nine take

10 0 0
                                    


🦋🦋🦋🦋🦋

"hai kak"

"eh Leon kirain siapa"

"Kakak kenapa gak tunggu reda aja?kan jadi basah kuyup begini"

Maudy tersenyum ke Leon,Leon hanya menggelengkan kepala nya

"kakak mau kemana?"

"ke halte"

"halte?itu jauh kak,aku temenin ya"

"loh bukannya Leon di jemput?"

"belum"

"kalau belum kenapa keluar?"

"ya tadi aku liat kakak lari tanpa payung,aku khawatir nanti kakak sakit jadi aku samperin kakak"

Maudy berhenti menatap Leon,ia menahan senyum kedua tangan nya saling berpelukan,ternyata Leon mengkhawtirkan nya

"pegang kak"

Leon memberikan payung tersebut ke Maudy,Maudy langsung mengambil alih payung itu ia menatap Leon bingung yang tiba tiba melepas jaket nya

"kamu ngapain?"

Maudy menatap wajah tampan Leon dengan diam,Leon sigap memberikan jaket nya dan menaruh di badan Maudy,ia merapikan dikit agar tubuh Maudy benar benar tertutup oleh jaket nya

Saat itu juga Leon melihat mata coklat dan rambut brown yang sedang menatap diri nya,mereka berdua saling menatap di bawah hujan yang deras dan di bawah payung hitam berlindung

Jantung kedua nya berdegup kencang bak kala berlomba siapa yang paling cepat,dan semakin lama wajah Maudy memerah dan semakin lama juga kuping Leon memerah

Mereka berdua langsung memutuskan kontak mata ketika tiba tiba saja awan marah mengeluarkan suara yang besar membuat Maudy reflek meremas baju olahraga Leon

Leon terkekeh pelan,ia merangkul pundak Maudy dan mereka langsung berlari kecil ke arah halte yang lumayan agak jauh dari sekolah mereka.

Sesampai di halte,Maudy menutup payung dan Leon mengecek jadwal bus mereka naiki itu kapan datang nya

Maudy mengambil handphone nya ia memotret Leon dari samping,diam diam Maudy tersenyum manis,Leon menengok ke arah Maudy dengan panik Maudy memasukan handphone nya ke saku jaket Leon

"8 menit lagi bus nya datang kak"

"ah i-iya"

Kedua nya terdiam,maudy memejamkan mata nya merasa hawa sejuk dan dingin menerpa jenjang kaki nya yang lentik

Rambut Maudy berterbangan,Leon dengan seksama ia melihat wajah Maudy dari samping,pandangan yang sudah Leon liat

sungguh entah kenapa Leon menyukai pemandangan seperti yang ada di depannya ini bahkan ia tidak gengsi mengatakan bahwa kakak kelas nya ini sangat cantik

"Leon?"-maudy melambaikan tangan nya di depan wajah Leon,Leon reflek tersadar ia bergeser sedikit menjauh dari Maudy

"Kenapa?"-tanya Maudy mengedipkan mata nya menatap wajah leon

"Gapapa kak"

Leon berdehem menetralkan jantung nya,aduh apa Maudy sadar ya kalau tadi Leon menatap nya dengan lama?

Beberapa menit kemudian akhirnya bus datang tepat waktu karena hujan bus itu sepi hanya beberapa orang saja

Maudy dan Leon masuk ke dalam bus setelah menempelkan kartu,mereka duduk di barisan ke dua dari belakang

Maudy menatap kaca yang di basahi air,Leon menyenderkan kepala nya di kursi,ia mulai memejamkan mata nya

Sayup sayup semakin lama semakin dingin,maudy melepas jaket yang tadi ia kenakan,ia menyelimuti tubuh Leon dan diri nya kemudian menyusul Leon ke dalan mimpi.

_______________________________

Bunda menatap sendu melihat Maudy yang terbaring di ranjang dengan babyfever serta tubuh nya di selimuti tebal sampai sebatas dada

"cepat sembuh ya sayang"

Bunda mengambil tempat makan dan beberapa obat kemudian ia berdiri menatap Maudy sekilas dan langsung keluar dari kamar.

Di sisi lain angel merenungi entah dia merenungi apa,angel memberikan pesan banyak ke Maudy tapi tidak di balas gimana mau membalas di baca saja tidak

"Maudy kemana ya.."

Pak Yogi langsung masuk ke dalam kelas semua murid duduk ke tempat masing masing dan ketua kelas mulai memerintah hormat kepada guru

"Bapak absen dulu"

"Galang?"

"hadir pak"

"Haruto?"

"hadir"

"Karina?"

"Hadir"

"Maudy?"

"...."

Karena tidak ada suara,pak Yogi melihat murid nya satu satu,dahi nya berkerut

"kemana Maudy?"

"telat dia?"

sang sekertaris mengangkat tangan,ia berdiri saat pak Yogi menyuruh nya

"Maudy sakit pak,tadi bunda nya baru mengabari saya"

"ok,makasih Windi"

"iya pak"

Angel melotot ketika mendengar itu,ia langsung mengambil handphone dan mengetik sesuatu berbeda dengan Galang yang hanya diam menatap bangku kosong Maudy

"Sakit mulu tuh bocah"-batin galang

time skip----------------

Angel buru buru memasukkan buku nya ia segera berlari ketika bel berbunyi tanpa sengaja Galang menarik tas nya sampai angel terhuyung ke belakang

"ih apaansi Lo Galang!"

Angel menepis tangan Galang dari tas nya,ia menatap sinis sambil menyilangkan tangan di dada yang di tatap muka nya datar

"Lo mau kerumah Maudy?"

"kalo iya kenapa?mau ikut?!"-tanya Maudy nyolot dan Galang mengangguk patuh

"ngapain njir,dah lu sana kalo mau bercanda jangan sama gua"

tak

"aw sakit bangsat"

Angel mengelus kening nya yang abis di sentil kencang oleh Galang

"yang mau bercanda siapa,gua beneran mau ikut"

Angel berhenti mengusap ia menatap wajah Galang dengan seksama mencari sesuatu yang menurut Angel ada kelainan

"tumben"

"yaudahlah ayo,gua gak mau buang buang waktu"

Angel melengos pergi begitu saja,Galang dengan kesabaran nya setebal dompet nya ia mengikuti angel dari belakang.




Arigatogozaimasu

Could It be LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang