chapter 6

1 1 0
                                    

Kila berjalan kasar menuju kamar mandi dia berdiri dibawah shower lalu menyalakannya sehingga dia basah kuyup. Gadis itu terlihat frustasi dia menatap kosong kedepan lalu menatap ke shower dan menikmati air yang mengalir di wajahnya.

~meong

~meong

Gadis itu menoleh ke pintu kamar mandi terlihat kucing kecil itu berjalan memasuki kamar mandi.

"Derekil" Kila mematikan shower lalu mengambil anak kucing itu dan memeluknya seerat eratnya seolah mengungkapkan semua rasa sakitnya kepada kucing itu.

~meong

~meong

Kucing itu menjilat tangan Kila yang sudah basah dengan sangat ceria. Tanpa sadar sudut bibir Kila terangkat.

"Lucu" Kila mencium anak kucing itu dan berdiri meninggalkan kamar mandi.

...

Jam 21:00 malam.

Tanpa sadar Kila sudah menghabiskan banyak waktu bersama Derekil dengan menonton film kartun dan Drakor.

Kila memilih turun untuk makan sekalian memberi Derekil makanan. Jujur saja Kila ogah bertemu dengan sudarinya itu tapi mau bagaimana lagi dia harus menerimanya.

Gadis itu menuruni satu per satu anak tangga rumah sudah gelap biasanya jam segini rumah masih terang karena Kila dan kedua orangtuanya sedang nobar di ruang keluarga tapi sekarang itu hanya menjadi sekedar mimpi.

Ketika hendak membuka kulkas Kila mendengar suara anak kecil dan suara ayah dan ibunya. Kila membuka sedikit gorden halaman rumah belakang yang terdapat kolam. Dan benar saja mereka berempat sedang menikmati jus lemon hangat sambil bercanda ria menatap indahnya langit malam. Seketika Kila menjadi tidak mood dia sangat cemburu. Sungguh sangat. Kila hanya mengambil dua biskuit dari toples kue dan membawanya naik untuk memberi makan Derekil. Cukup dirinya saja yang lapar kucing kesayangannya jangan.

"Derekil makan yah, ingat kalau berak disana, jangan sembarangan, Derekil bebas mau tidur dimana asal jangan pergi keluar, nanti Kila susah kalau mau cari Derekil, Derekil jangan tinggalin Kila, Kila mohon" ucapan terakhir Kila lalu beranjak untuk tidur di kasurnya tak lupa menutup jendela terlebih dahulu.

💐🧸💐

Kila turun dengan pakaian putih abunya yang sudah rapi seperti biasa rambutnya dikuncir dengan pita berwarna putih karna warna kesukaan Kila adalah warna putih.

Kila menoleh ke meja makan terdapat keluarganya yang tengah makan pagi. Biasanya kalau pagi mamanya akan membangunkannya dan menunggu Kila untuk makan pagi. Tapi apa? Sekarang Kila hanya memakan sisa dari mereka.

Kila mendorong kursi dan Duduk di kursi itu. Terdapat ibunya di depannya dan di dekat ibunya ada kalisa dan juga papanya. Terlihat mereka sangat bahagia bertiga. Mereka tidak mempedulikan Kila yang kini duduk didepan mereka bertiga. Rasanya sakit. Ya sakit melihat mereka tidak menganggap kila sama sekali.

Kila menatap mereka satu satu dan tidak ada yang mempedulikannya. Kila berdiri dari duduknya dan sedikit melempar sendok itu ke piring sehingga mengakibatkan suara.

"Kila!" sentak narendra karena merasa terganggu.

"Kila kenapa kamu begitu?" tanya Agatha.

Kila masih tidak menjawab.

"Kenapa kamu sangat marah melihat kami bahagia! Kamu tidak suka kan kami bahagia! Karna kamu cuma mau kami kesusahan" narendra menaikkan nada suaranya.

DAREKILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang