00. prolog🐾

257 42 6
                                    

______________________________________________________________________________________________
_________________
Cerita ini murni dari pemikiran aku. Jadi ga ada unsur plagiat dari sisi mana pun. Mungkin kalian ada yang menemukan beberapa alur, peristiwa, atau mungkin tokoh yang mirip dengan cerita yang pernah kalian baca. Namun itu bukan berarti aku nge-plagiat. Aku tekankan sekali lagi, cerita yang aku bikin ini MURNI DARI FIKIRAN aku sendiri dan TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT DARI SISI MANA PUN!!.
Terimakasih❣️
.
.
.
Enjoy with the story and happy reading.

❄️❄️❄️

Plakk...

Suara tamparan bergema di seluruh ruang tamu, terlihat disana ada seorang laki-laki paruh baya menampar anaknya hingga sudut bibir sang anak berdarah.

"Ma-maaf pa, Rafa cuma ingin memperlihatkan surat ini ke papa, karna Rafa harus membayar uang SPP yang sudah menunggak selama 2 bulan" Ucap Rafa sang anak

"Apa kamu ga lihat papa ini lagi pusing, cari uang sendiri sana jangan nyusahin papa terus!, Atau kamu minta aja sama mama jalang kamu itu" Ucap sang ayah dengan marah, hingga urat yang ada dilehernya terlihat.

"Pa...!, Kenapa papa selalu berbicara hal seperti itu?, Apa mama se-menjijikan itu dimata papa?hah..., Kenapa papa selalu menyebut mama sebagai jalang?" Ucap Rafa yang tidak habis pikir kenapa papanya selalu menyebut mamanya dengan sebutan itu.

"Tanya saja sama mama jalang mu itu, dia sudah menghancurkan harapan papa. Ingat Rafa mamamu itu sudah melantarkan kamu dan pergi bersama laki-laki lain. Sekarang kamu sudah tau kan kenapa papa selalu menyebut mama mu itu sebagai jalang?" Ucap papa Rafa.

Orion Dylan Adhysta, seorang pengusaha sukses yang mau menang sendiri dan keras kepala. bahkan sang anak yang harusnya mendapat kasih sayang selalu dihajar olehnya, itu ia lakukan saat dirinya mempunyai masalah dan tidak bisa lagi untuk membendung emosinya.

Ayana Qamaira Adhysta, mama Rafa yang keberadaannya entah dimana. Tetapi Orion selalu mengatakan jika Ayana pergi dengan laki-laki lain disaat dirinya terpuruk, dan itu membuat dirinya membenci Ayana. Dulu... Orion sangat mencintai Ayana akan tetapi, sejak kejadian itu Orion menjadi membenci Ayana. kebencian Orion terus berlanjut saat dirinya melihat Rafa bersama Ayana, Orion kerap kali menyiksa Rafa untuk menyalurkan amarahnya pada saat dirinya mengingat isi surat Yang ditulis oleh Ayana, dan meninggalkan dirinya Serta bayi yang masi membutuhkan Asi.

"Ma-maafin Rafa pa, maaf karna Rafa belum bisa membuat papa bangga, tapi Rafa tetap Percaya mama, mama ga mungkin pernah melakukan hal seperti itu pa"Ucap Rafa sambil menundukkan wajahnya.

"Seterah kamu mau bilang apa, bagi papa mama mu itu tetaplah jalang murahan!!" Bentak Orian, karena kesal Orion dengan sengaja menendang tubuh Rafa hingga terjungkal.

Bugghh...

Suara tubuh Rafa yang menghantam lantai karena ditendang oleh sang ayah, Rafa hanya bisa meringis mendapatkan tendangan Seperti itu. Bagi Rafa hal seperti ini sudah biasa.

"PERGI SANAA!!" Bentak orion pada sang anak.

Rafa berdiri dengan tertatih-tatih karena tadi sang ayah sempat menginjak kakinya tepat di tulang kering,

"Sssttt, aku harus bisa, aku harus kuat" ucap Rafa yang menahan sakit di bagian kaki dan juga wajahnya.

"kenapa hidup keluargaku seperti ini Tuhan?, Apa aku tidak berhak bahagia?" Ucap Rafa saat sudah berada di depan gerbang.

"Bahkan papa ku sendiri tidak menyayangi ku seperti anak-anak lainnya" Ucap Rafa yang tak terasa air matanya jatuh.

Rafa terus berjalan menyelusuri trotoar karena Rafa tidak pernah diperbolehkan menggunakan mobil oleh papanya sendiri, menurut Papanya mobil itu miliknya, Jika Rafa Ingin mobil maka kerja dulu baru beli sendiri.

Saat berjalan di trotoar dengan keadaan yang sudah memprihatinkan, ada sebuah mobil yang dengan sengaja melewati genangan air dan tercaprat ke seragam Rafa.

"Uluh-uluh si culun malah mandi di pinggir jalan, woy culun kalau mandi tuh dirumah jangan di Jalan hahahaha" Ucap seorang remaja yang berada dimobil itu.

"iya nih, culun ngapain sih mandi disini kayak nggak punya rumah aja!" ucap teman satunya.

"Hais kalian mana tau, dia kan belum bayar uang listrik jadi airnya nggak bisa hidup, terus nyari comberan deh buat mandi hahaha" Ucap orang yang mengemudi.

Tiga remaja tersebut tertawa bersama menertawakan Rafa yang sudah basah dengan air kubangan di pinggir jalan, seragamnya juga sudah kotor. Rafa hanya menundukkan kepalanya.

"Yok guys kita pergi aja dari sini" Ucap salah satu remaja itu. Mobil itu pun pergi melaju dengan kencang.

Rafa hanya terdiam di pinggir jalan.

Andrian, Bara, dan Evan adalah orang yang Selalu menggangu Rafa pada saat disekolah, bahkan mareka bertiga menjadikan Rafa sebagai kacung marekа.

"Ya Tuhan kenapa hidupku sangat menyedihkan, bahkan aku sendiri tidak bisa melawan marekа" Ucap Rafa dengan suara parau.

"Argghh... Sudahlah, sebaiknya aku pergi saja sebelum terlambat dan dihukum "Ucap Rafa yang bergegas pergi.

.
.
.

Maaf jika terjadi kesalahan kata, atau ada kata-kata yang kurang enak untuk dibaca aku mohon maaf.
Seseorang pernah mengatakan:
"Belajarlah dari kesalahan, karna disetiap kesalahan kamu akan mendapatkan sebuah pengalaman baru"

Next part...🐾

BROKEN HOME (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang