five take

14 0 0
                                    

🦋🦋🦋🦋🦋

Sesampai nya di katedral ternyata di sana sudah banyak orang yang langsung berdoa,Maudy dan orang tua nya mencari tempat duduk

Maudy kesusahaan mencari nya karena memang ramai dan tempat duduk nya penuh,ia gelisah matanya terus memperhatikan dimana bangku kosong itu berada dan akhirnya ketemu!

Dengan senang hati Maudy berlari kecil menunduk sopan kepada orang asing,ia langsung duduk dengan perasaan lega

Maudy menengok kesamping,ia melihat orang itu dengan seksama

"Kayak kenal"-batin maudy

"Leon!"

"sutt"

"oh iya maaf reflek hehe"

Maudy tertawa kecil sambil menutup mulut nya,ia kembali menghadap depan,jantung nya berdegup kencang,Maudy menarik nafas pelan kemudian ia hembusakan perlahan

"ayo maudy Lo ga boleh ngereog di greja"-batin maudy

Maudy mulai memejamkan mata nya begitu pun Leon juga memejamkan kedua mata nya,mereka langsung berdoa sesuai keinginan masing masing

"Ya Tuhan kalo boleh milih jodoh,Maudy mau yang ada di samping Maudy"

"Tapi kalau misalkan gak boleh,yaudah Maudy ikhlas yang penting temukanlah wanita yang sempurna untuk nya ya tuhan"

Leon membuka mata nya duluan ia melihat depan dan kesamping,Leon dengan seksama memperhatikan wajah sang kakak kelas nya dari dekat kemudian Maudy mulai membuka mata nya ia ikut menengok ke samping

Kedua mata tersebut bertemu,bagai sang jantan dan betina terhanyut dengan wajah indah sang pujaan hati

Maudy duluan yang memutuskan kontak mata dengan Leon,ia tidak kuat dan lihat!pipi nya sudah merah

Leon terkekeh pelan ia menunduk membenarkan rambut nya,Maudy melirik dari ekor mata nya ia berdehem mencairkan suasana

Acara di greja sudah berakhir,Maudy dengan cepat menyusul kedua orang tau nya,Maudy gak tahan di dekat Leon!

"Kamu kenapa pipi nya merah begitu"-tanya bunda memperhatikan wajah Maudy

Maudy langsung panik ia menutup wajah dengan kedua tangannya membuat ayah dan bunda tertawa

"ciee salting sama siapa tuh"

"apasih bunda,maudy gak salting!!"

mereka bertiga berjalan beriringan keluar dari Greja,Maudy dan orang tua nya melihat orang orang yang sedang berlari ke arah belakang

Mereka terheran kenapa semua nya berlari?emang nya ada apa?dengan rasa penasaran Maudy melihat Leon bersama seorang lelaki berjalan ke arah orang orang tadi pada lari

"Leon!"

Karena sepi,suara nyaring Maudy sampai di telinga Leon,Leon menengok ke arah Maudy kemudian tersenyum

Maudy dan orang tua nya menghampiri Leon,Leon yang tau itu orang tuanya sang kakak kelas ia langsung menunduk memberi hormat

Ayah dan bunda saling melirik seperti berbicara secara telepati

"Kenapa kak?"-tanya Leon

"kakak mau nanya,di sana ada apa?"

"oh di sana?"-tunjuk Leon ke arah belakang di angguki Maudy

"Di sana ada karnaval kak karna dikit lagi mau natal jadi di adain bazar di belakang Greja"

"Oh gitu"

"kakak mau ke sana?"-tanya Leon

Maudy sebenarnya mau,cuman kedua orang tua nya?Maudy menengok ke arah belakang kemudian mendapatkan anggukan dari kedua orang tua nya,ia tersenyum dan pergi bersama Leon dan teman nya leon

"Jadi ini yah yang bikin anak kita salting"

"hmm".

_________________________________

"Kakak baru pertama kali ya kesini?"

Leon akhirnya buka suara sekian lama kecanggungan melanda di antara mereka bertiga

"Oh iya kak,kenalin teman saya"

"Dimas"

"Maudy"

Leon yang berada di tengah tengah melihat tangan Maudy di pegang erat oleh Dimas,ia langsung melepaskan kedua tangan tersebut

Wajah Leon jadi cemberut,entah kenapa tubuh nya reflek melakukan hal itu padahal Leon sendiri gak sadar

"ekhem"

"yu kak kita ke sana ada permainan lempar bola"

"oh ya?"-leon mengangguk

"Yuk!"

Leon sama Maudy berlari kecil tinggallah Dimas hanya melihat kedua orang itu,ia terkekeh menggelengkan kepala nya kemudian ikut menyusul Maudy dan Leon.

"woah kakak keren"

Leon sama Dimas tidak menyangka bahwa Maudy sangat pro bermain lempar bola bahkan dengan satu bola saja bisa memusnahkan 10 kaleng bekas yang jauh dari mereka berdiri

"nih ya"-penjual itu memberikan boneka macan sedikit lumayan besar,Maudy terkikik senang ia langsung memberikan boneka itu kepada Leon

"Loh kenapa buat saya kak?"

"Gapapa anggap aja itu hadiah dari kakak"

"Yaudah yuk kita main yang lain,Dimas juga mau main kan?"

"iya kak"

Maudy menarik tangan Dimas dan Leon secara bersamaan,kedua nya hanya nurut terhadap Maudy

Padahal awal nya Maudy pendiam malu malu tapi sekarang?apakah masih bisa di sebut sebagai pemalu dan pendiam?"

"Hahahaha ini seru banget"

"AAAAAAAAA MAMI MAU PULANG"-teriak Leon

Maudy makin tertawa kencang melihat wajah Leon dan Dimas terlihat pucat pasi,mereka saling bergandengan mengeratkan mata nya tidak berniat untuk membuka

Maudy dengan sengaja ia mengambil tangan Leon dan menggenggam erat jemarinya dengan jemari Leon,Leon terkejut ia membuka mata nya melihat wajah Maudy yang terlihat senang bukan seperti dirinya yang sedang ketakutan

"Cantik"-ucap Leon pelan

"AAAAAA GILA MAU MATI GUA LAMA LAMA DI SINI"

"BANG UDAH BANG"-Dimas

"APAANSI CEMEN LO,KENCENGIN LAGI BANG"

"sip"

Leon sama Dimas semakin mengeratkan tangan nya,sumpah demi apa pun Leon sama Dimas udah gak kuat naik kora kora!

Mereka menyesali permintaan sang kakak kelas,karena menyetujui untuk naik ini,gak lagi deh

"Wohooo"

Maudy mengangkat tangannya ke atas ketika perahu mengambang di paling tinggi

Sontak Leon dan Dimas membuka mata nya menatap Maudy sambil berkata

"Cewek gila".








Arigatogozaimasu

Could It be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang