Chapter 11

95 4 0
                                    

Bel istirahat pun berbunyi, para siswa/i SMA Harapan Bangsa berhamburan keluar kelas dan beranjak menuju kantin sekolah, namun lain halnya dengan Maudy. Ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, hanya sekedar menenangkan pikirannya (?)

Sesampainya di perpustakaan, Maudy melihat beberapa buku. Ia melihat satu buku yang menurutnya menarik, namun buku tersebut berada di rak yang tak bisa diraih oleh Maudy.
Ia mencoba untuk melompat kecil, dan berusaha untuk mengambil buku tersebut. Namun nihil. Maudy tetap tak bisa meraih buku tersebut.

Tiba-tiba saja seseorang dengan mudahnya mengambil buku tersebut. Maudy membelakkan matanya, lantas ia pun berbalik.
Dilihatnya seseorang itu tersenyum manis kearahnya, ia memberikan buku tersebut kepada Maudy.

"banyakin olahraga, biar tinggi" Maudy mencebikkan mulutnya sembari menerima buku tersebut, setelahnya ia ingin pergi namun tangannya ditahan.

"makasi nya mana?"

"ish, makasi kak Aristya" Maudy merotasikan matanya.

"yang ikhlas dong"

"itu udah ikhlas ya"

"tumben ke perpustakaan" Aristya mencoba mengganti topik pembicaraannya.

"bukan urusan lo" Aristya kembali menahan tangan Maudy tatkala Maudy selalu ingin pergi.

"apa lagi sih?! Lo gak ingat kata-kata gue?!" Aristya menatap manik mata milik Maudy.

"lagi gak mood ya? Yuk jajan es krim sama gue, siapa tau bisa balikkin mood lo"

"gak! Kata mama jangan jajan es krim sama om om" setelahnya Maudy melengos pergi, Aristya terkekeh pelan mendengar balasan Maudy.

Maudy berjalan melewati koridor sekolah, ia dengan segera menuju kelasnya.

"lama banget minjam buku"

"ada kak Ris"

"kak Ris saha?"

"ck! Kak Aristya"

"oalah, punya nama panggilan kesayangan toh" goda Reyya.

"gak tahu gue gak denger" Maudy berjalan menuju bangkunya.

"move on dong, terus jadian noh sama dekel yang ngasih lo bekal" Maudy berpura-pura tak mendengar, lantas ia pun mulai membaca buku yang telah ia pinjam dari perpustakaan beberapa saat yang lalu.

Namun fokusnya bukan pada buku melainkan dengan sosok yang ia temui di perpustakaan.

"move on dong, terus jadian noh sama dekel yang ngasih lo bekal"

Bohong kalau Maudy berkata bahwa ia tidak terlalu memikirkan ucapan dari temannya itu, kalimat yang dilontarkan oleh temannya itu terus terngiang di telinga Maudy.

Bel istirahat berbunyi, Maudy dengan segera membereskan barang-barangnya.

"guys gue duluan yaa"

"naik apa?" Maudy membalikkan badannya.

"bis?"

"gak mau bareng gue aja Maudy?" tawar Anindya.

"nggak, makasii. Sekalian mau mengulang masa-masa SMP" semuanya mengangguk, Maudy pun kembali melangkahkan kakinya menuju luar kelas.

Di koridor, Maudy tak sengaja menabrak punggung gagah milik seseorang.
"aduh!"

"lain kali hati-hati" sosok itu mengulurkan tangannya, Maudy membalas uluran sosok itu.

"maaf"

"it's okay"

Antara KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang