"So what you're trying to say is..you also saw her in SC? And technically, we were seeing her at the exact same place at the same time?" Tanya Shaka yang diangguki oleh Acha.
"Holy shit" Lelaki berkulit pucat itu menutup mulutnya.
"Isn't it a sign..or something?" Ray menoleh pada Acha yang duduk di sampingnya.
"I don't know, it can be a coincidence but i'm also still not sure tho" Jawab Acha.
"If you have sixth sense, it means that you can casually see ghost?" Tanya Shaka penasaran. Ini pertama kalinya bagi dia dan juga Ray bertemu dengan seseorang yang memiliki anugrah seperti ini.
Acha mengangguk kemudian menghela nafas berat begitu kedua remaja laki-laki ini memandangnya dengan tatapan takjub.
"It's not a cool as you think it is, okay?"
"They're terrifying..but anyways, Shaka kalau lo ngeliat dia lagi or nemu sesuatu yang janggal and you wanna talk about it, feel free to talk to me okay?"
Shaka mengangguk.
"Should we eat dinner or grab something? I'm starving" Tanya Ray sembari melirik ke arah arlojinya yang telah menunjukkan pukul 18.45.
===
Kantin asrama terletak di belakang gedung SC dimana kantin ini menjembatani Gedung B asrama laki-laki dengan Gedung B asrama perempuan.
"Kavin dimana katanya?" Tanya Acha pada Shaka. Ketiga remaja ini tengah berjalan menuju meja panjang yang kosong sembari membawa nampan berisikan makan malam mereka.
"Baru otw katanya" Jawab Shaka. Menyadari jika MOS membuat Shaka dan Ray jarang menghabiskan waktu bersama, kedua sohib ini memutuskan untuk mengajak Kavin makan malam bersama.
Tak perlu waktu lama, Ray dapat melihat sosok Kavin yang sedang membawa nampan. Matanya mencari-cari keberadaan mereka.
Ray mengangkat tangannya seraya melambaikannya pelan. Lelaki bermarga Sanjaya itu tersenyum dan mempercepat langkahnya setelah melihat keberadaan teman-temannya.
"Loh, ada Acha juga? Haii!" Kavin mendudukkan dirinya di hadapan gadis itu.
"Hai! Iya nih hehe, diajak mereka berdua" Gadis itu terkekeh di akhir kalimatnya.
Kavin mengangguk mengerti.
"Lo tadi habis ngapain Vin? Kok pas gue call pertama kali ga dijawab?" Tanya Shaka yang duduk di sampingnya.
"Ah iya, tadi gue lagi mabar sama Bian, so that's why" Jawabnya kemudian memasukkan suapan pertamanya.
"Terus mana Biannya? Kok gak diajak?" Tanya Ray kali ini.
Kavin menggeleng.
"Dia tiba-tiba AFK terus pas gue chat, gak dibales. Sibuk kayaknya" Jawab Kavin.
"Wajar sih, Ketos. Surprised he still managed to have a me time by playing games " Komentar Acha yanh disetujui ketiga temannya ini.
"Btw, lo pada habis ngapain? Kok tumben bertiga gini?" Tanya Kavin pada akhirnya.
===
Pukul 19.30 adalah waktu dimana Ray telah berada di kamarnya. Setelah menceritakan apa yang ia, Acha, dan Shaka lakukan bersama, Kavin tampak terkejut namun ia menganggap hal tersebut bukanlah sesuatu yang serius, begitu pun dengan Ray sebenarnya. Lelaki ini percaya jika makhluk halus seperti itu memang ada dan manusia hidup berdampingan dengannya namun hanya sebatas itu. Ia pikir sebagai manusia tidak perlu takut ketika kita melihat sosok mereka.
Pak Agus is calling...
Ray dengan sigap mengangkat telpon tersebut.
"Halo pak, jadi gimana?" Tanya Ray penasaran.
"Halo, iya nak. Ini saya sudah berhasil menduplikat kuncinya dan membawa keluar semua barang-barang nak Arjuna. Kira-kira nak Ray mau dikirimkan ke asrama kapan? Apa mau malam ini saya antar ke sana?" Tanya Pak Agus, supir pribadi yang telah mengabdi hampir seperempat abad kepada keluarga Ray. Akibat kepergian orang tua Ray ke Amerika beberapa minggu lalu, dan Ray yang juga meninggalkan rumah karena harus masuk asrama, bisa dibilang Pak Agus menjadi tidak punya job reguler. Sehingga remaja ini berinisiatif untuk memberikan Pak Agus sedikit "pekerjaan".
"Hm, besok dini hari gimana pak? Biar saya bisa ambil sebelum berangkat sekolah" Jawab Ray.
"Boleh nak, nanti saya antarkan" Tukas Pak Agus.
"Oke, makasih banyak ya pak. Oh iya, kira-kira barang-barangnya apa aja ya pak?" Tanya Ray sebab ia perlu memperkirakan berapa banyak barang yang perlu ia bawa nanti.
"Gak terlalu banyak nak. Ini ada satu kardus ukuran sedang sama box kecil"
Ray mengangguk. Artinya ia bisa membawa barang tersebut sendirian tanpa harus bulak-balik ke lantai dasar asrama.
"Oke, gitu aja sih Pak. Sekali lagi makasih ya pak Agus. Tolong rahasiain ini dari Papa & Mama" Ucap Ray pada akhirnya.
"Aman nak"
Sambungan pun kemudian terputus.
===
Arjuna Wiraatdmaja merupakan putra sulung papa dan mama Ray. Memiliki jarak usia 12 tahun, Ray merasa Arjuna merupakan sosok kakak dewasa yang selalu bisa diandalkan. Secara tak langsung, Arjuna lah yang mengajarkan banyak hal kepada Ray, mengingat kesibukan orang tuanya membuat kedua anak adam ini hanya bisa mengandalkan satu sama lain di rumah.
Namun sayangnya keadaan itu hanya bertahan secara singkat sebab 10 tahun yang lalu, ketika Ray baru menginjakkan kakinya di bangku SD kelas 1, kakaknya meninggalkan dunia ini. Meninggalkan papa, mama, dan juga Ray.
Polisi menyatakan jika Arjuna melakukan bunuh diri namun untuk hasil yang lebih pasti, pihak kepolisian menyarankan untuk melakukan autopsi kepada jasad Arjuna. Tentu mama Ray dengan tegas menolak, kehilangan putra sulungnya saja sudah berat, apalagi jika ia harus melihat jasad putranya dibedah dan dianalisis lebih mendalam, ia tak sanggup. Namun setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi, orang tua Ray menjadi tak mampu menjawab pertanyaan yang berkecamuk di hati mereka terkait penyebab kematian Arjuna yang sebenarnya. Sebab mereka yakin, Arjuna bukanlah anak yang akan melakukan hal tersebut. Pun, sebenarnya beberapa keterangan yang didapatkan pihak kepolisian pada awalnya mengatakan bahwa kasus kematian Arjuna ialah bukan kasus penghilangan nyawa sendiri.
Ray masih mengingat betul bagaimana kondisi rumahnya yang ramai oleh tetangga dan rekan bisnis papa yang sibuk membantu dalam upaya persiapan pemakaman kakaknya. Suara tangis mamanya, suara perbincangan tetangga, hingga suara ambulan yang datang membawa jasad Arjuna dari rumah sakit. Ia masih mengingat semuanya.
Sejak hari itu, semuanya berubah.
===
![](https://img.wattpad.com/cover/345748610-288-k799532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Checkmate - ENHYPEN
Mystery / Thriller[Enhypen Hyung Line ft. ISA of STAYC] Rayden tahu ada yang janggal dari kematian kakaknya. Tak seperti apa yang diputuskan oleh pihak kepolisian 10 tahun yang lalu, Ray yakin jika Arjuna tidak mengakhiri hidupnya sendiri. Ia yakin, kakaknya telah di...