chapter 5

1 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Halo pembacaa pembacaa
Apa kabar?
Agar silaturahmi tidak terputus bisakah pembaca pencet bintang dulu? Hihihioo.

Terlihat hujan masih sangat deras. Tapi dengan berani Kila menerobos derasnya hujan dan berlari secepat mungkin mengambil anak kucing itu. Ya anak kucing itu cuma berada di depan rumah Kila jadi Kila bisa menerobos tanpa basah kuyup.

~meong

~meong

"Shttt diam ana kucing. Nanti Daren dengar" Kila menutup mulut kucing itu dengan satu tangannya lalu membawa anak kucing itu masuk kedalam kamarnya.

~meong

"Kila tau, kamu pasti kedinginan yah! Yaudah kamu mandi dulu, biar Kila yang bantu mandiin" kila membawa anak kucing itu kedalam kamar mandi dan melemparnya di kolam kecil yang ada di kamar mandi. Tidak punya hati memang si kila.

"Mau mandi sendiri atau mau Kila mandiin!" teriak Kila berdiri di depan pintu.

~meong

~meong

Suara anak kucing itu sangat nyaring. Kila segera mengangkatnya dari kolam. Dan mencelupkannya lagi lalu mengangkatnya dan dia melakukan itu selama 1 menit. Katanya agar kucing itu bersih dari kotoran.

"Nahh selesai!" Kila membawa kucing itu diatas handuk lalu menggosok gosokkannya.

"Okey selesai" Kila membawa kucing itu di atas meja rias nya. Bulu kucing itu masih agak basah dan sangat berantakan. Kila mengambil sisir dan menyisir lembut bulu anak kucing itu.

~meong

"kamu suka ya?" tanya Kila tersenyum bahagia. Kila beralih mengambil bedak baby miliknya lalu menepuk nepukkan tangannya dan menggosokkannya di wajah anak kucing itu.

~meo- meong

Gadis itu menghirup anak kucing yang kini berada di depannya. Wahh sangat wangi. Tapi kurang kalau tidak dikasi minyak telon. Kila mengusapkan minyak telon kepada seluruh tubuh anak kucing itu.

~meong

~meong

"Kamu lapar yah?" tanya Kila.

~meong

"yaudah tunggu disini ya. Kila mau ambil makanan dulu" ucap Kila berlari meninggalkan anak kucing itu.

Tak lama kemudian gadis itu datang dengan membawa satu toples roti yang sangat ia sukai dan memberikannya satu kepada anak kucing itu.

"Makan" Kila menyimpan roti itu di depan anak kucing. Tentu saja kucing itu langsung memakannya seperti hewan yang kelaparan. Karna memang kelaparan.

Ting

Suara nada pesan itu membuat perhatian Kila menuju kearah hp. Dengan malas Kila berdiri dan meraih benda berbentuk segi empat panjang itu.

DAREKILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang