29

478 25 2
                                    

Saat Raga sudah selesai mengajar, ia mencari Amzar untuk mengantarkannya pulang. namun ia tidak menemukan keberadaan Amzar. Ia mencari Amzar di setiap kelas, bahkan sampai masuk ke dalam kamar santri putra pun ia tidak menemukannya. Ia terus mencari keberadaan Amzar sampai berkeliling pondok namun tidak menemukannya juga. Lalu pilihan terakhir ia mencari ke ruangan tempat dimana Ammar kajian, ia melambaikan tangannya pada Ammar, untung saja Ammar langsung menotis keberadaan Raga.

Setelah itu, Ammar pamit untuk keluar sebentar. Lalu ia menghampiri Raga.

"Ada apa Ga?" tanya Ammar.

"Amzar sama kamu?" tanya balik Raga dengan raut wajah panik.

"Enggak, terakhir saya lihat Amzar ada di dalan kelas. Kenapa emangnya ga?" jawab Ammar.

"Amzar hilang Am" jawab Raga.

"Serius kamu? Kamu udah cari dia? Mungkin aja dia di masjid" sahut Ammar.

"Aku udah muterin pesantren tapi gak ketemu, aku udah tanya sama temen-temennya juga tapi gak ada yang tau Amzar kemana" ucap Raga.

Kini Ammar juga ikut panik dan khawatir,
"Ga kita harus cari Amzar" ucap Ammar.

Ia berlari menuju parkiran, yang di ikuti oleh Raga dari belakang. Mereka mencari Amzar di tempat parkiran, namun tidak menemukannya. Ammar langsung membuka ponselnya, ia melihat bubble chat dari Adiba banyak sekali, dan beberapa panggilan tak terjawab dari Adiba.

Namun ia melihat satu bubble chat dari nomor Anara. Tanpa basa-basi ia segera membuka chat room Anara. Ammar langsung mengepalkan tangannya penuh dengan emosi.

"Wanita iblis!" umpat Ammar emosi.

"Ada apa Am?" tanya Raga.

"Anara Ga. Anara yang bawa Amzar pergi" jawab Ammar yang membuat Raga ikut emosi.

"Cewek gila emang. Adiba udah tau?" sahut Raga.

"Saya juga gak tau, tapi dia pasti udah nunggu Amzar dari tadi. Saya yakin sekarang dia lagi cemas" jawab Ammar.

"Yaudah sekarang coba kamu telfon Anara, dia ada dimana" ucap Raga.

Ammar menelfon Anara, namun tak ada jawaban dari Anara,
"Gak di angkat" Ucap Ammar.

"Tapi aktif?" tanya Raga.

"Iya, berdering" jawab Ammar.

"Sebentar aku coba telfon Gahzi sama Jean, karena mereka berdua bisa caranya ngecek lokasi" ucap Raga.

***

"Assalamualaikum dib" salam Dirsya dan Razyla saat memasuki rumah.

"Loh kok pintunya kebuka" ucap Razyla.

Mereka berdua memanggil manggil Adiba namun tidak ada respon dari Adiba.

"Sya.. Jangan-jangan ada maling?" ucap Razyla.

"Eh jangan asal ngomong dong, ayo kita cari ke atas" sahut Dirsya.

Mereka berdua mencari Adiba diseluruh rumah namun mereka sama sekali tidak menemukan keberadaan Adiba. Mereka mulai panik dan takut terjadi sesuatu kepada Adiba.
Mereka kembali ke ruang tamu dan membuka ponsel mereka masing-masing.

"Ini ponsel Adiba ada disini, berarti dia gak bawa ponsel zyl" ucap Dirsya saat melihat ponsel Adiba berada di atas meja.

"Ya Allah dib, kamu kemana, jangan bikin kita panik dong" ujar Razyla.

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang