Bel berdentang sangat kencang, menandakan pergantian jam pelajaran. Selanjutnya adalah mata pelajaran Seni Rupa. Kelas Seni terbagi menjadi dua, yaitu Seni Rupa dan Seni Musik. Dimulai dari kelas A-D atau X1-4 akan mempelajari tentang Seni Rupa, sedangkan 4 kelas terakhir mempelajari Seni Musik. Itu terjadi selama satu semester, saat pergantian semester nanti mereka akan bertukar posisi.
Guru Seni Rupa yaitu pak Nandi memasuki ruang kelas Aghniya, tetapi kali ini tidak beliau tidak sendirian. Pak Nandi ditemani 4 siswa dibelakangnya.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, pagi anak-anak," sapa Pak Nandi sebelum memulai pelajarannya.
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi Pak!" Jawab murid-murid serentak.
"Baik, saya mau memberikan informasi kepada kalian," Pak Nandi mulai menjelaskan tujuannya.
"Di depan saya ada kakak-kakak OSIS yang akan memberikan surat edaran yang berisikan informasi kegiatan terbaru yang akan dilaksanakan,"
"Jadi sebelum itu, saya mau tanya. Siapa ketua kelasnya?"
Semua tatapan siswa dan siswi langsung tertuju pada Rafi, dan tentu saja Rafi sudah mengangkat tangannya. "Saya Pak!"
"Tolong kamu tuliskan nama-nama siswa yang ada di kelas ini, nanti kalau sudah selesai, berikan kepada saya. Tolong kumpulkan hari ini juga untuk keterangan data,"
"Baik Pak,"
Selanjutnya para OSIS membuka dengan salam dan menerangkan tujuan mereka yang membawa setumpuk kertas yang berisi informasi aktivitas terbaru.
"Halo semuanya, disini kami akan memberitahu sesuatu yang mungkin akan kalian suka. Tau apa? Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri terlebih dahulu, saya Nathan dari seksi Humas OSIS, dan ini teman-teman saya yang akan membantu kegiatan saya,"
"Halo, Aku Maulana. Kalian bisa panggil aku Alan, aku dari bagian dokumentasi yang akan membantu Kak Nathan. Kebetulan aku juga masih kelas 10,"
"Hai guys, gue Veronika. Nothing special on me, because yang spesial pake telor, sedangkan gue gak pake telor. Gue juga bagian Humas, salken ya!"
Perkenalan Veronika membuat tawa di antara murid, tetapi mereka mengontrol diri agar tidak mengganggu para OSIS dan tujuannya.
"Assalamu'alaikum teman-teman, aku Aisyah dari bagian keamanan. Kalian bisa panggil Aku Caca, aku dari kelas 11-4,"
Setelah memperkenalkan diri masing-masing, para anggota OSIS memberikan surat edaran kepada masing-masing murid.
"Ssst! Raf!"
"Sstss!"
"Fi!"
Suara berbisik Kamil sangat mengusik Rafi. Yang pada akhirnya Rafi terpaksa melirik pada Kamil.
YOU ARE READING
AQLAM
SpiritualAqlam mengisahkan perjalanan jiwa seorang remaja yang tengah berkelana di jalan pencarian identitas dan impian. Di bawah langit biru langit kota kecil yang damai, kita memasuki dunia Aghniya Maulida, seorang siswi SMA yang merindukan pengetahuan dan...