04. Sebuah surat

156 34 11
                                    

___________________________________________________________________________________
Assalamualaikum...
Sorry ni ye ane jarang bat buat up.
Tapi insya Allah bakal ane usahain biar up nya teratur, biar ceritanya segara tamat:).

Sebenarnya sih hari ini ane mau up 2 chapter, tapi karna mood ane kurang bagus jadi up 1 chapter aja deh hhe. Gpp kan? Gpp lahh...

Happy reading 🔥
_____________________________________________________________
***

Di pagi hari terlihat seorang gadis yang sedang menunggu seseorang disebuah Halte yang berada didekat sekolah. Ya tentu saja itu Alya. Alya sengaja menunggu Rafa didekat Halte sekolah, karna Alya tau jika Rafa selalu menaiki angkutan umum bahkan ia juga kadang berjalan kaki dari Rumahnya meskipun itu agak jauh. Tapi entah kenapa Alya merasa sedikit curiga terhadap Rafa. Setau Alya, Rafa adalah anak orang kaya, bahkan papanya merupakan pembisni besar. Tapi kenapa Rafa tidak menggunakan mobil saja.

"Semoga aja Rafa mau diajak ketemu sama om Sean" ucap Alya.

Satu jam telah berlalu dan bel masuk pun sebentar lagi akan berbunyi. "Huff...Rafa mana ya? Apa mungkin tu anak udah dikelas ya?, Ishh bodoh bat sih gue". Ucap Alya kemudian meninggalkan Halte tersebut.

Sementara Rafa? Dia Masi berada didalam gudang. Orion menyiramkan air ke Rafa.

"Bangun" ucap Orion.

"Dasar anak pemalas, nyesal saya ngerawat kamu. Mending dulu kamu saya bunuh aja," ucap Orion dengan nada menusuk.

"Pa, segitu bencinya papa sama Rafa. Salah Rafa apa pa?? Masalah papa sama Mama tapi kenapa Rafa yang harus jadi sasarannya?" Tanya Rafa dan air matanya sudah mengalir.

Orion tak menggubris perkataan Rafa dan dia memukul Rafa dengan balok yang kemarin sore dan tak berhenti disitu dia juga mencambuk Rafa dengan ikat pinggang.

Plam!!...

Rafa hanya diam dan merasakan sakit dipunggung dan juga badannya.

"Cih dasar anak tidak berguna" ucap Orion lalu keluar dan tidak mengunci pintu gudang lagi.

"Hiks...pa...kenapa pa?, Kenapa papa ngebenci Rafa? Rafa salah apa pa hiks..., Apa benar Rafa anak yang ga dianggap?. Rafa harap Rafa bisa memeluk papa, tapi itu ga akan mungkin kan??" Ucap Rafa yang kemudian keluar dari gudang dengan berjalan terseok-esok ke arah kamarnya.

Disebuah gedung terlihat wanita paruh baya yang sedang mengamati kejadian itu lewat cctv.

Wajahnya merah padam, "Kurang ajar!, Rupanya peringatan ku kurang untuknya. Bahkan dia menyiksa putraku," ucap wanita tersebut yang ternyata adalah Ayana mama Rafa.

"Maaf nyonya, kenapa nyonya tidak mengambil tuan muda sekarang. Kasian tuan muda."Ujar pria yang membuat Rafa tadi malam pingsan.

"Jika aku mengambil Rafa dan Rafa tau tentang keberadaan ku, maka Orion akan mendatangiku dan aku tidak akan bisa membalas rasa sakit ayahku jarvis." Ucap Ayana.

***

Disekolah. Terlihat Arumi dan Alya sedang mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dan tak terasa pelajaran itu akan segera berakhir.

Tengg tengg tengg...

Bel istirahat pun berbunyi dan semua siswa maupun siswi yang sudah kelaparan berhamburan keluar.

BROKEN HOME (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang