35. ALEX TERKESAN MENYINDIR

11 2 0
                                    

Guys ada yang komen part nya acak acakan aku juga gatau kenapa tiba-tiba acak acakan, buat  yang mau baca part nya berurutan kalian bisa scroll keatas dan cari part yang udah sesuai kalian baca

Buat yang tau ngubah part kembali berurutan, tolong kasih tau yah

Sekali lagi maaf jika kalian terganggu dalam membaca

35.ALEX TERKESAN MENYINDIR

Kita harus ingat bahwa setiap,
Seseorang pasti memiliki maksud tertentu dalam berbuat sesuatu

*****

Suatu hari nanti kita akan bersama, bagaimana pun ending nya jika sebuah rasa itu bukan milik kita, maka kita tidak bisa memaksa rasa itu untuk ada didekat kita. Caranya hanya satu mencari sebuah rasa yang juga mau ada didekat kita sendiri.

"Gue cape"Alvaro melemparkan dirinya dikursi kantin yang berada disamping Darrel. Ia jadi teringat akan kejadian tadi siang.

Deon yang paham mulai mendekatkan diri kepada Alvaro. " Kenapa Al?, tumben amat hidup Lo secape ini ?"

"Ada masalah apa Lo ?" Tanya Deon kembali. Ia amat penasaran tidak biasanya Alvaro murung dan mengeluh lelah seperti ini biasanya laki-laki itu yang paling ceria diantara semuanya. Deon yang paham kembali mengajukan pertanyaan

"Tentang Zahra ?"

Alvaro menoleh. Deon memang teman yang paham. Tak perlu dijelaskan berbelit-belit pun ia sudah paham mengapa teman dekat nya murung seperti itu. Alex menoleh sekilas ia sedikit tertarik mendengar hal itu

"Jika sudah tak bisa kembali, jangan dipaksa untuk kembali karena rasanya akan percuma jika orang itu rasanya sudah hilang" Kata Alex ia membaca buku matematika favoritnya.

Darrel berdecih. Ia sedikit merasa tersindir dengan kata-kata Alex. "Lo nyindir gue ?" Darrel bangkit berdiri mensejajarkan posisinya dengan Alex yang tepat didepannya. Alex ikut bangun mensejajarkan posisinya dengan sang Ketua

Pernyataan Alex mungkin sedikit terdengar aneh bagi yang lainnya. Namun bagi Darrel itu adalah sindiran baginya

" Gue gak nyindir, tapi jika Lo merasa, maka sifat seperti  ini ada di diri Lo sendiri !" Jawab Alex sinis. Ia langsung beranjak meninggalkan semuanya was-was takutnya Ia dan Darrel malah terpancing untuk bertengkar. Deon dan Alvaro menggeleng kenapa mereka berdua yang malah seperti beradu argumen ? Padahal kan Tadi yang ditanya adalah Alvaro.

"Anjing" geram Darrel

*****

When i Saw in that dress
Looking so beautiful i don't
Deserve

Darling you look perfect

Jessica mendengar lagu itu dengan ceria. " Lagunya enak Grace" pujinya.

"Iya ,judulnya perfect" jawab Gracia tersenyum. Jujur ia sangat menyukai lagu ini, lagu ini adalah lagu Favoritnya dari dulu. Kemana pun ia pergi Gracia selalu memutar lagu ini.

"Perfect kaya dia yah grac ? " Tanya Jessica.

Baru saja Gracia ingin menjawab. Namun pertanyaan tersebut terdengar ambigu untuk dijawab

"Iy-eh-enggak" Jawab Gracia. Jessica tersenyum mendengarnya perempuan disampingnya ini percayalah ia tidak akan mengaku ngaku ketika memuji sesuatu yang tengah ia suka walaupun ia inginkan.

"Jess ih, kok malah nanya gitu sih" protes Gracia. Gracia tidak mau terlalu berharap dengan sesuatu dan tidak mau menaruh atau mendefinisikan seseorang didalam sebuah lagu, bukan  pilihan orangnya yang salah tetapi dia yang sudah jadi milik orang lain.

" Gapapa Grac, mendefinisikan seseorang dalam sebuah lagu itu juga indah" Kata seseorang yang baru saja datang dari arah pintu kelas. Dia Alex

"Tapi jangan terlalu berlebih-lebihan yah, takut jatuhnya sakit"

Jessica dan Gracia mendongak sama-sama takjub dengan kalimat yang diutarakan oleh Alex. Alex memang cowok pintar dan juga ganteng. Pantas saja satu sekolah saling berebut untuk mendapatkan hati si cowok pintar itu.

" Tapi kalau gue siap dengan sakitnya bagaimana ?" Tanya Gracia ia sedikit tidak setuju dengan pernyataan Alex. Alex tersenyum menanggapinya

" Berarti Lo udah tau konsekuensinya dan siap bertanggung jawab untuk sakit dan juga menyembuhkan sakit itu sendiri" balas Alex.

Terkadang seseorang akan menyimpan seseorang yang ia sayangi disebuah alunan lagu nan indah  entah keluarga, pasangan, perempuan hebatnya namun jika seseorang tersebut sudah ditaruh disebuah alunan lagu yang jelas lagu favorit pemiliknya percayalah kamu adalah Seseorang yang istimewa baginya.

"Grac cepat lupa sama dia, jangan jatuh cinta terus dengan dia yah" terdengar permohonan dalam dari suara yang Alex keluarkan. Jessica yang melihat kedua insan itu langsung memutuskan untuk keluar sepertinya ada hal yang harus dibicarakan penting.

"Gak bisa, susah Lex " mata perempuan itu kembali berkaca kaca.

"Gue bantu dengan kehadiran gue disini sebagai Teman"

"Bukan sebagai teman tapi gue mau juga sebagai cowok kesayangan Lo dan cuman milik Lo" Disaat yang bersamaan suara hati Alex ikut bersuara.

Darrel mendengar semuanya dengan seksama.  Darrel berdiri dibalik pintu kelas yang terbuka .Tangannya ikut mengepal mendengar Alex yang menginginkan agar Gracia segera melupakan dirinya. Namun ia langsung menyadari bahwa ia tidak punya hak untuk itu. Disaat yang bersamaan handphone milik Darrel berbunyi notifikasi

Stella Angeline: kamu kemana ? Aku cariin dikantin gaada, dikelas kamu juga gaada :(

Disaat yang bersamaan Alex Dan Gracia menoleh ke arah sumber suara. Darrel yang menyadari memutuskan untuk segera pergi kesana sebelum ia ketahuan oleh Gracia. Namun sebelum ia pergi batinnya berkata.

"Bener kata Alex Grac, Lo harus lupain gue, tapi sebenarnya Lo belum tau gue ngelakuin Semua ini demi kebaikan Lo Grac" batin Darrel

Darrel terus berjalan tanpa mempedulikan Jessica dan Kevin yang menatapnya dari arah lorong yang sedikit berlawanan arah

" Cih gengsi digedein" umpat Jessica.

"Dia punya alasan sendiri" jawab Kevin yang ada disamping Jessica.

" Masa sih, gue gak percaya" jawab Jessica bersedekah dada didepan kevin.kevin menarik senyuman nya gadis didepannya memang sangat lucu ketika sedang kesal maupun marah.

Kevin menunduk mensejajarkan posisinya dengan perempuan yang ada didepannya. Wajahnya semakin dekat dengan Jessica jarak antara keduanya hanya tinggal sejengkal.

"Kenapa gak percaya, hmm ?" Tanya Kevin.

"EMANG BOLEH SEDEKAT ITU ?" teriak Alvaro diikuti Deon dan Anggota STARGOS lainnya dilantai dua.

Jessica memalingkan wajahnya pipinya bersemu merah. Malu !

Kevin mengumpat dalam hatinya kepada teman-temannya.

"HUHUY ANAK KECIL GAK BOLEH PACARAN YAH" sambung Deon berteriak.

Dan ternyata Darrel belum pergi dari sana. Ia memilih untuk kembali ke kelas Gracia dan mendekati Kevin serta Jessica yang berada didepan kelas.

"Anjir ngapain Lo kesini?" Kata Jessica.

"Terserah gue lah"

















Guys gimana part ini ?

Btw part aku acak acakan aku juga udah ubah part nya bersusun di wattpad di ikon pengaturan tapi sama aja aku udah coba berulang kali tetep gak bisa

Buat yang mau baca kalian tinggal cari dan scroll ke atas part nya soalnya part nya nyangkut di bagian atasnya

Terimakasih sudah membaca ❤️








KISAH DARREL ( Feat.Scoups Svt)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang