4. 🐥Si Putih dan Lail🐥

32 0 0
                                    

Happy reading cimiww 🦋🤍

"Aku Putih, jadi kamu bisa lihat aku?" Seru anak berpakaian dress putih dan juga sepatu hitam itu gembira.

"kenapa memangnya gak semua orang bisa lihat kamu?" Tanya Mimosa heran.

"betul, sebab aku hantu" balas Putih sambil memutarbalikkan tubuhnya memperlihatkan luka bekas tembakan yang ada di bagian punggungnya kepada Mimosa, yang seketika langsung membuat anak itu ketakutan.

"Jadi kamu bener bener hantu?"

"Iya teman, aku ini sebenarnya udah..."

"Lariiiiiiiii"

belum sempat Putih mengatakan segalanya kepada Mimosa namun anak itu sudah berlari kabur masuk ke dalam rumahnya di karenakan ketakutan melihat luka yang di bagian punggung Putih. "Kok malah kabur sih aku kan belum selesai ngomong, semua makhluk di muka bumi ini sama aja gak hantu gak manusia semua ngeselin" omel Putih kesal.

Dikarenakan ketakutan Mimosa akhirnya berlari ke arah dalam rumahnya dengan perasaan yang tidak karuan, saking ketakutannya anak itu dia sampai sampai hampir saja menabrak sebuah tembok, tidak Mimosa bukan takut pada Putih hanya saja Mimosa hanya takut pada luka Putih yang terus saja mengeluarkan darah itu. "Mimosa kamu darimana kok wajahmu pucat gitu kayak abis ngeliat hantu aja" tanya Ghea ketika menyadari ada yang berubah dengan wajah anak itu.

"Emang Mimosa, abis lihat hantu Tante. makanya Mimosa lari secepat kilat" balasnya pada Ghea.

"Masa iya,? mana ada hantu siang hari kek gini Mimosa ngawur aja kamu nih" balas Ghea sejujurnya ada sedikit ketidakpercayaan dalam dirinya ketika mendengar ucapan Mimosa, namun di sisi lain dia sebenarnya juga percaya dengan apa yang anak itu ucapkan sebab tingkah Mimosa yang akhir akhir ini selalu saja ganjal.

"Bener kok Mimosa gak bohong, gak percaya gapapa. tapi jangan teriak minta tolong sama mimosa ya kalo beneran ngeliat" balasnya dengan gaya yang agak meledek Ghea.

"Percaya ada ada aja anak ini. udah cuci tangan sana terus makan, gak makan Tante lagi yang diceramahi bapakmu" ucap Ghea menyuruh anak itu setelahnya melangkah menuju ke arah dapur meninggalkan Mimosa yang masih terus berdiri di pintu kamarnya.

"Tante kok kelihatan santai ya, gak panik"

"Gak usah ngomong lagi, buruan cuci tangan kalo gak makanannya di abisin kucing nanti!" teriak Ghea yang langsung membuat Mimosa dengan segera bergegas menuju ke arah wastafel yang yang ada di sudut ruangan untuk mencuci tangannya. Mimosa berpikir Ghea terlihat santai saja ketika mendengar ucapannya padahal sebenarnya ada rasa takut memuncak di dalam tubuh perempuan itu hanya saja Ghea mencoba untuk terlihat tenang.

"Aku udah selesai cuci tangannya, tapi di mana sendok buat makannya sih?" ucap Mimosa celingak-celinguk mencari keberadaan tempat sendok ketika dia sudah tiba di dapur namun dia tidak menemukannya. "Tante, tempat sendok ya mana, Mimosa mau makan tapi sendoknya gak ada" tanya Mimosa dengan suara yang ia besarkan namun tak kunjung mendapat jawaban dari Ghea.

"Tante kok ilang?" ucap Mimosa bertanya kepada dirinya sendiri bersamaan dengan itu suasana sekitar dalam rumahnya mendadak menjadi hening seketika, hanya ada Mimosa saja sekarang disana. beberapa detik kemudian keheningan di rumah di dalam ruangan itu tiba tiba di pecahkan dengan adanya suara benda jatuh yang ternyata asalnya dari sebuah meja tinggi yang ada di dapur.

MimosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang