2

2K 118 5
                                    

"Gw pengen ketemu sama keluarga gw, capat!!" -
.
.

"Apa yang kau maksud?!"

Apa yang dimaksud anak sialan ini?.

"Disini keluarga mu!, apa kau ingin keluar dari keluarga ini. Hah?!" Luis geram sendiri melihat aksi Athe.

"Kalau perlu langsung keluar dari dunia ini!" Balas Athe dengan suara yang lantang.

"Gw.... Athena Vearga!" Gantung Athe.

"Memutuskan semua hubungan gw sama keluarga sampah kayak kalian!" Lanjutnya dengan aura gelap serta aroma yang....aneh namun, candu.

Matheo dan Luis terkejut, tentu saja. Ini pertama kalinya Athe mengeluarkan aura dan aroma seperti itu. Athe biasanya jika sedang sendiri akan mengeluarkan aroma yang manis, itu di sebabkan karena ia menikmati waktunya.

"JAGA OMONGAN MU ATHE!!" Bentak Luis tak percaya. Apa yang dikatakan oleh anak itu?. Yang benar saja!.

"jangan panggil gw pake nama sialan itu!, Gw Arga!"

"Arga.....Athena Vearga Mardaleon Alexander!" Sambungnya.

Raut wajah Luis benar-benar menggambarkan keterkejutannya. Memiliki 2 marga sekaligus?.

Mardaleon dan Alexander?, hei orang gila mana yang mau ngaku² jadi bagian dari kedua keluarga tersebut. Apa dia mencari kematian?.

"Kalau anda tidak mau menusuk saya, saya akan menusuk anda dengan kenyataan yang pahit setelah ini!" Ucap Athe, dia berbicara menggunakan bahasa formal.

Mulai sekarang kita panggil dia Arga.

Setelah mengatakan itu Arga berjalan meninggalkan ke tiga sampah itu, namun sebelum benar-benar pergi ia berhenti sejenak di depan Yuna.

Ia tatap lamat² wajah gadis itu, sepersekian detik setelahnya ia menampilkan seringaian yang menyeramkan.

"Hn?, jalang, iblis, lonte? Aku tak tau harus memanggilmu dengan sebutan apa"

"Sepertinya semuanya cocok, haha..." ucap Arga sembari terkekeh pelan.

Tampan, itu yang author bayangkan.

Kemudian ia benar-benar pergi dari hadapan mereka. Luis terpaku mendengar ucapan Arga tadi. Dia tak bicara banyak, namun dari tatapannya, ia tau anak itu sangatlah kelelahan dan tertekan.

Matheo masih memeluk Yuna yang masih sesegukan. Ia bingung dengan marga yang disebutkan oleh Arga. Apa apaan itu? Dia cari mati?

"Apa yang akan anak itu lakukan?" Gumam Luis.

Disisi Arga.

"Huh!, akhirnya..."

"dah lama gw pengen keluar dari neraka itu" ucap Arga lega.

Ia sedang duduk di taman sendiri. Memarkirkan motor sportnya di tepi jalan. Ia ingin menenangkan diri sejenak.

"Apa yang terjadi tadi?" Bingung Arga.

Seperti ada yang merasukinya?.

Apa yang melawan ke Luis dan yang lain bukan Arga?

Melainkan Alter ego Arga sendiri.

Wow..

Ia terdiam sejenak sampai ia mengingat  jika ia tadi mengatakan 2 marga.

"Mardaleon, Alexander?" Pikirnya

"Kenapa tua bangka itu sangat terkejut saat mendengar ke2 marga itu?"

"Padahal gw cuma ngasal" :)

Bisa bisanya, lagi dalam mode setan malah ngasal nyebut marga.

ARENA [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang