__________________________________________________________________________________________
Assalamu'alaikum.
Ekhemm...kembali lagi bersama kita
Gimana kabarnya? Sehat?..
Gimana sekolahnya tadi? Seru gk?
Yah...walaupun sekolahnya ga seru tapi, harus tetap semangat oke?...Jangan lupa vote and coment ya...
Happy reading❄️❄️❄️
***
Disaat Rafa menjalankan hukuman yang diberikan oleh guru fisikanya, Alya melihat Rafa yang berada ditengah lapangan yang tengah hormat ke bendera.
"Astaga kenapa lagi tuh anak" Ucap Alya.
"Siapa?" Tanya Arumi.
"Itu anak yang tadi nabrak Lo" Ucap Alya sambil menunjuk kearah lapangan.
"Eh, kenapa dia berdiri disana?, Nggak mungkin kan dia di hukum?"ucap Arumi dengan polosnya.
"Heh Arumi yang cantiknya tiada Tara..." Ucap Alya terpotong oleh suara Arumi.
"Terima kasih karena sudah memujiku"ucap Arumi Malu-malu meong.
"Ck, nyesel gue muji nih anak" gumam Alya.
"Tapi Al itu beneran anak yang tadi nabrak kita?" Tanya Arumi sambil memicingkan mata agar terlihat jelas dengan objek yang di lihatnya
"Iya Arumi, liat aja tuh"Ucap Alya.
"Kenapa ya dia bisa di hukum?"Tanya Arumi ke Alya.
"Entah, Lo nanya sama siapa?" Tanya Alya balik.
"Tanya sama angin" Ucap Arumi dengan kesal.
Mareka berdua terus berdebat sehingga tidak menyadari jika guru yang mengajarnya sudah berada di depan mejanya.
"Kalian seru sekali ngobrolnya" Ucap guru bahasa Indonesia.
"lya nih, liat tuh anak yang di hukum kira-kira kenapa ya.?"tanya Arumi tanpa tau siapa yang sedang dia tanya.
"Oh saya juga tidak tau" Ucap pak Udin selaku guru bahasa Indonesia.
"Astaga pak Udiin" Kaget Alya dan memperingati arumi dengan cara memukul bahu Arumi.
Blam...
"Apaan sih Alya, aku cuma liatin dia kok" Ucap Arumi melihat Alya, dan saat itu juga wajah pak Udin dengan senyuman manisnya melihat Arumi.
"Arumi, Alya sepertinya di lapangan lebih menarik silahkan kalian kesana dan jangan masuk sebelum bel pulang berbunyi"Ucap pak Udin dan kembali berjalan ke depan.
"Tapi pakk...!" Ucap Alya panik.
"Tidak ada tapi-tapian. mau keluar sekarang atau saya tambah hukumannya, cepat!" Ucap pak Udin dengan keras.
"Ba-baik pak" Ucap Alya sedangkan Arumi hanya bengong karena kaget.
Mereka berdua pun ke lapangan guna untuk melakukan hukuman dari pak Udin.
"Lo sih ngapain juga ngeliatin anak itu" ucap Alya sewot.
"Astaga..., iya-iya aku yang salah"ucap arumi.
"Ya lagian kenapa Lo nanya-nanya tuh bocah hah?, Demen Lo sama dia?"tanya Alya yang masih kesal dengan Arumi.
"Enak aja. aku itu cuma penasaran sama dia"ucap Arumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HOME (HIATUS)
Novela JuvenilSeorang anak SMA yang selalu dijadikan pelampiasan emosi oleh sang ayah. Yang memiliki kehidupan yang sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Rafael Ernando Adhysta anak pendiam dan culun yang selalu di jadikan bahan bullying oleh teman-temannya. "...