14. BALAS DENDAM

23 1 0
                                    

"sebuah permusuhan lahir dari
Sebuah dendam yang belum terlunaskan"

-Stella Angeline

"Gara-gara Lo nihh gue jadi telat" omel Gracia

" Lo kira Lo doang yang telat gue juga telat" jawab Darrel

Saat tadi mereka berdua telah telat ke sekolah, dikarenakan Darrel yang telat menjemput nya, dan juga hari ini yang merupakan hari Senin membuat siswa tentu saja malas untuk berupacara dikarenakan panas panasan dan juga amanat dari kepala sekolah yang tentu saja akan panjang seperti Rel kereta

Gracia dan Darrel yang sedang berjalan menuju lapangan untuk upacara sedikit terbirit birit dikarenakan kepala sekolah Bu Ira selaku kepala sekolah SMA NUSA BANGSA yang sudah memandang mereka dengan tatapan tajam

"UNTUK CEWEK YANG MEMAKAI JAKET BIRU DAN COWOK YANG MEMAKAI JAKET LAMBANG BINTANG SILAHKAN BARIS DIDEPAN" teriak Bu Ira, suara nya menggema di podium lapangan yang membuat lapangan sedikit hening

"Pake acara telat segala udah tau si Ira kalau nyindir gak nanggung nanggung" Kata Alvaro sembari berbisik melihat ke arah sekitarnya

" Si bos katanya tadi pagi telat jemput Gracia makanya mereka telat" jawab Deon pelan

"Shutt udah diem yang ada entar malah kalian yang dihukum lagi" kata Alex yang langsung membuat dua sejoli itu diam

Gracia dan Darrel berdiri di depan lapangan, yang tentu saja membuat siswa-siswi menatap mereka termasuk Stella tersenyum menang ke arah Gracia

Mampus Lo. Batin stella

Kini upacara telah berjalan sedari tadi, tentu saja cahaya matahari yang begitu cerah dan panas membuat beberapa siswa dibelakang barisan ada yang sudah mengeluh dikarenakan pegal

"Nih upacara kapan sih selesai, lama bat dah" Omel Deon

"Tau deh gue udah gak tahan, udah males juga" jawab Alvaro

" Si Ira amanat atau khotbah dah lama batt, ngomong tu yang penting-penting aja" kata Alvaro

" Itu tolong yang dua anak di depan dimohon untuk diam kita sedang upacara" Tegur Salah satu Osis yang bertugas menjaga barisan para siswa

Gracia memandang ke arah langit yang menampakan cahaya nya yang begitu cerah, dan membuat cahayanya menusuk ke arah kulit putih milik Gracia

Sejujurnya para siswa-siswi sudah malas dikarenakan amanat Bu Ira yang tidak kunjung selesai sedari tadi
Ditambah lagi udara yang panas yang membuat para siswa-siswi semakin tidak tahan

Darrel menatap sekilas ke arah Gracia yang sepertinya sedikit lemas dikarenakan cahaya matahari yang terlalu panas dipagi hari ini, lalu tangannya bergerak untuk menutupi dan berusaha menghalang-halangi matahari dari Wajah Gracia yang kepanasan dan bercucuran keringat

"Ngapain rel, turunin tangannya kita lagi upacara" kata Gracia dengan pelan

"Gue gak peduli" jawab Darrel

Aksi ini tentu saja tidak lepas dari penglihatan siswa-siswi yang kagum terhadap mereka, dan juga Stella yang menatap mereka dengan perasaan kesal

KISAH DARREL ( Feat.Scoups Svt)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang