Pdkt

1.1K 16 8
                                    

Selamat membaca:))

Sudah hampir satu bulan Ara dan Iel makin dekat. Berawal dari Ara yang kesusahan dan saat itu pasti ada Iel , mau tidak mau dirinya harus menerima bantuan dari Iel lelaki yang sangat menjengkelkan.

Contohnya saja waktu itu Ara sedang berada di toilet dan tiba-tiba pintu toilet itu rusak tidak bisa dibuka,dirinya panik dan menggedor-gedor pintu meminta bantuan. Pada saat itu Iel yang sedang melintas ingin kekantin mendengar suara dan menurutnya tidak asing. Segera dirinya menghampiri suara itu dan benar saja,itu suara wanita yang selama ini selalu dirinya kagumi.

"Araaaa lo gakpapa? Coba mundur jangan dibelakang pintu mau gue dobrak pintunya!" Tanpa menjawab Iel ,Ara langsung mundur dan akhirnya pintu itu terbuka.

Ara berhambur kepelukan Iel membuat lelaki itu sedikit terhuyung kebelakang. "Hikss makasih Iel gue takut." Ara menangis karena kejadian itu. Iel tersenyum dan mengelus punggung wanita cantik dipelukannya ini. "Sama-sama raa ,udah gak usah takut ada gue disini. Kita ke kantin beli air minum biar Lo tenang." Ara hanya bisa mengangguk dan mereka berdua berjalan menuju kantin.

Setelah kejadian itu Ara dan Iel semakin dekat. Ara sudah tidak pernah memakai motornya sendiri ketika berangkat sekolah karena Iel selalu menjemputnya.

...

"El lo bisa diem gak sih ish gue lagi kerjain tugas loh!" Kesal Ara yang kini sedang menulis tugas sekolah diruang tengah rumahnya. Dirinya kesal karena Iel bukannya ikut menulis malah merecoki Ara dengan menarik telinga Ara,tidak keras namun Ara risih.

"Telinga lo gemesin raaa hehe." Iel menjawab dengan santai membuat Ara memutar bola matanya malas.

Cup!

"IELLLLLL! Bisa diem gak sihhhhhh!" Teriak Ara tepat didepan muka Iel membuat Iel sedikit kaget. "Kaget Ra,gue cuma mau cium." Helaan nafas Ara sangat terlihat lelah menanggapi manusia aneh satu ini.

"Udah deh gue capek,lo mendingan pulang sana udah sore." Usir Ara membuat Iel memajukan sedikit bibirnya. "Kenapa lo begitu? Sok imut banget!" Ketus Ara tak membuat Iel sakit hati namun malah semakin kagum.

"Gue masih kangen Ra,nanti ya pulangnya?" Iel mencoba menawar namun segera dibalas gelengan langsung oleh Ara. " Apa sih El setiap hari ketemu,chatting,Videocall lebay banget deh." Ara benar-benar lelah dengan Iel.

"Udah El cepetan gak gue itung sampe tiga lo ga pulang besok gakmau gue bareng lo lagi. Satu...dua...tig..." Belum selesai Ara menghitung Iel sudah siap pulang.

"Bye cantik sampai bertemu besok pagi sayangggg!" Salam Iel lalu segera berlalu dari hadapan Ara. Tapi setelah Iel pulang, pipi dan telinga Ara sangat merah karena panggilan sayang yang tiba-tiba Iel ucapkan tadi.

"Aaaaaa Gabriel awas lo ya!" Ara menggerutu namun tak ayal hatinya kini berbunga-bunga.

...

"Cantik banget Ra." Ucap Iel tiba-tiba membuat Ara salah tingkah. " Apasih El flirtling mulu lo." Sewot Ara menutupi salah tingkahnya. "Beneran Ra lo cantik lo mau gak jadi pacar gue?"

Bugh!

Ucapan Iel yang tiba-tiba membuat Ara reflek memukul lengan Iel yang kini berada disebelahnya.

"Aww kenapa dipukul gue nya?" Rintih Iel kesal. "Lo sih bercanda nya gak lucu,kesel kan gue." Jawab Ara lagi membuat Iel kesal dan akhirnya memutar tubuh kecil itu menghadap ke dirinya.

"Ra lihat gue sini! Emangnya ada tampang bercanda dari gue? Gak Ra , serius gue suka sama Lo dari awal tau lo makanya gue selalu gangguin lo. Gue tertarik karena kejudesan lo yang begini,gue suka. Jadi gimana?" Jelas Iel panjang lebar membuat Ara masih bungkam.  Bukan dirinya tidak mau,karena dirinya juga sudah merasa nyaman dengan Iel akhir-akhir ini. Namun dirinya belum siap untuk menjalin hubungan karena satu dan lain hal.

"El gue belum siap kita pdkt dulu ya?" Jawab Ara membuat Iel sedikit kecewa karena dirinya pikir selama satu bulan ini dia anggap pdkt ternyata bukan.

"Yaudah Ra gakpapa kita pdkt dulu,gue tau lo belum yakin kan sama gue?" Pertanyaan Iel segera diangguki oleh Ara membuat Iel paham.

"Okedeh karena kita sekarang udah naik level bukan temen biasa tapi temen pdkt jadi gimana kalo nanti malem kita jalan?" Setiap ucapan Iel selalu membuat Ara kesal namun tak ayal dirinya juga mengangguk. "Iya jangan lupa jemput gue nanti malem." Gabriel tersenyum lebar akhirnya bisa berkencan dengan pdkt-an nya.

...

Ara sedang duduk didepan cermin riasnya. Dirinya sedang memperhatikan wajah nya sendiri sambil bergumam.

"Kalo di kaca gini gue cantik banget anjir." Pede abis memang si Ara ini, namun itu sebuah kenyataan.

Setelah siap dengan pakaian dan juga riasnya Ara membuka ponselnya untuk mengubungi Iel. Setelah itu dirinya keluar kama meminta izin untuk pergi keluar bersama Iel. Dia tidak pernah takut meminta izin karena selama ini mama nya selalu mempercayai nya jadi Ara tidak pernah mengecewakan mama nya.

Suara motor besar terdengar dari ruangan tv milik Ara,dirinya segera mematikan tv dan keluar karena dia yakin itu Iel . Benar saja dia sudah berada disana dengan pakaian bebas yang menurut nya sangat tampan.

"Ayo cantik let's go kita mau kemana?" Tanya iel setelah Ara beristri disebelahnya. "Kemana aja deh El jalan-jalan yang penting." Jawab Ara membuat Iel mengangguk .

Iel segera memakaikan helm untuk Ara dan setelahnya Ara menaiki motor besar itu. Tiba-tiba Iel menarik tangannya untuk dilingkarkan diperut Iel bertujuan untuk modus dengan alasan " pegangan Ra nanti jatuh " .

Jangan lupa ya guys vote and komennya.

Kira-kira kapan mereka jadian?

TOXIC (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang