BAB 3

88 5 1
                                    

"Diego!"

Pemilik nama menghentikan langkahnya. Melipat kedua tangannya ke dada, ia membalikkan badannya dengan ekspresi tak minatnya akan panggilan seseorang yang sangat di bencinya itu.

"Shit! Presiden Wili. Aku pergi dulu, yah?!"

Yoonzino teman sekaligus bawahan Diego. Melihat bahwa pimpinan atasan dirinya itu memanggil temannya, ia langsung kabur meninggalkan temannya. Oh ayolah! Malas sekali berhubungan dengan atasan, bukan?

"Apa?"

Presiden Wili tertegun dengan jawaban yang di terimanya. Singkat sekali?

"Huft.. ikutlah ke ruang rapat koordinasi."

"..."

"Huft.. terserah kamu jika ingin menerima konsekuensinya. Sekarang! Pergi ke lantai sepuluh untuk ikut rapat koordinasi tim baru. Ada misi untukmu!"

"Ku peringatkan dirimu- I'm not your doll!!" ujarnya dengan jari telunjuk mengarah ke wajah presiden Wiliam

Diego pergi meninggalkan pimpinan organisasi itu dengan sebuah peringatan untuknya.

"Masih belum terikat ternyata." gumam Presiden William

~~•~~

Setelah memakan waktu hampir 2 jam mengenai rapat pertemuan tadi, para jajaran petinggi perusahaan dan juga anggota eksekutif berpindah ke tempat rapat koordinasi untuk membahas lebih detail tentang penemuan baru di bangunan penelitian bekas itu.

Zasstian, Nathaniel, Mailon, Hazael, Joshi dan juga Miguel. Ke enam orang itulah yang terpilih untuk mengikuti rapat koordinasi ini.

Mereka duduk di meja bundar yang di tengah-tengah terdapat layar tembus pandang yang menunjukkan beberapa bukti dan hasil pencarian serta beberapa laporan penting lainnya.

Sembari menunggu Presiden Wiliam menjemput 'seseorang' ruang rapat itu hanya terisi dengan keheningan, tak ada suara apapun, mereka sibuk dengan isi pikirannya sendiri.

"Ekhem!" Miguel hanya ingin memecahkan suasana canggung ini

"Ohok!" Kedua kalinya

"Uhuk huk huk ohok oho hok-!" Malah semakin menjadi batuk yang seharusnya tak terjadi

"Minumlah Migu!" Ian menyerahkan botol yang ada di depannya kepada Miguel yang duduk di sebelahnya

"Ehe.. Terimakasih." ^^

Tentu tingkah Miguel menjadi pusat perhatian semuanya. Clingy sekali...

"Apa rencana mu!?"

Zass menolehkan wajahnya ke samping.

"Aku tidak memiliki rencana apapun." Jawabnya

Nath terkekeh mendengarnya. "Kau pikir kami bakal percaya?"

"Aku tidak meminta kepercayaan kalian."

Nath merasa ada gejolak emosi di hatinya. "Setelah sekian lama? Kau baru menerima sekarang? Apa lagi kalau kau tidak ada niat tersembunyi?"

Nath terus memojokkan Zass agar menjawab segala pertanyaan yang ada di benaknya.

Suasana ruang itu berubah mencekam karena percakapan serius antar dua Pemimpin itu.

Reach The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang