8. Tamparan

97 5 1
                                    


Entah ada urusan apa Kartika juga berada di rumah sakit ini. Santika tampak tidak suka dengan kehadiran wanita muda itu. Wanita yang dianggap buruk oleh Santika. Penyebabnya adalah, Santika selalu meminta harga di bawah pasaran saat membeli perhiasan buatan pabrik Shife.

"Ngapain kamu ke sini?" tanya Santika tidak suka dengan keberadaan wanita yang berdiri di depan pintu ruang rawat inap sang putri.

"Nggak sengaja lihat anak kamu terbaring di sini. Mana tahu sebentar lagi terbujur kaku. Jadi, setidaknya aku pernah melihat wajahnya." Kartika mengatakannya dengan sangat enteng. "Ingat gadis kecil, tulisan kamu di media sosial tentang Shife sudah dilaporkan. Pencemaran nama baik pemilik perusahaan dan juga fitnah keji. Aku yakin kamu hanya pura-pura sakit saja untuk menghindari ditangkap pihak berwajib," kata Kartika dengan santai.

Tami terkejut saat mendengar ucapan Kartika. Ia memang menuliskan hal buruk perihal Shife. Tami menuding jika pemilik Shife adalah penyuka sejenis dan membuat warga resah. Tidak, Tami tidak tahu siapa pemilik Shife yang sebenarnya.

"Apa maksud kamu? Jangan bicara seenaknya," kata Santika merasa tidak terima dengan tudingan Tika.

"Oh, jadi, wanita ini ibumu?" Kartika berpura-pura tidak tahu padahal data tentang Tami sudah didapatkan dengan mudah. "Baiklah, saya akan jelaskan. Utami Angraeni ini yang tak lain adalah pemilik akun bernama Putri Kalingga, telah mencemarkan nama baik pabrik kami. Dia menuliskan jika pemilik pabrik adalah seorang penyuka jenis. Mungkin tulisan Tami ini sudah dihapus, tapi jejak digital akan tetap ada. Saya selalu orang yang diamanahi mengurus masalah ini oleh pemilik Shife melaporkan kejadian ini pada pihak berwajib sebagai pencemaran nama baik. Pabrik kami jelas dirugikan. Ingat, bayar denda kerugian itu tidak sedikit. Kalian hanya perlu menyiapkan uang tersebut," kata Tika dan membuat Santika mundur beberapa langkah karena terkejut.

Kartika tersenyum penuh kepuasan. Kapan lagi bisa mendapatkan dana segar dari hasil membuat orang lain pusing? Hal ini tentu tidak diketahui oleh Sashi. Andai sahabat baiknya tahu, pasti Kartika diminta menghentikan kasus ini.

Kartika sengaja bermain di belakang Sashi. Ia mulai mencintai uang. Ternyata sangat menyenangkan mempunyai banyak uang dengan cara mudah. Untuk mengambil uang dari pabrik sangat sulit. Sebab, Sashi selalu mengecek laporan keuangan setiap hari.

"A-apa benar yang dikatakan dia?" tanya Santika pada Tami yang saat ini menangis karena ketakutan.

Ada asam lambung sebagai salah satu penyebab Tami masuk rumah sakit. Gadis berambut lurus sebahu itu merasa sangat tertekan saat ada komentar yang membalas tulisannya di media sosial. Orang itu tak lain Kartika yang saat ini berdiri di depan mereka. Santika mengembuskan napas kasar saat ini.

"Ingat, ganti rugi pencemaran nama baik itu tidak murah. Beberapa waktu ini, pabrik Shife mengalami penurunan penjualan karena tulisan kamu itu. Bukan tentang satu atau dua milyar yang akan kami tuntut. Bisa puluhan atau bahkan ratusan milyar. Tergantung berapa nominal kerugian yang terjadi pada Shife. Persiapkan saja uang itu agar kamu tidak dipenjara, Utami," kata Kartika sambil tersenyum penuh kelicikan.

Kartika sudah membayangkan berapa keuntungan yang akan didapatkan di belakang Sashi. Tami tidak berkutik saat ini. Awalnya ia hanya iseng untuk mengurangi tekanan saat kuliah. Tes tengah semester membuatnya tertekan dan terancam gagal.

"Nikmatilah masa-masa ini. Kalian sebelum panggilan pihak berwajib datang." Kartika langsung meninggalkan ruangan rawat inap Tami.

Anak dan ibu itu kini terdiam, Santika jelas takut tentang ancaman wanita menyebalkan itu. Ia tidak mau anaknya masuk ke penjara hanya karena masalah sepele. Tidak, bukan masalah sepele yang dilakukan oleh Tami. Masalah itu menimbulkan banyak kegaduhan di luar sana.

Anak Rahasia Suamiku(Sekuel Silakan Ambil Suamiku, Pelakor!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang