08. Dikeluarkan

78 19 6
                                    

***

Saat ini ketiga Curut itu sedang berada diruang kepala sekolah dan mareka bertiga hanya tersenyum-senyum seperti orang bodoh. Lalu orangtua marekapun hadir serta ayah Alya juga.

"Baiklah semua sudah ada di ruangan ini, saya akan menanyakan apa kalian membully Rafa?"tanya bapak kepala sekolah.

"Tidak pak"ucap mereka dengan santai dan kompak.

"Bagaimana dengan bukti ini"ucap ayah Alya sedangkan Alya diam tak bicara apapun, mereka bertiga belum tau jika yang ada di depan mereka di sebelah kepala sekolah itu ayah Alya.

"Itu hanya bercanda pak, jangan di anggap serius"ucap Andrian menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Dengan melakukan kekerasan seperti itu?" tanya Alya.

"Kamu siapa? Tidak punya sopan santun sama sekali"ucap orang tua Andrian.

"Saya? Saya siswi disini memangnya kenapa?" Tanya Alya jutek.

"Lancang kamu menjawab kamu tidak tau siapa saya? Saya donatur terbesar disini"ucap ayah Andrian. Sedangkan kedua orang tua bara dan Evan hanya diam saja karena mereka tau siapa yang ada di depannya.

"Huff..tunggu panggilkan Rafa biar dia yang menjelaskannya" ucap kepala sekolah.

"Baik pak"ucap guru BK yang di suruh oleh kepala sekolah.

Beberapa menit semua orang menunggu kedatangan Rafa dan guru BK dan mereka berdua pun datang dengan Rafa yang sudah babak belur dan pakaiannya sudah tak bersih lagi.

"Permisi, ini nak Rafanya pak" ucap guru BK dan Rafa hanya menundukkan kepalanya.

"Duduk nak Rafa"ucap kepala sekolah dan Rafa pun duduk disebelah Alya yang sedang duduk sendirian karena sang ayah duduk dengan kepala sekolah.

"Nak Rafa, jawab pertanyaan saya dengan jujur" ucap ayah Alya dengan lembut namun tegas.

"Baik pak"ucap Rafa.

"Apa benar mereka mengeroyok kamu di gerbang sekolah"tanya ayah Alya dan Rafa hanya diam dia takut akan menjadi masalah yang besar.

"Jawab aja jangan takut ini demi kebaikan Lo di sekolah"ucap Alya dengan tegas akhirnya Rafa memilih untuk menjawab jujur.

"Be-benar pak. Mereka melakukannya dan ini bukan yang pertama"ucap Rafa dengan takut.

"Baiklah apa kau jujur atas hal ini?"tanya ayah Alya.

"Iya pak"ucap Rafa.

"Bohong!!! Dia bohong pak kami cuma bercanda aja"Teriak Andrian dan menatap tajam Rafa.

"Bagaimana kalau kita panggil orang tua Rafa juga pak"ucap bara dengan senyum sinis.

"Ja-jangan pak"ucap Rafa terbata.

"Kenapa?"tanya ayah Alya.

"Papa saya pasti sibuk dan tidak akan datang" lirih Rafa yang masih di dengar ayah Alya.

"Bohong dia takut itu pak"ucap Evan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROKEN HOME (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang