Hari ini adalah jadwal Adiba untuk kontrol. Saat sedang di USG betapa terkejutnya Dokter tersebut saat melihat ada bayi lagi di dalam perut Adiba. Ya benar Adiba sedang mengandung dua bayi, alias kembar. Sebelum-sebelumnya Dokter hanya melihat satu bayi, namun saat di USG lebih teliti lagi, ternyata bayi satunya bersembunyi.
Betapa bahagianya Ammar dan Adiba saat mengetahui kalau bayinya kembar. Begitupun juga dengan Dokternya.
"Sungguh semua ini adalah kuasa Allah. Selamat ya Bapak, Ibu" ucap Dokter tersebut.
"MasyaAllah, Terimakasih Dok" jawab Ammar dan Adiba.
Saat kembali ke rumah Adiba memberitahu berita bahagia ini kepada keluarga nya, ya seperti yang di harapkan mereka semua sangat bahagia dan sangat bersyukur.
Setelah selesai memberi kabar gembira kepada keluarganya, Ammar berpamitan untuk pergi mengajar. Ia harus kembali ke pondok setelah mengantar Adiba kontrol.
"Sayang, kalau kamu bosan kamu boleh telfon sahabat kamu buat main kesini. Biar kamu gak sendirian" ucap Ammar yang diiyakan oleh Adiba.
"Yaudah kalo gitu Mas berangkat dulu" ucap Ammar lalu Adiba segera menyalami tangan saminya. Dan setelah mencium kening Adiba Ammar berangkat.
Setelah Ammar berangkat Adiba mengubungi kedua sahabatnya seperti apa yang sudah di katakan Ammar. Untung saja kedua sahabatnya mempunyai waktu luang, jadi mereka bisa bermain ke rumah Adiba.
Setelah di hubungi, tidak lama kemudian kedua sahabatnya sampai, dan seperti biasa mereka berbincang dan bergurau.
"Ih sumpah aku gak sabar dib lihat bayi kamu" ucap Razyla.
"Sama, habis ini kita jadi Aunty. Ih lucu gak sih gemes banget" sahut Dirsya gemas.
"Aku juga pengen jadi Aunty, kalian kapan nikahnya" ucap Adiba.
"Ekhemm" Razyla berdehem saat mendengar ucapan Adiba.
"Eh sebenarnya aku mau ngasih tau sesuatu ke kalian" ucap Dirsya tiba-tiba.
"Wih Apaan tuh?" tanya Razyla dan Adiba kepo.
"Ih tapi Aku malu" ucap Dirsya sembari menutupi wajahnya.
"Heh belum juga cerita udah malu, buruan cepet kita kepo, ya gak dib?" ucap Razyla.
"Heem" sahut Adiba.
"Jadi, dua hari yang lalu Jean dateng ke rumah" ucap Dirsya yang membuat Adiba dan Razyla saling berpandangan.
"wait wait, maksudnya itu?" tanya Adiba. Dirsya mengangguk sembari tersenyum.
"DEMI APA?! SUMPAH?! ALLAH" tanya Razyla histeris.
"Apa sih alay. Iya lah masa aku bohong" sahut Dirsya.
"MasyaAllah, terus-terus gimana? Kamu terima gak?" tanya Adiba excited.
"Entah kenapa aku langsung bilang iya, sumpah itu kayak tiba-tiba ngomong sendiri, kek.. Paham gak sih. Aku juga khawatir, sebenernya aku ini ngambil keputusan yang bener apa enggak" jawab Dirsya.
"Paham-paham" sahut Razyla.
"Paham-paham, emm kamu udah minta petunjuk Allah nggak?" tanya Adiba.
"Udah, aku udah shalat istikhara, terus aku mimpi dia kayak shalat gitu di masjid. Terus-terus yang paling buat aku yakin, di mimpiku itu dia baik banget gila sama keluargaku. Tapi aku masih takut, takutnya itu mimpi dari setan" jawab Dirsya.
"Naudzubillah, semoga aja itu petunjuk dari Allah kalau itu adalah pilihan terbaik" jawab Razyla.
"Bener itu, gak semua mimpi itu dari setan, bisa aja itu petunjuk langsung dari Allah " sahut Adiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
Teen FictionAdiba Dhasa Azzahra, adalah perempuan akhir zaman yang berjuang untuk memperbaiki diri. Ia berusaha mati matian untuk beristiqomah kepada tuhan-nya di era gempuran semua orang menganggap maksiat sudah menjadi hal yang normal. Disela-sela ia sedang b...