Selamat membaca sayangg!!
Hari terus berganti namun kini kedua remaja yang duduk dibangku SMA itu malah semakin dekat. Walaupun beda kelas , Iel dan Ara selalu terlihat bersama membuat orang-orang yang melihat merasa heran. Karena setiap mereka ditanya pacaran jawabannya selalu tidak ya karena memang tidak pacaran.
Jam menunjukkan pukul 12.00 menandakan waktu istirahat siang tiba. Para siswa dan siswi segera membereskan peralatan belajar mereka agar segera sampai dikantin untuk makan siang.
"Ra lo pengen makan apa hariini?" Tanya Lulu sembari memasukkan buku didalam tas miliknya.
"Miayam aja deh." Jawab Ara singkat membuat Lulu ingin memprotes karena hampir setiap hari Ara hanya membeli miayam.
"Lo gak bosen apa Ra? Ntar melar usus lo baru tau rasa!" Ucap Lulu dan segera berlalu menuju kantin. Ara menghiraukan ucapan Lulu , setelah selesai dengan bukunya Ara segera menyusul Lulu untuk makan siang.
Ara menyusuri jalan koridor sekolah menuju kantin sendirian. Dia berjalan santai dengan mood yang cukup baik hariini. Dirinya menyapa siswa dan siswi lain walau hanya dengan senyuman manisnya.
"ARAA!" Panggilan itu membuat Ara berhenti dan menoleh melihat siapa yang memanggilnya.
"Huh tenang." Batin Ara dengan menghela nafasnya panjang.
Orang itu sudah berada didepan Ara dengan senyum merekah. "Pulang sekolah ikut gue dulu ya Ra?" Tawarnya membuat Ara menyerngitkan alisnya bingung. "Kemana?" Pertanyaan Ara tidak mendapat jawaban melainkan orang itu pergi dengan bersiul siul ria. Tentu saja Ara marah namun berusaha tenang,kaliini dirinya lapar tidak ada tenaga marah-marah.
...
Jam pulang sekolah sudah tiba. Ara keluar kelas bersama Lulu dan juga Lia. Mereka bercanda satu sama lain dan kegiatan itu tak luput dari pandangan lelaki yang kini sudah berada didepan kelas Ara.
"Lo lucu Ra, cantik banget. Kaliini lo bakal jadi milik gue!" Gumam Iel sembari tersenyum smirk.
Ketiga perempuan itu akhirnya sadar akan kehadiran Iel. " Eh Gabriel, mau jemput Ara ya?" Tanya Lulu dan diangguki oleh Iel. " Gue pinjem bentar ya Ara nya lu, ntar gue balikin." Lulu hanya mengangguk dan meninggalkan mereka berdua.
Mereka saling tatap, Ara dengan muka judesnya dan Iel dengan wajah yang sangat terlihat sumringah.
"Kita mau kemana El?" Tanya Ara sekali lagi dan Iel pun tidak menjawab tetapi langsung merangkul pundak Ara dan mengajaknya untuk segera pergi.
"IELL LO NGESELIN SUMPAH!" Teriak Ara persis ditelinga Iel. Iel sedikit kaget namun dirinya abaikan kekesalan Ara itu. Mereka berdua menuju parkiran untuk mengambil motor dan segera pergi ke tempat yang dimaksud Iel itu.
...
"Lo kenapa ajak gue kesini?" Tanya Ara sedikit heran karena Iel mengajaknya ke danau yang lumayan cantik dan sejuk.
"Gakpapa gue pengen aja nikmatin keindahan alam sama Lo. Soalnya kalian sama hehe." Jelas Iel membuat Ara makin dibuat bingung.
"Gue sama apaan sih El bingungin banget Lo daritadi,ngeselin!" Ara mendengus setelah mengucapkan itu dan meninggalkan Iel sendirian ditempat duduk yang disediakan disana. Ara menyusuri setiap sudut dan memang tempat ini nyaman untuk menenangkan fikiran.
" Hmm boleh juga ni tempat referensi kalo muak dirumah." Gumam Ara pelan.
Saat sedang asik menikmati keindahan danau, tiba-tiba Iel menghampiri Ara dan memeluknya dari belakang. Tentu saja hal itu membuat Ara tersentak kaget. " El apaan sih lepas gak?" Iel tidak menanggapi dia hanya menikmati suasana saat ini.
Iel melepas pelukan dan membawa tubuh Ara ke hadapannya . Mata Ara berkedip bingung dengan tingkah Iel saat ini, dirinya hanya akan diam.
"Ra? Jujur sama gue, lo emang nyaman friendzone an begini mulu? Lo gak cemburu ya ra kalo ada yang deketin gue? " Ucapan Iel tiba-tiba membuat Ara masih berdiam disana mencerna perkataan Iel.
Kalo boleh jujur sebenernya dirinya sudah nyaman selama ini dekat dengan Iel,dia cemburu kalo ada yang ganjen ke Iel,namun dirinya belum paham kenapa belum bisa menerima Iel saat ini. Ada sedikit keraguan dalam diri Ara namun dirinya sendiri tidak tahu.
"El gue nyaman sama Lo,tapi gaktau ada sesuatu aja yang buat gue ragu tapi gue gaktau apa." Jelas Ara kepada Iel membuat lelaki itu menunjukkan wajah memelasnya.
"Ra pliss kaliini jangan tolak gue lagi, gue beneran pengen Lo jadi pacar gue Ra, terima gue ya Ra? Gakpapa lo belum yakin selama 3bulan terakhir ini kita deket tapi apa salahnya dicoba Ra?" Iel terus saja memohon kepada Ara dengan tangan yang tak lepas menggenggam tangan kecil Ara. Ara tidak tega dirinya menarik nafas lalu membuangnya dengan pelan.
"Hm yaudah gue terima Lo jadi pacar gue, maafin gue El?" Gabriel senang bukan main,dirinya langsung memeluk Ara membuat Ara tersenyum.
"Makasih Ra makasih banyak, gak usah minta maaf kamu gak salah." Iel benar benar bahagia saat ini hingga tak sadar menggunakan bahasa "kamu" kepada Ara.
Ara yang belum terbiasa pun sedikit aneh mendengarnya. "Ka-mu?" "Eh?"
Mereka bedua sama sama kaget sebenarnya karena tidak sadar."Gakpapa ya biasain kan sekarang kita pacaran hehe." Ucap Iel membuat Ara sedikit berfikir dan setelahnya mengangguk setuju.
"Gue eh aa- ku pengen makan El laper." Ucapan Ara membuat Iel menepuk dahinya ,dia lupa kalo belum makan setelah pulang sekolah tadi .
"Eh yaampun sayang hehe aku lupa. Yaudah kita cari makan oke?" Tawaran Iel mendapat anggukan dari Ara. Mereka segera pergi dari tempat itu karena memang waktu sudah hampir sore.
Cie dah jadian aja wkwk .
Guys setelah jadian ini aku bakal spill 1 chapter keuwuan setelah pacaran ya,abis itu aku cepetin alurnya pas mereka sudah tidak ada hubungan. Karena disini menceritakan sisi dimana mereka sudah tidak bersama tapi masih saling bergantung.
Kalo memang kalian mau yang pas mereka pacaran nanti aku buatin setelah cerita ini selesai hehe Oky?
Jangan lupa vote dan komen guys see you bye-bye🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC (21+)
Teen FictionHubungan antara keduanya sudah selesai memang, namun mereka masih sama sama ketergantungan dengan kebiasaan mereka saat masih bersama. "kenapa sih gak kamu lakuin ke pacar kamu aja?" "aku gak bisa! aku cuma bisa lakuin ini sama kamu." "kenapa? gak...