part 13

24.5K 38 1
                                    

23.45 Dirumah Dokter Ayu

Dokter Ayu terlihat tidur terlentang tanpa busana, dengan handphone tergeletak di dekat kepalanya. Ia terlelap setelah melakukan video call sex bersama suaminya tadi, melepas rindu mereka.

Sementara itu Rosa terlihat gelisah, ia terbangun, merasa tidurnya sedikit tidak nyaman dikarpet tebal dikamar anak majikannya. la pun memutuskan untuk keluar sebentar, mencari minuman dan sedikit cemilan di dapur.

"pufft.... biasanya jam segini sudah dua kali masturbasi, saya bisa langsung tidur dengan pulas" bathin Rosa, karena tidak dapat masturbasi malam ini, ia merasa tidak nyaman melakukan hal tersebut didekat dua anak majikannya. Sejak kejadian beberapa malam yang lalu bersama Bayu, membuat Rosa tiap malam bermasturbasi paling tidak 2x dalam semalam, biasanya seminggu sekali pun ia sudah puas, namun sejak kejadian itu, 2x setiap malam pun ia masih merasa ada yang kurang.

Dikegelapan malam, terlihat tiga bayangan hitam mendekati rumah utama dari arah pagar belakang. Beberapa saat mereka sudah tiba didepan pintu belakang rumah besar itu. pria ketiga terlihat mengutak-atik sebentar lubang kunci pintu itu.

"clek...."

Rosa menoleh kearah pintu yang hanya berjarak 3 meter darinya.

"clak....." pintu terbuka.

"akhhhh.................." Rosa langsung berlari kencang kearah tangga. "kejar.......tangkap..... jangan sampai lolos......" triak pria ketiga.

Pria pertama dan kedua bergerak cepat, mengejar Rosa yang sudah mulai menaiki tangga.

"akhhhh.................." Rosa berpegangan erat pada pembatas tangga, ketika ia merasa satu kakinya ditangkap seseorang.

"akhhhhh...... tidak....... lepaskan saya......... jangan........ konto00000Ol.......ooco.co.e eh salah, toloooonnnnnnng................." triak Rosa panik, ketika ada

tangan lain yang ikut menyergap bahunya.

Kedua pria kekar itu langsung menarik tubuh Rosa menuruni tangga, disambut pria ketiga dibawah. Lalu ketiga pria itu mengangkat tubuh Rosa yang terus meronta2 kearah kamar tamu yang ada di dekat anak tangga itu. pintu kamar tamu tidak pernah dikunci, kuncinya selalu tergantung disana, sehingga dengan mudah mereka memasuki kamar itu.

Tanpa menyalakan lampu kamar, hanya di bantu penerangan cahaya rembulan yang mengintip dari sela2 teralis dan horden kamar. Ketiga pria itu melempar tubuh Rosa yang ramping ke atas ranjang.

"akhhhhhhh............."" Rosa berusaha bangkit.

Namun segera di sergap kembali oleh pria kedua, hingga membuat Rosa kembali jatuh berbaring dengan tubuh besar menindihnya, sambil memegang kedua tangannya yang mencoba memukul2 pria itu sekenanya.

Pria pertama dan ketiga terlihat sibuk melepaskan seluruh pakaian mereka. Rosa semakin panik ketika melihat dua pria disamping ranjang mulai telanjang, terlihat kontol2 panjang dan keras mengacung kearahnya. Belum pernah ia merasa begitu dilecehkan dalam hidupnya. Kakinya terus menendang2 sekuat tenaga dibawah himpitan tubuh pria kedua.

Setelah menelanjangi dirinya, pria pertama langsung bergerak kearah kaki Rosa menggantikan pria kedua, sedangkan pria ketiga bergerak kearah atas kepala Rosa, mencengkram kuat kedua tangan Rosa, menahan kedua tangan itu diatas kepala Rosa. Membuat Rosa makin tidak berkutik.

Pria kedua langsung bangkit dan menelanjangi dirinya sendiri. Pria pertama berusaha membuka baju yang dikenakan Rosa, namun ia sedikit mengalami hambatan, karena Rosa terus berontak dan menendang2.

"tidak...... tolong...... jangan...... siapa kalian.........?" triak Rosa, rontaannya mulai melemah, keringat deras mengalir dari tubuhnya, ditambah panasnya suhu kamar, karena AC nya masih dalam posisi mati, walau pintu kamar masih terbuka lebar, sedikit udara yang masuk tidak begitu banyak membantu mengurangi panasnya suhu kamar itu.

Setelah menelanjangi dirinya, pria kedua langsung membantu pria pertama yang terlihat kesulitan menelanjangi pakaian Rosa.

"tidak...... jangan......hentikan......saya tidak mau....... tolong............ triak Rosa sambil memberontak lemah.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

Dokter NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang