Happy reading miw🤍
"Mimosa kamu bicara sama siapa? suara itu lantas dengan segera saja membuat anak kecil yang sedang memusatkan pandangannya ke arah depan, dengan dengan segera menengok ke belakang kemudian mendapati Lail yang sedang berdiri sendirian, gadis dengan kalung besi itu kembali lagi.
"Sama Putih, Lail. dia lagi duduk di ayunan samping aku" jawab Mimosa sambil menunjuk ke arah ayunan di sebelahnya.
"Iyakah,? Emangnya gak nembus? bukannya hantu kalo duduk nembus ya?"
"Sembarang aja, kebanyakan nonton film horor kamu ini Lail. kalo kamu bisa lihat aku pasti kamu seneng" sambung Putih yang tidak bisa di dengar oleh Lail.
"Enggak, enggak nembus Lail. buktinya daritadi Putih duduk di sini kok"
"Mimosa ayok masuk. gak baik kamu temenan sama anak berambut pendek itu" ujar Ghea yang tiba tiba saja langsung datang ke arah mereka berdua, setelahnya menggenggam tangan Mimosa dan mengajak anak itu untuk masuk ke dalam rumah mereka meninggalkan Lail sendirian yang sedang diam terpaku.
"Tante gimana sih, kan Mimosa udah bilang mau nungguin Appa pulang. lagipula Lail tuh anaknya baik bukan anak yang nakal"
"Udah berani ngebantah kamu sekarang ya? anak kecil itu harus hormat sama orang tua" "kalo orang yang lebih tua ngomong tuh di dengerin!" balas Ghea dengan nada bentakan masih berdebat dengan Mimosa di teras rumah, sementara Lail anak itu sudah pergi dari halaman rumah mereka sekarang.
"Maaf Tante, iya deh iya Mimosa akui kalo Mimosa memang salah" ucap Mimosa akhirnya memutuskan untuk mengalah saja dengan ucapan Ghea.
"Percuma kamu minta maaf tapi ujung ujungnya tetap mengulangi perbuatannya" balas Ghea setelahnya pergi meninggalkan Mimosa yang masih terus berdiri sendirian di teras rumah sana, Ghea tidak menyadari bahwa sebenarnya perdebatannya dengan Mimosa tadi sempat di lihat oleh Arsen dari arah jalan sana.
"Mimosa? Anak Appa kok cemberut? kenapa kamu tadi di bentak sama tanteya,? biar Appa yang marahin dia" ujar Arsen kemudian bergegas menggendong Mimosa masuk ke dalam rumah menuju ke arah kamar Ghea berniat untuk menemui dan memarahi Gadis itu, bukan apa apa Arsen hanya tidak suka jika melihat anaknya di bentak oleh orang lain memarahi saja boleh tapi jangan membentak dan memakai cara kekerasan (memukul).
"Ghea gak ada di kamarnya,? Ghee,? Ghea kamu dimana sih? ujar laki laki itu sambil mencari cari keberadaan Ghea.
"Mungkin Tante ada di kamar Mimosa, Appa coba kita cek dulu" ucap Mimosa sambil menunjuk ke arah lantai dua tempat kamarnya berada, dan benar saja ternyata Ghea memang ada di sana perempuan itu kini sedang asik mengobrol bersama dengan Biru melalui panggilan Vidio di laptopnya.
"Kamu ini di cari cari malah asik vidiocallan di sini, ngapain tadi kaku ngebentak Mimosa? harus banget marahin anak aku dengan cara ngebentak kayak gitu?" Marah Arsen sambil mulai menurunkan Mimosa dari gendongannya.
"Ngomong apa kak Arsen nih,? kak Arsen baru abis kesambet Gledek ya? makanya ngomongnya ngawur gini, orang dari tadi aku di sini kok videocallan sama Biru dan kak Flower."
"memang iya tadi Mimosa sempat izin ke aku buat main di luar ya aku kasihlah, tapi karena aku gak nyaman mau videocallan sama kak Flower di lantai satu jadinya aku pindah ke kamar Mimosa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimosa
HorrorKisah tentang seorang gadis kecil berusia enam tahun, dengan segala kemampuan spesial indigonya yang dia dapatkan selepas dirinya sadar dari koma selama berbulan bulan. ❀ 𝐌𝐢𝐦𝐨𝐬𝐚 ❀ ❀ 𝟖 𝐒𝐞𝐩𝐭𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝟐𝟎𝟐𝟑 ❀