Selamat menikmati part enak⚠️😋
" Gak bohong kan aku El?" Tanya Ara yang saat ini sedang berada di dekapan Gabriel. " Sstt Ra diem dulu ini nyaman banget." Ara mendengus namun nyaman dengan posisi seperti itu.
"El emang pacar kamu gakpapa?" Tanya Ara hati-hati. Gabriel yang mendengar pertanyaan itu mengerti ,lalu Gabriel bangkit dari tidurnya. Dirinya menegakkan tubuh Ara menghadap dirinya, sekarang posisi mereka duduk dengan berhadapan.
"Ra dengerin aku, kalo lagi sama aku jangan bahas pacar aku ya Ra? Aku cuma mau ada kita disini gak ada dia ataupun yang lain." Jelas Gabriel membuat Ara merasa aneh dengan mantannya ini.
"Kamu aneh El, kamu kan udah punya pacar gak sewajarnya kamu kaya gini." Gabriel paham dan mengangguk mengerti dengan ucapan Ara,namun dirinya tidak bisa menahan diri apalagi sekarang mereka bakal sering bertemu.
"Udah gakusah dipikirin." Setelah mengucapkan itu Gabriel mendorong tubuh Ara menyebabkan perempuan itu berada dikungkungan tubuh besar Gabriel. "Ish El minggir gak badan kamutuh gede banget!" Ara mencoba mengusir Iel dari atas tubuhnya namun tetap gagal.
Gabriel malah memeluk tubuh Ara dan menyembunyikan wajahnya dileher jenjang Ara . Dengan jahil Iel mengecup leher itu sedikit. "Sssh El apasih reseh." Tubuh Ara tidak mungkin tidak meremang. Terasa jelas disana nafas Iel yang hangat dan dekat sekali dengan titik sensitif nya.
"Dikit aja ya Ra?" Tanyanya tiba-tiba. "Dikit apanya El?" Ara bingung dan setelahnya menjerit. "IELL SAKIT!!!" Teriak Ara saat Iel mengigit lehernya dengan sedikit menyedot membuat bekas disana.
"Hehe bagus Ra sekali lagi deh." Belum juga Ara mengelak, Iel sudah memberi banyak kissmark dileher Ara membuat perempuan itu makin kesal saja dengan mantannya ini.
"SEDIKIT APAYA EL! ISH GIMANA INI!" Teriak Ara lagi tepat ditelinga Iel membuat lelaki itu terkekeh gemas." Yaudah biarin aja Ra, cantik tau." Iel menggoda Ara dan dengan cepat Iel mendapat bogeman di pundaknya.
Bugh!!
"Shhh sakit sayang." Keluh Iel dan langsung dibungkam mulut itu dengan tangan cantiknya." Udah diem aku mau tidur." Ara beranjak dari tubuh Iel dan segera mencari posisi nyaman untuk mengistirahatkan tubuh.
...
Pagi hari menyapa dua insan yang masih nyaman dengan selimut nya. Tak berangsur lama, lelaki dengan wajah tampan itu membuka mata dan dilihat pemandangan indah didepannya.
"Indah banget Ra." Gabriel tersenyum melihat tidur sang mantan pacar yang menurut nya sangat nyaman. Gabriel mendekat dan memeluk tubuh itu dari belakang.
"Ra bangun yuk." Bisiknya ditepat ditelinga Ara. Yang di bangunkan hanya sedikit menggeser posisi mencari tempat ternyaman lagi untuk melanjutkan tidurnya. Gabriel hanya menggeleng kan kepala, susah sekali perempuan didepannya ini untuk bangun.
Dengan ide yang muncul diotaknya, Iel kembali membangunkan Ara dengan cara lain. "Ara sayang bangun yuk, hitungan ketiga kalo matanya masih merem aku cium sampe pingsan."
Satu...
Dua...
Tig...
" Enghh apasih El aku ngantuk tau." Kesal Ara karena tidurnya diganggu. " Emang gakmau kekantor?" Tanya Gabriel dan perempuan ini hanya mendengus kesal. "Ish apasih inikan libur buat ganti kemarin weekend!" Gabriel menepuk dahinya lupa. "Oh iya Ra aku lupa. Yaudah daripada mubazir bangun paginya mending kita olahraga." Ara sempat bingung ,namun belum saja Ara bertanya Iel sudah menerkam bibirnya.
...
Ciuman Gabriel semakin dalam dibibir Ara. Iel pun menurunkan ciuman itu ke leher Ara dan sekilas melihat karyanya semalam membuatnya tersenyum bangga.
"Enghh el shhh." Ara sudah merasakan rangsangan karena tangan Iel kini sudah berada di payudara nya yang tidak tertutup apapun. "Kenyal banget ini Ra gemes." Ucap Iel sambil memainkan payudara Ara.
"Ahh El jangan remes terus nghh." Ara sudah tidak tahan lagi. " Kenapa Ra? Enak?" Ara mengangguk dan Iel tersenyum senang. Gabriel buka selimut yang menutupi mereka dan dilihatnya tubuh mulus Ara dengan wajah yang sangat bernafsu.
Ara menatap mata Iel , " El kenapa?" Gabriel menggeleng setelahnya dia lahap payudara yang menjuntang keatas itu. " Ahh engh enakk El hmmpp."
"Enyak Ra hump." Tangan Gabriel tidak diam, dia turunkan tangannya ke arah vagina Ara yang mungkin sudah basah. "Aku pakein jari satu ya Ra?" Ara tidak menjawab karena rangsangan ditubuhnya sudah diujung kepala, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Gabriel masukkan satu jarinya ke lubang vagina Ara dan seketika Ara mendesah. "Ahh ell jangan diem aja El gatel itu." Gabriel paham dan dia mainkan jarinya disana. Semakin basah tempat itu berati semakin terangsang juga Ara.
"El ayo buka celana kamu El ayo aku mau itu." Ucap Ara dengan mata kucingnya membuat Gabriel gemas. "Shit!!" Dia segera buka celananya dan terlihat penisnya sudah berdiri tegak disana. Ara tersenyum mainannya sudah berada didepan matanya.
Dia sentuh penis itu, sedikit dia urut keatas dan kebawah lalu wajahnya mendongak melihat Gabriel yang keenakan.
" Aku mainin ya El?" Tanyanya dan Gabriel mengangguk.Dia masukkan penis itu kemulutnya dan sedikit dia mainkan dua telur yang menggantung disana. " Ahhh Ra jangan dimainin itu shh." Ara tidak mendengarkan perkataan Iel, dirinya terus saja melakukan apa yang dia mau.
Slurpp..slurp...
"Ah enak El kaya eskrim." Ujar Ara dengan wajah yang sangat menggoda membuat Iel tidak tahan lagi. Dia lepas penisnya dari mulut Ara dan dia gendong Ara menuju kamar mandi.
"Kita main disini jangan minta berhenti!"
Haihai kasian aku gantung wkwk.
Sedih banget yang baca ada yang komen gak ada🥺
50vote + 75komen aku baru lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC (21+)
Teen FictionHubungan antara keduanya sudah selesai memang, namun mereka masih sama sama ketergantungan dengan kebiasaan mereka saat masih bersama. "kenapa sih gak kamu lakuin ke pacar kamu aja?" "aku gak bisa! aku cuma bisa lakuin ini sama kamu." "kenapa? gak...