Prat 3

3 1 1
                                        

Lamunannya pun dibuyarkan saat azan Ashar berkomandang dia melangkahkan kakinya menuju tempat wudhu perempuan yang ada di pojok sebelah kanan, sebelum sampai di area tempat wudhu tersebut dia melihat banyak sekali anak-anak yang bermain dan bercanda bersama di lingkungan mesjid tersebut, mereka saling bermain kejar-kejaran dengan teman-teman yang lainnya ada yang main jungkat-jungkit di pekarangan mesjid dan masih banyak wahana bermain di sana mereka di lihat sangat bahagia , Al hasil membuat gadis kecil tersebut tersenyum melihatnya dan dia merasakan kenangan masa kecilnya kembali di ingatnya dia hanya bisa membayangkannya saja tapi tidak bisa mengulanginya lagi.

Gadis kecil tersebut melangkahkan kakinya menuju tempat wudhu setelahnya dia memasuki mesjid tersebut yang dilihat pertama olehnya yakni permadani indah di langit-langit dengan berbagai macam warna berbagai ornamen kaligrafi yang membuat jiwa tenang saat memandangnya, asma Allah di tulis indah di sisi kanan kiri mesjid yang membuat semakin indahnya tempat tersebut, berbagai macam lampu gantung bergantung di sana menambah rasa ke indahan yang ada di dalamnya

Alangkah indahnya ini semua gadis kecil tersebut merasakan kagum tidak terhingga yang membuatnya terbawa atmosfer dari sana

Lalu dia menghamparkan sejadah yang dibawanya dan ikut serta dengan yang lain sholat berjamaah di tempat tersebut, dengan rasa khusuk gadis kecil tersebut sholat di sana hingga air mata yang sudah lama dia bendung kina pecah oleh keheningan dan kenyamanan saat berada di sana jiwa yang tenang dengan rasa ketenangan menjadikan semuanya terasa tentram yang tidak bisa di bayangkan

***

Setelah sholat gadis kecil itu pun kembali ke tempat tinggal keduanya setelah rumah tempat tinggalnya di waktu kecil, sesampainya di sana dia masuk dan di sambut dengan teman-teman yang sepertinya mengintimidasi dirinya

Kamu kemana saja, pergi gak bilang-bilang, mau kabur kamu heh tanya anak perempuan yang berrambut kuncir kepadanya

Emmm, kak aku tadi_

Jangan banyak alesan cepat masakiin nasi kami lapar tau, jawab anak satunya sambil memenggal perkataan gadis kecil tersebut

I iya ka..k jawab dia sambil melangkahkan kakinya menuju dapur dengan rasa katuk yang memburu di jiwanya

Selepasnya dia pun menuju dapur untuk memasakkan nasi sekaligus lauk pauk yang sudah tersedia di dapur

Dia pun memasakkan nasi untuk anak yang berdua tadi, setelah selesai dia pamit kepada mereka dan meminta izin untuk pergi sebentar

Mereka berdua pun sengaja untuk mengusirnya dan menyuruhnya untuk keluar sambil mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh gadis tersebut supaya lekas pergi dari pandangannya

Gadis itu pun membalikkan badannya sambil menunduk, tak sadar air matanya kembali mengalir di pipinya tapi dia lekas untuk mengusapnya agak kedua orang tadi tidak melihatnya

Dia pun keluar dari penjara tersebut, dia merasa dirinya ini jijik di mata orang lain yang membuatnya kembali merasa sedih, namun rasa sedih itu pun hilang seketika, ketika dia telah menginjakkan kaki di tempat yang dia tunggu-tunggu sebelumnya

Dia pun berlari sekuat tenaga hingga sampailah dia di tempat favoritnya, dia duduk di sana sambil memandang indahnya cakrawala yang menyapanya

Kembali lagi dia melihat indahnya langit sore yang menyala dengan warna jingga keemasan yang menjadikan hidupnya penuh dengan warna-warni makna

Dia pun mengabadikan hal tersebut di HP yang dimilikinya, dia pun tidak menyadari bahwa ada orang yang dari jarak jauh sedang memperhatikan dirinya

Ya dia bernama Mahendra alkayimi, dia adalah seorang mahasiswa yang berada satu kampus dengan gadis kecil tersebut, namun dia belum mengetahui nama asli dari seorang gadis tersebut, dia hanya bisa menatapnya dari jauh sambil sesekali tersenyum melihat tingkahnya yang begitu menggemaskan

Senja Diufuk pelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang