BAB 4

78 6 0
                                    

‡Unbeatable agent ranking ‡
1. *** ******
2. *** ****
3. Valdemar
4. Manuela namu
5. Zasstian Salvador

~~••~~

Zass memimpin tim baru kali ini untuk menyelidiki kasus yang sudah lama terlupakan itu.

Menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam menaiki mobil, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan.

Berada di kawasan yang jauh dari perkotaan. Tempat yang dekat dengan pedalaman hutan terlarang. Turun dari mobil Jeep yang di kendarainya mereka menyiapkan beberapa barang yang diperlukan saat misi ini berlangsung.

Dari kawasan daerah pemukiman warga, Zass berjalan memimpin regunya memasuki wilayah perhutanan itu.

Karena bangunan itu merupakan bangunan bekas penelitian, itu sebabnya mereka harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki hingga ke tujuan.

Kira-kira 2 jam berjalan mereka telah memasuki area kawasan Prohibition.

Di kawasan tersebutlah terpasang pagar yang ada aliran listrik tegangan tinggi.

Ian membuka kunci pintu pada pagar tersebut yang menjadi akses satu-satunya untuk masuk ke dalam wilayah penelitian.

Bangunan itu masih di kelilingi oleh pohon-pohon yang tinggi dan besar.

"Migu! Kau bersiap mencari posisi!" Zass mengarahkan telunjuknya ke beberapa pepohonan yang strategis untuk menjadi tempat pemantauan sniper.

"Sudah kubilang jangan panggil migu!!" Marahnya tak terima

"Sudahlah." Lerai Ian

"Ayo, sayang!"

Miguel menarik pergelangan tangan kekasihnya untuk mencari tempat persembunyian.

Seorang monitoring seperti Ian memang harus berada di jauh kawasan pengintaian, karena sebenarnya tugas ini dilakukan oleh Jacob. Namun dirinya tidak bisa ikut dalam misi kali ini, jadi Ian lah yang harus melakukan tugas extra nya itu.

Kedua pasang mabuk asmara itu meninggalkan rombongan.

"Apakah akan baik-baik saja jika hanya mereka berdua?" Tanya Nath

"Jika mereka tidak bisa menahannya, jadikan saja kambing hitam!!" Sepertinya Mailon ini ada dendam kesumat kepada dua pasang itu.

Zass, Nath dan juga Mailon, ketiga orang itu duduk agak jauh dari gedung terbengkalai itu, di bawah pohon rindang sebagai tempat persinggahan mereka sedikit berbincang sembari menyiapkan peralatan.

"Aku ingin bertanya, bolehkah?"

"Astaga!!"

Nath tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya saat Joshi tiba-tiba berjalan dari bilik pohon besar yang mereka singgahi dalam kegelapan malam.

"Kewaspadaan mu menurun?" Tanya Zass

"Aku hanya sedang banyak pikiran."

"Baiklah, aku akan pergi!"

Mailon pergi meninggalkan ketiganya setelah selesai bersiap. Ia menuju bagian Barat dari gedung terbengkalai tersebut.

Reach The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang