Bab 10

27 2 0
                                    

"akh! Ungh~ stop it! I-ih-can'th.."

"Bernafas pelan-pelan, honey!"

Tamparan keras terdengar hingga lengan kirinya terdapat jejak jemari putih yang barusan menampar.

"You dumb! I can't breath!!" Amuknya

"Baru jari, sayang, yang aku masukin!?"

"Itu sakit!!" Mailon menatap malas istrinya yang berlinang air mata.

Menarik kembali jemarinya, Mailon kini berbaring di samping sang istri.

"Ba~"  panggil Vau manja tapi Mailon mengacuhkannya

Vau hanya menghela nafas pasrah dan memeluk suaminya itu dari belakang.

"I'm sorry.."

.
.

Pagi ini kantor kembali ricuh karena Presiden William mengadakan perayaan kecil sebagai bentuk apresiasi terhadap direktur utama yang sudah membawa kemajuan untuk organisasi.

"Orang gila seperti apa yang membuat perayaan untuk seseorang yang ga pernah hadir sama sekali!"

Komentar para pegawai terhadap aksi presiden.

"Presiden Wili, apa yang tengah terjadi?" Tanya Zass

"Hei Zass, tidak ada yang spesial sebenarnya, aku hanya ingin menarik perhatian anakku!"

Zass tak mengerti arah pembicaraan William.

"Kemarin tim Alex sudah membawa hasil laporannya, mereka tidak bisa menemukan pembuat kloningan kemarin itu!"

Tanggapan dari Presiden membuat Zass menukik alisnya tajam.

"Itu tidak diperlukan lagi, Zass.." ujarnya dengan senyuman lebar.

Zass pergi meninggalkan Presiden William dengan gurat kekesalan.

'ada banyak hal yang dia sembunyikan!!' Batin Zass

Zass berjalan dengan tergesa-gesa hingga dirinya menabrak seseorang.

"Maaf!"

"Tuan Zass!?"

Zasstian menghentikan langkahnya dan segera menoleh ke belakang.

"Diego!? Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanyanya berjalan menuju Diego

"Yah, aku juga salah satu pegawai di organisasi ini!" ujarnya dengan menunjukan id card miliknya

"Aku tidak tau mereka merekrut seorang siswa!!" Zass berujar dengan nada geram

"Terimakasih tuan Zass, tapi.. saya bukan hanya sekedar seorang siswa saja." Diego tersenyum

"Entah kenapa, aku merasa kamu mirip dengan Dino..." Zass mengusap pipi Diego tanpa sadar

"Aku merasa tersinggung karena banyak yang mengatakannya begitu!"

"Maafkan aku, Diego!" Zass segera menarik kembali tangannya

Zass berpamitan untuk pergi kembali ke perusahaan miliknya. Tapi, Diego mengatakan sesuatu yang membuatnya kepikiran hingga saat meeting pun dirinya tidak bisa fokus.

'pasti akan datang waktunya ketika rahasia itu semua terbongkar! Kalian yang ikut andil juga akan merasakannya!!'

"Kalian? Rahasia? Apa yang Diego maksud sebenarnya.." gumam Zass

Lamunan Zass terhapus seketika saat dobrakan keras terdengar.

"Daddy!!" Zass memijit keningnya.

"Apa lagi?" Zass nampak sangat lelah menghadapi putra semata wayangnya itu

Reach The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang