4

1.3K 84 0
                                    

Arga menelungkupkan kepalanya di atas meja. Dia heran, kenapa dirinya tiba-tiba berubah. Dimana dirinya yang selalu mencari perhatian itu?

Dimana sifatnya yang dulunya cengeng?

Kini berubah. Sejak ia terbangun dari tidurnya waktu itu, ia merasa aneh. Sedih nya yang selama ini yang menumpuk seakan menghilang entah kemana. Ia merasa dirinya kosong.

Kekecewaannya yang membuatnya tenggelam di lautan fakta nyata menghilang dalam sekejap. Ia merasa beban dipundaknya benar-benar hilang.

Ringan, sangat ringan. Ia merasa beban hidupnya sudah tak ada. Namun yah..., lihat lah sekarang ia bahkan sudah di usir dari mansion keluarga kampret itu.

Puk

Arga sedikit tersentak kala ada yang menepuk pundaknya.

"Kantin yok" ucap pemuda itu.

Arga menyernyit tak suka kala pemuda itu menyentuhnya. Pemuda tadi yang mengerti maksud pandangan Arga segera menarik tangannya kembali, dia Gevano.

Masih inget kan..

"Maaf.." gumamnya pelan.

Arga hanya menatap malas pada seonggok tuyul itu. Ia mengalihkan etensinya pada 2 orang gadis yang bersembunyi di balik tubuh Gevano. Hara aletta xearezh dan Hana aletta xearezh. Mereka berumur 15 tahun, baru saja masuk ke Revars High School 5 hari sebelumnya.

"Dia sepupu gw bang..." ucap Vano pelan.

"Hm"

"Jadi ke kantin gak bang?" Tanya hana pelan. Ia ingin cepat² ke kantin mengisi perut yang sudah meraung² itu.

"Eum, bang lu mau pergi bareng kita gak?" Bukannya menjawab pertanyaan Hana, Vano malah balik bertanya pada Arga

"Hm" lagi dan lagi hanya deheman -_-

Vano hanya menghela nafas panjang lalu beranjak dari posisinya agar Arga bisa berjalan duluan. Hara yang sedari tadi memperhatikan tak bisa menahan kekesalannya pada Arga.

"Ngapain lo ngajak tu triplek sih bang?" Tanya Hara sambil menunjuk punggung tegap Arga blak blakan.

"Hei turunkan telunjukmu" titah Vano pelan. Menurutnya itu sangat tidak sopan.

"Huhh.. " oke cukup, ia akan semakain kesal jika terus berbicara.

Hara dan Hana, 2 gadis yang sama cantiknya. Terlahir kembar 15 tahun yang lalu. Walaupun kembar namun sifat mereka jauh berbeda. Hana adalah gadis yang manis, lembut, sopan, pemalu, ramah, penyabar dan selalu memancarkan aura positif.

Sedangkan Hara, ia memiliki sifat yang pembangkang, keras kepala, cengeng, kekanakan, kasar, emosian dan kalo udah gak soekak sama orang dia bakalan ngeluarin aura dan aroma permusuhan yang amat kentara dan pekat, dah lah pokoknya barbar brutal.

Pernah waktu itu, hara menginap di mansion Vano. Ia menempati kamar paling ujung dan minim pengawasan. Saat di balkon ia melihat kebawah dimana kolam renang yang luas terpampang jelas.

Ia celingak-celinguk melihat situasi, sebelum ia memancarkan aksinya. Setelah dirasa aman, tanpa babibu-hakhekhok ia melompat dari atas balkon ke kolam renang itu. 5 meter lebih tingginya....

Ayah Gevano, Aghava Dereshta yang melihat itu seketika panas dingin dibuatnya. Didalam benaknya, bagaimana sekiranya Hara mati konyol didalam kolam renang itu.

Astaga...

Ditengah keterkejutannya itu, ia kembali shock dengan pekikan lantang dari arah si bocil barbar tadi.

"Uwahhh,, SERUU!!!!"

Begitulah kira-kira kenangan brutalnya.

Back to topik

Arga dan Vano diduk berdampingan sedangkan di hadapan mereka ada Hara dan Hana. Arga sedikit merasa aneh. Ada yang kurang....

"Randa?" Arga mengangkat sebelah alisnya, menatap Vano.

"Tuh jenglot lagi buang ampas bang" jawab Vano sambil membolak balikkan halam buku yang ia bawa.

"Hm" Arga mengeluarkan ponselnya. Lalu fokus dengan benda pipih itu. Entah apa yang dia lihat.

Hana menunggu pesanannya sambil membaca komik untuk mengusik bosan dan kantuk. Sedangkan Hara ia asik menatap Arga. Ia teliti setiap inci wajah Arga dengan lamat. Sampai² ia tak sadar jika Arga sudah membalas tatapannya itu.

"Titisan dewa zeus" gumam Hara. Namun di dengar oleh Arga.

Arga mengunggingkan senyumnya setipis tisu. Tapi kenapa terlihat begitu jelas. Entah lah senyumnya begitu jernih sehingga amat sangat sejuk jika dipandang.

Cairan merah mengalir dari dalam hidung Hara.

"Anjing!" Umpatnya pelan.

'Terpesona kau dek?, bek bek bek bek bek...' Author

Canda :).

.
.
.
.
Tbc.....





ARENA [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang