Hendi malas.
"Haha... Iya iya sory, kan siapa tau Lo hamil " jawab Saputra sambil tertawa kecil.
"Ck. Ngeselin" kata Hendi sambil mengerucutkan bibirnya. Keliatan gemes.
"Gak usah gitu bibirnya nati gw cium " kata Saputra terlihat gemas dengan tingkah Hendi.
"Emang berani?" Tanya Hendi menantang.

Cup..
Hendi melebarkan matanya dengan serangan Saputra yg tiba², karna tak di balas Saputra pun menggigit bibir bawah Hendi dan ya berhasil Hendi membuka mulutnya. Dan jadilah mereka berciuman tapi terhenti ketika Hendi menepuk dada Saputra karna kehabisan nafas.

"Hah..hah.. gila Lo main nyosor aja" kata Hendi semakin kesal.
"Haha.... Sory. Tapi bibir Lo manis hen" jawab Saputra sambil mengelap sisa darah  di bibir Hendi yg tapi dia gigit.

"Udah mau pergi beli sate aja pake lama" jawab Hendi lalu pergi lebih dahulu meninggalkan Saputra karna di tinggal Saputra pun mengejar Hendi.


~warung sate
Setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh akhirnya mereka sampai di warung sate yg Hendi bilang.

"Mang beli sate" ucap Hendi.
"Berapa dek" ucap abng² penjual sate.
"HM... 10 tusuk aja bang" jawab Hendi sambil berpikir sebentar.
"Iya di tunggu dek" ucap abng² penjual, lalu membuatkan pesanan mereka.

"Ini dek" kata abng² sambil memberikan 1 bungkus sate.
" Berapa mang" tanya Saputra.
"20 ribu aja dek" jawab abng² itu.
"Nih mang" kata Saputra memberikan uang 100 ribuan.
"Eh.. gak ada kembalian dek" kata abng² itu.
"Gpp ambil aja mang" kata Saputra.
"Aduh.. makasi ya dek" ucap abng² itu.
"Iya kalo gitu saya permisi" ucap Saputra lalu pergi menuju motor dan lngsung pergi ke apartemen.

Setelah membeli sate dan memakan nya Hendi merasa bosan karna tidak ngapa ngapain di apartemen. Jadi dia berinisiatif mengajak Saputra ke taman.

"Sa" panggil Hendi.
"Apa?" Tanya Saputra sambil mendongakkan kepalanya karna dia lagi main hp
"Ke taman yok bosen gw " ucap Hendi.
"Yaudah ayo" jawab Saputra.

Dan mereka pun pergi menuju taman depan alun² karna jam sudah menunjukkan jam 13.00 jadi agak panas tapi dikit karna banyaknya pepohonan yg menyebabkan tempat itu nyaman dan sejuk.

"Sa duduk sana yok" ajak Hendi pada Saputra agar duduk di bangku dekat pohon besar.
"Yok" jawab Saputra sambil mengikuti langkah Hendi.

Sampai di situ mereka langsung duduk.

"Sa" panggil Hendi
"Why?" Tanya Saputra.
"Dih sok inggris Lo sa" jawab Hendi
"Haha... Iya kn" jawab Saputra dengan tawa kecil.
"Lo sayang gak sama gw?" Tanya Hendi sambil melihat ke depan.
"Knp nanya gitu?" Kata Saputra.
"Ya siapa tau Lo gak sayang sama gw" jawab Hendi masih melihat depan.
"Lihat gw Hen" ucap saputra sambil menangkap pipi Hendi.
"Lo tau seberapa besar sayang dan cinta gw sama Lo?" Tanya Saputra, dan hanya di jawab gelengn oleh Hendi.
"Asal Lo tau sayang dan cinta gw tuh melebihi alam semesta. Dan gw cum punya Lo kita dari kecil selalu bersama apa itu kurang. Dan yg kemaren malam, kurang juga?" Kata Saputra panjang lebar.
"Hiks... Makasih udah sayang dan cinta sama gw sa" kata Hendi sambil menangis. Karna melihat Hendi yg menangis Saputra pun langsung memeluk Hendi.
"Dan Lo harus ingat Lo gak sendiri di sini, ada gw dan juga temen² yg lain yg sayang sam Lo" ucap Saputra.
"UM.... Sa " panggil Hendi sambil terisak.
"Iy?" Jawab Saputra.
"Pengen ketemu mama papa hiks..." kata Hendi sambil terisak di akhir kata.
"Iy udah ayo kita lihat mama papa" kata Saputra sambil tersenyum.
"Udah jangan nangis lagi, ayo kita ke San ketemu mama papa" kata Saputra sambil menggandeng tangan Hendi membawa ke suatu tempat.

    Di sinilah mereka sekarang di kuburan, jadi gini mama papa Hendi dan Saputra itu udah meninggal karna kecelakaan yg merenggut nyawa ke empat orang itu.

"Ma pa Aska kangen mama papa" ucap Hendi yg menyebutkan namanya Aska karna mama papa Hendi biasa memanggil Hendi Aska.
Tertulis di sana TIANA PUTRI ALDENAN itu nama mamanya dan DAVA DIRGA ALDENAN nama ayahnya, merek adalah ayah dan ibu Hendi yg sangat menyayangi anak satu²nya. Dan di samping kuburan ayah dan ibu Hendi terdapat kuburan milik ayah dan ibu dari Saputra DAREN ADI WIJAYA dan DIAN ADI WIJAYA.

"Hai ma" sapa Saputra dengan senyum tapi arti dari senyum itu adalah kesedihan dan kehilangan.
"Maa pa.. maaf ya putra baru Dateng kesini" ucap Saputra. Putra itu panggilan dari ibu dan ayahnya.
"Putra kesini cuma bawa bunga sama bawa Aska... Hehe... Maaf ya ma " ucap Saputra sambil terus mengucapkan kata maaf pada gundukan tanah itu yg ternyata ibu dan ayahnya.
"Sa.. hiks..kalo mau nangis nangis hiks.. aja " ucap hendi sambil terisak.
"Hiks...." Runtuh sudah pertahanan Saputra yg dia tahan dari datang ke kuburan ibu dan ayahnya.
"Hen.. hiks.. merek jahat hen hiks..." Ucap Saputra sambil menangis.
"Iya.hiks... merek ninggalin kita disini tanpa hiks.. kasih sayang orang tua" ucap Hendi menyaut.
Mereka berpelukan dengan erat tanpa ingin melepaskan. Tapi karna cuaca yg tidak mendukun akhirnya mereka memutuskan untuk menyudahi acara menangisnya.

"Ma pa putra Sama Aska pergi dulu ya " ucap Saputra.
"Iya ma nanti kit kesini lagi, good bye ma pa" ucap Hendi. Lalu pergi bersama Saputra menuju apartemen.







---------§---------

Sampai sini dulu.







Salam dari riya'.







Jangan lupa votenya.

Baca elite vote sulit.







Kalo ada typo di maafkan.

SAHEN ( BL )  lokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang